Film Pabrik Gula yang tayang sejak bulan April 2025 ini benar-benar menyedot perhatian masyarakat dalam beberapa pekan terakhir. Melansir dari laman imdb.com, film karya Awi Suryadi yang didasarkan pada thread di laman Twitter atau X yang sempat viral beberapa tahun lalu ini mengisahkan tentang sekelompok buruh pekerja musiman di sebuah pabrik gula.
Awalnya mereka yang datang ke pabrik tersebut untuk bekerja justru harus menghadapi sebuah malapetaka dari para ‘penghuni’ dari pabrik gula itu. Film yang kini sudah menembus lebih dari 1 juta penonton di seluruh Indonesia tersebut mengangkat sebuah budaya yang jarang diketahui oleh banyak orang, tetapi masih eksis hingga saat ini, yakni tradisi manten tebu atau pengantin tebu.
Sejarah Singkat Tradisi Manten Tebu
Melansir dari artikel jurnal yang berjudul “Makna Simbolis dari Ritual Tradisi Manten Tebu di Pabrik Gula Semnboro Kabupaten Jember”, tradisi manten tebu yang diangkat dalam film Pabrik Gula merupakan sebuah tradisi turun temurun yang diketahui sudah berusia ratusan tahun. Menurut dari laman artikel tersebut, tradisi manten tebu ini sendiri merupakan bentuk munajat atau doa kepada sang maha pencipta yang umum dilakukan sebelum proses penggilingan tebu dilakukan di area pabrik.
Tradisi manten tebu ini sendiri lumrah ditemui di kawasan pulau Jawa dan menyebar dari Jawa timur hingga Jawa barat. Hal ini dikarenakan hampir seluruh pengolahan pabrik gula memang terpusat di pulau Jawa sejak masa kolonial Belanda. Oleh karena itu, diyakini prosesi tradisi manten tebu ini sendiri sudah dilakukan sejak abad ke-19 yang dimana merupakan era pabrik-pabrik gula dari zaman kolonial mulai didirikan.
Dalam tradisi manten tebu, akan ada sepasang ‘pengantin’ yang bisa berupa boneka ataupun patung yang kemudian dirias dan dikenakana pakaian layaknya seorang pengantin yang akan menikah. Tradisi manten tebu ini sendiri juga akan diselingi dengan berbagai macam tradisi lainnya seperti pertunjukan gamelan Jawa maupun pagelaran wayang ataupun kuda lumping (jaranan) yang cukup populer di Jawa.
Dalam tradisi manten tebu tersebut juga akan ada beberapa iring-iringan seserahan layaknya sebuah upacara pernikahan. Sesajen dan seserahan itu akan diarak mengelilingi area sekitar pabrik sebelum pada akhirnya didoakan oleh seorang dukun atau tetua adat di daerah setempat.
Uniknya, jika di dalam film tradisi manten tebu tersebut sepasang boneka akan dikubur, maka di beberapa daerah boneka tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin penggilingan tebu beserta beberapa seserahan. Namun, adapula di beberapa daerah yang disebutkan juga mengubur boneka pengantin tersebut ke sebuah lahan di dalam area pabrik beserta beberapa seserahannya.
Hingga kini, tradisi manten tebu juga masih dilakukan di beberapa daerah di pulau Jawa. Namun, kini tradisi tersebut dipergunakan sebagai sebuah acara wisata budaya yang rutin digelar setiap tahun setelah proses panen tebu atau sebelum saat proses penggilingan tebu dilakukan di pabrik-pabrik.
Makna Tradisi Manten Tebu
Meskipun dalam film Pabrik Gula tradisi manten tebu diibaratkan sebagai proses tumbal kepada ‘penunggu’ area pabrik, akan tetapi dalam dunia nyata justru hal tersebut dianggap keliru. Melansir dari laman berita suara.com (03/03/2025), tradisi manten tebu memiliki makna sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa atas berkah dan panen yang melimpah dari perkebunan tebu.
Selain itu, proses manten tebu ini sendiri juga sebagai bentuk perlambangan kerjasama antara pihak pengelola perkebunan tebu dan pihak manajemen pabrik dalam memproses gula. Istilah perkawinan atau ‘manten’ inilah merupakan bentuk dari simbol kerjasama agar kelancara proses produksi gula tersebut dapat berlangsung dengan cukup baik.
Tak dapat dipungkiri, film Pabrik Gula yang tayang di bioskop-bioskop saat ini memang menjadi momentum untuk mengenalkan tradisi masyarakat yang jarang sekali diketahui oleh khalayak umum. Salah satunya adalah tradisi manten tebu.
Baca Juga
-
Laga Indonesia vs Cina: Jadi Pembuktian Rasa Nasionalisme Bagi Emil Audero
-
Marselino Ferdinan Absen Lawan China, Ivar Jenner Jadi Gelandang Serang?
-
Prediksi Starter Indonesia Lawan China, Si Anak Hilang Berpeluang Main!
-
Tak Perlu Naturalisasi Striker Baru, Jens Raven Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia!
-
Indonesia vs Cina: Saatnya Berharap Tuah Stadion GBK Bagi Skuad Garuda
Artikel Terkait
-
Viral Judul Sensasional Soal Bu Guru Salsa, Publik: Emang Sudah Habis Orang Berprestasi?
-
Dim Sum of All Fears: Teka-Teki Kematian Dua Mayat di Restoran China
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Pesan Inspiratif dari Film 'Jumbo' Sampai ke Hati Anak-anak Yatim Piatu
-
Mission Impossible - The Final Reckoning: Aksi Gila dan Serangan The Entity
Ulasan
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
Petualangan Dua Sahabat di Laut Papua Nugini dalam Buku The Shark Caller
-
Ulasan Novel di Balik Jendela: Rahasia Trauma yang Tersembunyi dalam Isolasi
-
Curug Pangeran, Di Balik Keindahan Alam Ada Sebuah Mitos yang Beredar
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
Terkini
-
Rekap Semifinal Indonesia Open 2025: Dominasi Wakil China Terputus
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran