Novel 'Bebas Tanggungan' karya Reytia menghadirkan cerita yang berfokus pada dilema generasi sandwich, yaitu mereka yang harus menopang kehidupan generasi di atas dan di bawah mereka secara finansial.
Safira, tokoh utama, bekerja di sebuah perusahaan e-commerce dengan gaji yang cukup besar. Namun, hampir seluruh penghasilannya habis untuk membayar utang keluarganya dan biaya hidup adiknya yang masih kuliah.
Hal ini membuat Safira merindukan kebebasan finansial yang sulit dicapai.
Cerita dimulai dengan usulan Marla, sahabat Safira, untuk mencari calon suami kaya yang bisa mengatasi masalah finansialnya.
Meskipun ide ini terdengar klise, Reytia mampu mengemasnya menjadi sebuah cerita yang menarik dengan memadukan elemen romansa, drama, dan pertemanan yang penuh dinamika.
Reytia memilih pendekatan ringan dalam menyampaikan isu-isu serius, seperti tekanan sebagai pekerja startup yang juga menjadi tulang punggung keluarga.
Ceritanya tidak memiliki plot yang terlalu rumit dan mudah diprediksi, tetapi eksekusi yang rapi membuatnya tetap menyenangkan untuk diikuti. Dialog yang mengalir dengan pacing yang pas membuat novel ini terasa nyaman dibaca.
Salah satu kekuatan novel ini adalah bagaimana Reytia menggambarkan kehidupan generasi sandwich dengan cara yang realistis.
Safira merasakan dilema dan tekanan akibat harus selalu berhemat demi keluarganya, sementara melihat teman-temannya hidup lebih sejahtera.
Penyelesaian konflik yang dihadirkan terasa natural, menunjukkan bahwa setiap keputusan dalam hidup Safira diambil dengan penuh pertimbangan dan kedewasaan.
Di luar konflik finansial, 'Bebas Tanggungan' juga menawarkan pelajaran tentang penerimaan diri, bersikap ikhlas, dan tidak terlalu fokus pada apa yang tidak dimiliki.
Pesan-pesan tentang pentingnya tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan tetap berpikir positif terhadap hidup menjadi nilai tambah dari cerita ini.
Novel ini berhasil menyentuh isu-isu yang dekat dengan kehidupan nyata dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca.
Selain menjadi hiburan, 'Bebas Tanggungan' memberikan refleksi tentang bagaimana menghargai apa yang dimiliki dan menghadapi tanggung jawab keluarga dengan bijak.
Cerita ini juga mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki tantangan masing-masing, dan kemampuan untuk bersikap positif dan bersyukur adalah kunci dalam menghadapi kesulitan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Amor Fati: Cintai Takdirmu Meski Tidak Berakhir Indah
-
Potret Pria 50-an dalam Novel Tube: Menjadi Baik Tak Berarti Berubah Total
-
Ulasan Buku Korea 'Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?'
-
Buku Sesunyi Cahaya, Puisi Pendek untuk Luka yang Panjang
-
Menjalani Hidup Baik dengan Cara Realistis di Buku The Art of the Good Life
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Highly Unlikely, Kisah Anak Pertama Menanggung Beban Keluarga
-
Ulasan Novel Le Petit Prince, Pangeran Cilik yang Kesepian
-
Atasi Keresahan dengan Cara yang Efektif Lewat Buku Lepas dari Kecemasan
-
Ulasan Novel Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna Karya Najelaa Shihab
-
Ulasan Novel 11.11: Kisah Cinta yang Berawal dari Mitos Angka 11.11
Ulasan
-
5 Pertanyaan Krusial tentang Hidup di Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
-
Review Film Arwah: Ketika Reuni Keluarga Berubah Jadi Nightmare!
-
Ulasan The Metamorphosis Karya Franz Kafka: Potret Tragis Alienasi dalam Bingkai Absurd
-
Bukan Sekadar Galau, Lagu Save Me oleh BTS Suarakan Jeritan Jiwa yang Sunyi
-
Literasi Keuangan Pasutri Muda di Buku Ngatur Keuangan Keluarga itu Gampang
Terkini
-
Skuad Baru Persib Bandung Diberi Ruang Bangun Chemistry, Bojan Hodak: Itu Normal
-
Jellyous oleh ILLIT: Perasaan Gugup Setelah Membuat Janji Temu dengan Orang Spesial
-
Futsal Keren: Beberapa Tips Kece Jadi MVP di Lapangan Indoor
-
4 Inspirasi OOTD Simpel dari Kwon Eun Bi untuk Tampilan Sehari-hari
-
Kontrasepsi Jadi Beban Tunggal Perempuan, Ketimpangan Peran KB di Keluarga