Kamu suka nonton film horor asal Thailand? Sini merapat! Tahu nggak, terkadang dalam menyuguhkan materi horor, para sineas sampai menggali mitos atau kisah-kisah mistis dari berbagai budaya. Seperti halnya dengan Film The Cursed Land besutan Sutradara Panu Aree. Film ini menawarkan nuansa berbeda: Berani menyuguhkan perpaduan antara mitos dan budaya yang dibalut misteri mistis. Jika kamu penasaran dengan setiap detail yang akan dikupas lebih dalam, lanjut baca sampai akhir!
Sinopsis Film The Cursed Land
Kamu akan diperkenalkan pada sosok Mit (diperankan Ananda Everingham), si kepala bagian teknik yang baru saja kehilangan istri. Pada akhirnya, Mit pindah rumah bersama putrinya, May (Jennis Oprasert), ke Nong Chok, sebuah daerah di Thailand yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
Mit dan May tinggal di rumah baru mereka, yang penuh dengan misteri karena banyak simbol-simbol kuno dan kertas-kertas ‘aneh’ tertempel di pintu. Pertanyaannya, kok mau ya tinggal di rumah semistis itu? Yang jelas, bila plot dua karakter utama itu nggak mau menempati rumah itu, konflik horor nggak bakal berjalan! Eh.
Dan meski warga sekitar ramah juga bersikap baik, Mit rada-rada curiga gitu. Terlepas Mit dan May di sana jadi minoritas karena agama yang dianut (Buddha). Pikiran buruknya semakin kuat dengan adanya sosok pria misterius, Heem (Bront Palarae), yang tampak selalu mengawasi mereka.
Pokoknya banyak hal-hal aneh terjadi di rumah mereka. Kayak pas anjing mereka mati, gangguan aneh muncul terus-terusan, termasuk ketika Mit mengalami masalah di tempat kerja, membuatnya hilang kontrol.
Ternyata rumah itu menyimpan kutukan jin yang telah terlepas selama 200 tahun. Bagaimana kutukan itu terlepas? Kamu akan tahu jika nonton ini di bioskop.
Representasi Budaya dan Agama dalam Film The Cursed Land
Film yang sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 9 Oktober 2024, rupanya menggabungkan elemen horor dengan representasi agama dan budaya yang jarang ada dalam film horor Thailand pada umumnya.
Dengan latar di Nong Chok—daerah mayoritas penduduknya muslim—lalu mengusung kutukan jin—biasanya ada dalam kisah-kisah Islam. Tentunya ini sangat berbeda dari kebanyakan film horor Thailand yang biasanya berkutat dengan mitos dan kepercayaan Buddhis. Ya nggak ya?
Perpaduan agama Islam dengan elemen horor, rasa-rasanya sangat menarik untuk ditelusuri lebih dalam. Simbol-simbol Islam, seperti azan (yang dalam film terdengar mengganggu Mit). Tampaknya, situasi demikian memang diciptakan demi ketegangan dan tentunya menciptakan atmosfer berbeda.
Bahkan ketika Mit, sebagai seorang Buddha, merasa terasing dan semakin nggak nyaman dengan lingkungan sekitar yang berbeda keyakinan. Momen tersebut menimbulkan ketegangan psikologis pada pusat cerita.
Film ini tampaknya lagi menggambarkan, bagaimana perbedaan budaya dan agama dapat memperburuk ketegangan ‘yang sudah ada dalam diri seseorang’.
Mit, yang merasa terancam oleh kebiasaan dan kepercayaan asing, mengembangkan prasangka buruk terhadap lingkungan sekitar. Hal ini jadi seperti, bukan hanya soal perbedaan agama, tapi juga ketakutan terhadap hal-hal di atas logikanya sepanjang durasi bergulir.
Melalui Film The Cursed Land, Sutradara Panu Aree berhasil mengeksplorasi tema yang jarang diangkat dalam film horor Thailand. Sebenarnya ketegangan yang terpancar dari trailer nggak mewakili isi film, dan ini bukan horor yang akan membuatmu terkejut-kejut di bioskop.
Skor: 6/10. Dan dengan pendekatan berbeda, film ini masih bisa masuk list tontonmu jika nggak berharap lebih. Selamat nontonya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
-
Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Kisah Haru Terinspirasi dari Lagu
-
Review Series The Perfect Couple, Hadir dengan Misterinya yang Menghibur
Artikel Terkait
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Jake Gyllenhaal, Terbaru Ada Road House
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Film The Blackout: Pemadaman Listrik Misterius di Seluruh Bumi
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
Ulasan
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'