Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Poster Film 2nd Miracle in Cell No. 7 (IMDb)

Sekuel sering dianggap sebagai tambahan yang nggak perlu, apalagi kalau film sebelumnya sudah terasa lengkap. Namun, 2nd Miracle in Cell No. 7 hadir untuk membuktikan kalau sekuel bisa punya alasan kuat buat ada, bukan cuma buat memperpanjang cerita. Film ini lebih memilih untuk mengisi celah, menjawab pertanyaan yang nggak sempat dijelaskan di film pertamanya. Apa itu? Yuk kepoin lebih dalam!

Masih ingat Dodo Rozak? Ayah yang diperankan Vino G. Bastian itu harus menghadapi hukuman mati di film pertama. Di akhir cerita, kita tahu kalau putrinya, Kartika, berhasil membersihkan nama ayahnya ketika dia sudah dewasa. Akan tetapi, ada momen penting yang luput diceritakan: apa yang terjadi pada Kartika kecil di antara kedua peristiwa itu? Nah, inilah yang jadi fokus 2nd Miracle in Cell No. 7. Menarik ya?

Kupas Tuntas Film 2nd Miracle in Cell No. 7

Film 2nd Miracle in Cell No. 7 yang diproduksi Falcon Pictures dan sudah tayang di bioskop sejak 25 Desember, benar-benar akan membawamu melihat Kartika kecil, yang diperankan dengan manis oleh Graciella Abigail. Setelah kepergian ayahnya, Kartika tinggal bersama Hendro, si sipir penjara yang dimainkan dengan luar biasa oleh Denny Sumargo. Hendro berniat mengadopsi Kartika, tapi rencananya nggak semulus yang dia harapkan. Ada Kelana, kepala dinas sosial yang diperankan Ayushita, yang nggak setuju dengan rencana itu. Lalu ada Hengky, seorang pengawas penjara yang suka bikin masalah (Muhadkly Acho).

Di tengah semua itu, Kartika tetap rutin mengunjungi sel nomor 7, tempat para tahanan tinggal. Mereka semua punya hubungan yang unik dengan Kartika, memberikan cinta dan dukungan meskipun hidup di lingkungan yang keras.

Selain cerita tentang Kartika, film ini juga membawa kita mundur ke masa lalu, ke momen di mana Dodo bertemu dengan istrinya, Juwita, yang diperankan oleh Marsha Timothy. Bagian ini memperkuat emosi film, dan ini berhasil memberikan konteks tentang cinta dan pengorbanan yang membentuk hidup Dodo dan keluarganya.

Yang menarik dari film ini adalah bagaimana semuanya terasa pas. Naskahnya nggak terkesan memaksakan cerita baru, malah memperkaya kisah Dodo dan Kartika. Kita jadi tahu kenapa Kartika memilih menjadi pengacara, atau kenapa Dodo suka mengajak Kartika “terbang” dengan sepeda. Hal-hal kecil yang dulu cuma jadi simbol, sekarang terasa lebih bermakna.

Selain itu, film ini nggak cuma soal air mata. Ada banyak humor yang diselipkan, terutama lewat interaksi para tahanan. Pertengkaran lucu atau bahkan adanya karakter yang absurd, bikin suasana jadi lebih ringan tanpa kehilangan esensi emosinya.

Untuk akting, semua pemain tampil luar biasa. Vino tetap memukau, tapi spotlight-nya kali ini ada pada Denny Sumargo dan Marsha Timothy. Denny menunjukkan jangkauan emosi yang lebih luas dari biasanya, sementara Marsha memberikan momen-momen emosional yang bikin hati penonton ikut bergetar.

Pada akhirnya, 2nd Miracle in Cell No. 7 merupakan sekuel yang berhasil menemukan tempatnya sendiri. Ini bukan cuma tambahan, tapi pelengkap yang memberikan kedalaman emosional pada cerita yang sudah kita kenal. Kalau film pertama adalah tentang perjuangan, film kedua ini adalah tentang penyembuhan dan kenangan. Dan setelah semuanya selesai, kita merasa kisah Dodo dan Kartika akhirnya benar-benar lengkap.

Tontonlah Film 2nd Miracle in Cell No. 7 karena ini benar-benar di luar ekspektasi. Selamat nontonya. 

Skor: 4/5

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Athar Farha