Sebagai buku ketiga dalam seri 'The Cogheart Adventures', 'Skycircus' membawa Lily, Robert, dan Malkin ke petualangan baru yang lebih berani dan berbahaya.
Setelah menghadapi kehilangan dan perburuan penjahat di London, kali ini mereka terjebak dalam dunia sirkus udara yang penuh misteri.
Undangan ke Skycircus ternyata hanyalah jebakan yang membawa mereka ke dalam skema keji para dalang sirkus, termasuk rencana mengerikan untuk menjadikan Lily sebagai hibrida keempat.
Salah satu kekuatan utama novel ini adalah atmosfer Skycircus yang sangat hidup.
Peter Bunzl menggambarkan dunia sirkus dengan detail luar biasa, mulai dari tenda besar, kru dengan bahasa gaul khas, hingga aksi-aksi berbahaya seperti berjalan di atas tali tanpa pengaman atau dikurung bersama singa.
Keberagaman karakter dalam sirkus ini juga menjadi daya tarik, terutama para hibrida yang memiliki keunikan masing-masing, seperti bocah bercapit dan malaikat bersayap besi.
Selain dunia sirkus yang memikat, novel ini juga mengangkat tema yang lebih dalam mengenai penerimaan diri dan perbedaan.
Lily harus menghadapi dilema tentang identitasnya sebagai seseorang dengan cogheart, yang membuatnya berbeda dari orang lain.
Tema ini mengingatkan kita pada perjuangan untuk menerima keberagaman dan melawan stigma terhadap mereka yang dianggap "berbeda" oleh masyarakat.
Lily tetap menjadi karakter utama yang kuat dan inspiratif. Perjalanannya dalam memahami siapa dirinya dan bagaimana ia harus menghadapi dunia menjadi bagian penting dari novel ini.
Robert dan Malkin juga tetap setia mendampingi, memberikan dinamika tim yang solid seperti dalam dua buku sebelumnya. Karakter-karakter lama seperti Tolly juga kembali, menambah nuansa nostalgia bagi pembaca yang telah mengikuti seri ini sejak awal.
Dari segi aksi, 'Skycircus' menyajikan momen-momen mendebarkan, meskipun ketegangannya tidak seintens 'Moonlocket'.
Adegan-adegan seperti Lily yang hampir diubah menjadi hibrida dan berbagai aksi berbahaya di arena sirkus memberikan elemen petualangan yang seru dan menghibur.
Meskipun memiliki latar yang menarik dan aksi yang cukup cepat, 'Skycircus' terasa kurang menegangkan dibandingkan buku sebelumnya.
Bahaya yang mengancam Lily dan teman-temannya tidak benar-benar terasa, sehingga tidak ada rasa cemas yang mendalam saat membaca.
Selain itu, plotnya relatif sederhana dan tidak terlalu berliku seperti 'Moonlocket', membuat beberapa bagian cerita terasa lebih mudah ditebak.
Sebagai bagian dari 'The Cogheart Adventures', 'Skycircus' tetap menawarkan petualangan steampunk yang menghibur dengan latar sirkus udara yang memukau.
Meskipun tidak sekuat 'Moonlocket' dalam hal ketegangan, novel ini tetap memberikan pesan yang kuat tentang menerima perbedaan dan melawan diskriminasi.
Dengan dunia yang kaya, karakter yang menarik, dan tema yang relevan, 'Skycircus' menjadi tambahan yang layak dalam seri ini, sekaligus membawa kita lebih dekat ke akhir perjalanan Lily dan kawan-kawannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
"Bakat Menggonggong", Eksperimen Narasi yang Cerdas dan Penuh Nyinyiran
-
Novel Ada Zombie di Sekolah: Ketika Pesta Olahraga Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
-
Refleksi Diri lewat Berpayung Tuhan, Saat Kematian Mengajarkan Arti Hidup
Artikel Terkait
-
Review Novel Cogheart, Petualangan Anak Mencari Ayah yang Hilang di Steampunk
-
Beristirahat dari Dunia yang Sibuk: Review Novel 'Books Kitchen'
-
Ulasan Novel French Pink, Menjelajahi Dunia Warna-warni yang Misterius
-
Siap-Siap! Anime The Brilliant Healer's New Life in the Shadows Konfirmasi Tanggal Tayang
-
Novel Last Chance Books: Berawal dari Persaingan yang Kemudian Jadi Cinta
Ulasan
-
Rumah Rindu: Saat Hati Perempuan Menjadi Medan Pertarungan Moral
-
Merasa Lelah? 4 Buku Kesehatan Mental Ini Siap Temani Kamu Pulihkan Diri
-
Review Film Good News: Lucu, Getir, dan Terlalu Jujur
-
Novel 'Bapak, Kapan Kita akan Berdamai?', Luka yang Akhirnya Menjadi Damai
-
Ulasan Novel Rumah di Seribu Ombak: Nggak Cuma Kesetiaan, Tapi Ketimpangan
Terkini
-
Jelang FIFA Matchday November, Jabatan Pelatih 3 Negara ASEAN Ini Masih Lowong! Mana Saja?
-
15 SMK Siap Melaju ke Final Olimpiade Jaringan MikroTik 2025 di Yogyakarta
-
Sama-Sama Dipecat Sepihak, Lebih Mending Mana Nasib Masatada Ishii dan STY?
-
Kenapa Doa Tak Dikabulkan? Jawaban Habib Umar Bikin Banyak Orang Tersadar
-
Sandra Dewi Mau Harta Pribadinya Kembali, Alkitab Ingatkan Soal Integritas