'Game Over' adalah novel ketiga Valerie Patkar, setelah 'Claires' (2018) dan 'Nonversation' (2019). Novel ini mengisahkan Glendy dan Jeara, pasangan dengan kepribadian yang sangat berbeda. Glendy hidup sederhana dan spontan, sedangkan Jeara, atau Jeli, memiliki visi jelas dan selalu berpegang pada rencana.
Hubungan cinta mereka, yang dimulai sejak sekolah, mulai menghadapi ujian ketika mereka memasuki masa jenuh. Glendy merasa sulit mengimbangi Jeara yang semakin cemerlang di kampus, terutama saat ia menghadapi masalah pribadi dan keluarga yang tiba-tiba muncul.
Ulasan Novel Game Over
Meskipun 'Game Over' lebih dikenal sebagai kisah romansa antara Glendy Adijunior dan Jeara Nindya Sjah, tapi novel ini menawarkan lebih dari sekadar hubungan cinta.
Cerita ini novel ini juga menggali aspek kehidupan dan keluarga, yang memberikan kedalaman lebih pada alur ceritanya.
Pembaca dapat merasakan hubungan yang lebih erat dengan cerita, karena banyak tema yang terasa relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti pergulatan pribadi, hubungan keluarga, dan tantangan yang datang dalam hidup.
Alur cerita 'Game Over' disusun dengan sangat pas, tidak terlalu cepat namun juga tidak terasa lambat.
Valerie Patkar menggunakan campuran alur maju dan mundur untuk memperkenalkan karakter-karakter utama, yang membantu pembaca lebih memahami latar belakang dan perkembangan sosok Glendy dan Jeara.
Proses ini juga memperkaya hubungan mereka, dengan memperlihatkan dinamika hubungan yang tidak selalu mulus dan penuh tantangan.
Salah satu kekuatan novel ini adalah cara Valerie Patkar menyelipkan adegan komedi dengan sangat tepat.
Meskipun ceritanya penuh dengan emosi dan drama, komedi yang dihadirkan terasa alami dan tidak berlebihan, memberikan warna yang menyegarkan di tengah ketegangan hubungan yang berkembang antara Glendy dan Jeara.
Hal ini memberikan keseimbangan yang membuat cerita lebih hidup dan menyenangkan untuk diikuti.
Gaya penulisan Valerie Patkar dalam novel ini pun sangat puitis namun tetap ringan dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan membuat pembaca merasa nyaman, seperti berbicara langsung dengan penulis atau salah satu karakter dalam cerita.
Ini memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan, di mana pembaca bisa tenggelam dalam dunia cerita tanpa merasa terhambat oleh gaya bahasa yang rumit.
Secara keseluruhan, 'Game Over' bukan hanya sekadar novel romansa, tetapi juga sebuah refleksi tentang kehidupan, keluarga, dan hubungan yang bisa sangat mudah diselaraskan dengan pengalaman pembaca.
Alur yang tepat, karakter yang kuat, dan gaya penulisan yang nyaman membuat novel ini menjadi bacaan yang menarik dan bermakna.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Ulasan Novel Logika Asa, Perjuangan Diri di Tengah Tuntutan Keluarga
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat