Kamu lagi penat? Ingin kabur dari tumpukan notifikasi dan drama kehidupan? Tenang, Batu punya jawaban: Tandem Paralayang KWB. Tempat di mana kamu bisa duduk manis, diterbangkan profesional, dan melihat dunia dari atas—literally.
Buat kamu yang suka eksplorasi dan tantangan baru, kamu tentu tidak boleh melewatkan untuk naik paralayang. Udara sejuk, panorama memesona, dan adrenalin yang meledak dalam sunyi angin. Setidaknya kamu wajib mencobanya meskipun hanya sekali seumur hidup.
Kalau kamu lagi cari pengalaman wisata yang beda dan menantang tapi tetap aman, Tandem Paralayang di Kota Wisata Batu (KWB) bisa jadi destinasi yang wajib kamu coba. Terletak di kawasan perbukitan yang menyuguhkan pemandangan kota Batu dari ketinggian, paralayang di sini jadi favorit wisatawan yang ingin menikmati langit tanpa harus punya sertifikasi pilot udara. Kamu juga bisa menikmati panorama city light kalau malam di tempat ini.
Pilihan Paket & Harga
KWB Paralayang menawarkan tiga pilihan paket dengan durasi terbang sekitar 5–10 menit (tergantung kondisi angin dan permintaan):
1. Paket Reguler
- Rp400.000 (WNI) / Rp500.000 (WNA)
- Pakai HP pribadi
- Free ojek antar-jemput (landing–take off)
- Free tongsis
2. Paket GoPro
- Rp500.000 (WNI) / Rp600.000 (WNA)
- Menggunakan GoPro
- Free ojek + tongsis
3. Paket Insta360
- Rp600.000 (WNI) / Rp700.000 (WNA)
- Menggunakan kamera Insta360 untuk hasil lebih cinematic
- Free ojek + tongsis
Berat badan maksimal peserta adalah 90 kg.
Note: harga di atas merupakan harga yang berlaku pada 30 April 2025, bisa terjadi perubahan harga sewaktu-waktu.
Jam Operasional
- Setiap hari: 08.00 – 17.00 WIB
- Khusus Jumat: 13.00 – 17.00 WIB
Akses Lokasi
Jalan menuju lokasi cukup aman dan bisa dijangkau motor matic. Disarankan kendaraan dalam kondisi prima karena rute sedikit menanjak.
- Tiket masuk area paralayang: Rp25.000/orang (include harga tiket masuk area taman langit)
- Parkir motor: Rp5.000
Parkir mobil: Rp10.000
Ulasan Jujur dari Pengalaman Pribadi
Sebagai orang yang cukup sering melakukan kegiatan outdoor, aku bisa mengerti kenapa tarif paralayang di sini cukup mahal. Selain include biaya ojek dari area landas yang ternyata memakan jarak tempuh lumayan jauh, ternyata perlengkapan keamanan peserta dijamin super nyaman. Jadi aku bisa merekomendasikan ini bahkan pada orang yang lumayan sensitif sama kenyamanan.
Bagi para pegiat olahraga outdoor, pasti sering merasa ketidaknyamanan memakai gear dan perlengkapan yang wajib itu. Tapi pas naik kalian bakal kaget karena harness yang biasanya bikin sakit di bagian paha dan pinggang, ternyata sangat nyaman di sini. Bahannya empuk, posisinya pas, dan sama sekali nggak bikin pegal. Dudukannya juga terasa seperti bantal tipis yang menyatu dengan tubuh. Safety? Aman banget. Ada pengaman di semua sisi, termasuk untuk HP dan tripod.
Waktu terbang sekitar 4 menit karena aku sengaja request manuver (yang bikin sensasi lebih ekstrem). Tapi buat kamu yang mau tenang-tenang aja, bisa request gaya santai juga kok. Saat di udara, suasananya stabil, nggak ada guncangan yang bikin mual. Pilotnya profesional dan komunikatif, bikin kita merasa aman sepanjang perjalanan.
Sedikit tips: Jangan lupa koordinasi dengan fotografer di lokasi. Sayangnya, saat aku datang pagi-pagi, fotografer belum siap, jadi aku terbang tanpa dokumentasi dari bawah. Sedih, tapi setidaknya hati senang!
Tandem Paralayang KWB bukan sekadar wisata ekstrem. Ini adalah pengalaman tentang melihat dunia dari ketinggian tanpa beban, tentang menyerahkan kendali sambil menikmati angin, dan tentang keberanian kecil yang bikin kamu ingin ulangi lagi.
Dengan fasilitas yang nyaman, tenaga profesional, dan pemandangan pegunungan yang menyegarkan, harga yang ditawarkan cukup sepadan dengan pengalaman yang kamu dapatkan.
Gimana nih, tertarik cobain naik paralayang juga?
Baca Juga
-
Air Terjun Sumber Pitu Tumpang: Surga Tersembunyi di Malang Timur
-
Pantai Teluk Asmara: Eksotisme Surga Malang Selatan yang Tersembunyi
-
Pantai Teluk Asmara: Miniatur Raja Ampat yang Sama-Sama Tersakiti
-
Sepiring Nasi Telur di Pagi Hari: Sesuap Ungkapan Bisu Kasih Sayang Ibu
-
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Lilo and Stitch 2025
Artikel Terkait
-
Jembatan Mahakam I Kembali Ditabrak Tongkang Batu Bara, Insiden ke-23 Sejak Diresmikan
-
Emiten ABMM Catat Kinerja Positif di Tengah Turbulensi Pasar Batu Bara
-
Nenek di Malang Curhat Pedas ke Wanita Bule soal Indonesia, Isinya Bikin Merinding!
-
5 Rekomendasi Kota untuk Healing: Rasakan Vibes Syahdu Salatiga hingga Malang
-
Awas! Nyeri Pinggang Hebat Bisa Jadi Batu Saluran Kemih, Ini Gejalanya Menurut dr. Diki
Ulasan
-
Review Film The Last Twins: Dokumenter tentang Seseorang yang Mereka Anggap Ayah
-
Ulasan Novel The Gatsby Gambit: Misteri Pembunuhan di Kapal Pesiar Mewah
-
Ulasan Novel Battle of the Bookstores: Pertarungan Antara Manajer Toko Buku
-
Waduk Bening Widas, Bendungan yang Merangkap Jadi Tempat Wisata di Madiun
-
Ulasan Novel What Happens in Amsterdam: Kesempatan Kedua di Kanal Amsterdam
Terkini
-
Pengangguran Terdidik di Indonesia: Potret Buram Pendidikan dan Lapangan Kerja
-
Cara Download dan Install IBM SPSS di Laptop, Plus Tips Biar Nggak Lemot
-
Beragam Peran, Ini 5 Drama China Dibintangi Roy Xie sebagai Pemeran Utama
-
Masuki Babak Baru, Apartemen Kim Soo-hyun Seharga Rp35 M Disita Pengadilan
-
Timnas Malaysia Siapkan Kejutan untuk Vietnam, Indonesia Perlu Waspada?