First Impression Series 'Leap Day': Saat Ulang Tahun Jadi Kutukan Mematikan

‘Leap Day’ adalah serial terbaru dari GMMTV yang resmi tayang perdana pada 1 April 2025. Serial ini mengusung genre thriller misteri dengan premis unik tentang kutukan yang berulang setiap tahun kabisat.

Ceritanya berpusat pada Day (diperankan oleh Pond Narawit) dan Night (diperankan oleh Day Jirawat), yang lahir pada 29 Februari.

Sejak mereka dilahirkan, hidup mereka dihantui oleh kutukan mengerikan, setiap empat tahun sekali tepat di hari ulang tahun mereka, seseorang yang mereka cintai akan meninggal dunia.

Kini, mendekati ulang tahun ke-20 mereka, Day dan Night berusaha melawan nasib tragis yang terus menghantui mereka. Day menghabiskan hidupnya bersama Ozone (Gun Atthaphan), seorang anak autis yang sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Sementara itu, Night baru saja menemukan kebahagiaan lewat Dream (Pahn Pathitta), gadis yang ia cintai. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai merasakan firasat buruk. Akankah kutukan ini kembali mengambil orang yang mereka sayangi?

First Impressions ‘Leap Day’

Episode pertama ‘Leap Day’ langsung dibuka dengan suasana yang cukup menegangkan. Penonton diajak mengenal Day dan Night, dua karakter utama yang ternyata memiliki takdir serupa meski tidak ada hubungan darah.

Awalnya, saya mengira mereka adalah saudara kembar, tapi ternyata mereka hanya dua orang asing yang memiliki takdir yang sama saja. 

Cerita di episode pertama memang belum banyak mengungkap detail tentang asal-usul kutukan ini, tapi ada banyak petunjuk kecil yang bikin saya penasaran.

Misalnya, apakah semua orang yang lahir pada tanggal 29 Februari mengalami nasib serupa? Ataukah hanya Day dan Night saja yang menjadi korban?

Selain itu, atmosfer yang dibangun cukup unik. Saya masih belum bisa menebak apakah ceritanya akan mengarah ke ranah sci-fi atau justru lebih condong ke horor supernatural.

Ada beberapa adegan yang memberi kesan mistis, bahkan muncul sosok dukun atau semacamnya yang semakin memperkuat aura misterius dalam drama ini. Ditambah lagi, tone visualnya yang cenderung gelap dan redup benar-benar mendukung nuansa thriller yang ingin disampaikan.

Episode pertama lebih banyak berfokus pada kehidupan Day dan Night serta bagaimana mereka berusaha bertahan di tengah kutukan yang terus menghantui. Meskipun begitu, tidak terasa membosankan karena banyak momen yang membuat saya ikut merasakan kecemasan mereka.

Konsep countdown jelang ulang tahun mereka, memberikan suasana menegangkan dan menanti-nantikan, apa yang sebenarnya akan terjadi. Atau mungkin, bagaimana kali ini musibah akan menimpa korban kutukan tersebut?

Dari segi akting, tidak perlu diragukan lagi. Terutama, Gun Atthaphan yang tampil luar biasa sebagai Ozone. Memerankan karakter dengan spektrum autisme tentu tidak mudah, tapi Gun mampu membawakannya dengan begitu natural dan emosional.

Sementara itu, Pond Narawit dan Dew Jirawat juga menunjukkan performa yang solid. Terutama Dew, yang terlihat mengalami perkembangan akting dibanding proyek-proyek sebelumnya. Pahn Pathitta pun tampil cukup meyakinkan sebagai Dream, meski ini baru proyek keduanya setelah ‘Love Mix Up’ tahun lalu.

Secara keseluruhan, episode pertama ‘Leap Day’ berhasil membangun fondasi cerita yang kuat. Dengan misteri yang menarik, karakter yang kompleks, dan suasana yang menegangkan, drama ini punya potensi besar untuk menjadi salah satu serial yang paling banyak dibicarakan tahun ini.

Saya pribadi sudah tidak sabar untuk melihat bagaimana kisahnya akan berkembang di episode-episode selanjutnya.

Buat kalian yang kangen dengan suguhan thriller GMMTV, mungkin bisa cobain series ini dan siap-siap diajak berpetualang dengan Day dan Night untuk memecahkan kutukan. Serial ini dapat disaksikan melalui Viu setiap hari Rabu malam!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS