Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Poster Film Mission Impossible – Final Reckoning (Dukumentasi Pribadi/ Athar Farha)

Setelah bertahun-tahun menemani penonton lewat aksi-aksi nggak masuk akal dan penuh risiko, Ethan Hunt akhirnya menutup saga panjangnya dalam ‘Mission Impossible – The Final Reckoning’. 

Film ini jadi penutup dari perjalanan panjang agen IMF yang sudah bolak-balik selamat dari situasi mustahil. Filmnya lagi tayang di bioskop Indonesia, dan tentu saja, yang balik lagi jadi tokoh utama adalah Tom Cruise sebagai Ethan Hunt. Siapa lagi yang bisa lari kencang di atap kereta, lompat dari tebing pakai motor, atau gelantungan di pesawat kecuali dia?

Christopher McQuarrie kembali duduk di bangku sutradara sekaligus penulis naskah. Ini sudah jadi kolaborasi keempatnya bareng Tom Cruise dalam semesta ‘Mission Impossible’. Chemistry-nya sudah kayak roti dan selai, nyatu. Mereka tahu apa yang penggemar mau: Aksi brutal, skenario yang bikin mikir, dan tensi yang nggak turun-turun dari awal sampai akhir.

Kepoin Dulu Sekilas Kisahnya, Yuk!

Dalam ‘The Final Reckoning’, ancaman utama bukan lagi teroris biasa, tapi sesuatu yang jauh lebih kompleks, yakni kecerdasan buatan bernama The Entity. Singkatnya, ini adalah AI super canggih yang bisa membelokkan fakta, meretas sistem, dan kalau jatuh ke tangan yang salah, ya dunia bisa kacau total. Dan, tentu saja, ada satu tokoh jahat yang jadi tangan kanan Entity, si Gabriel (diperankan Esai Morales), musuh lama Ethan yang muncul kembali dengan dendam membara.

Di ‘Mission Impossible – The Final Reckoning’, Ethan Hunt nggak jalan sendirian. Tim intinya masih solid: Benji yang jago teknologi dan selalu siap bantuin, Luther yang sudah kayak kakak sekaligus otak keamanan (terlepas meninggal dengan cepat di sini, lalu Grace, si mantan pencuri yang makin lincah dan pintar ikut misi berbahaya.

Namun, masih ada lagi. Ada tambahan seru yang bikin tim makin lengkap. Ada Theo Degas, agen muda yang lincah. Terus, ada juga Paris, cewek ninja yang awalnya musuh tapi akhirnya bantuin Ethan dengan skill bertarungnya yang keren banget.

Selain itu, William Donloe, mantan analis CIA yang kasih info penting soal lokasi kapal selam bawah laut, dibantu pula sama istrinya si May Donloe. Jadi, tim ini gabungan agen lama dan baru, plus sekutu yang bikin misi terakhir ini jadi makin penuh aksi, kejutan, dan kekompakan. Mereka semua siap mati-matian buat selamatkan dunia dari bahaya besar lho. 

Apa saja momen gila yang mereka jalani sih? Sini kepoin!

Masuk ke Dunia Gelap Kapal Selam

Kalau aku harus pilih satu adegan yang bikin napas ketahan saking tegangnya, jawabannya gampang, pas Ethan menyelam ke dalam kapal selam Rusia yang karam. Namanya kapal Sevastopol. Di situlah ‘jantung’ dari The Entity tersembunyi. 

Adegan ini nggak cuma soal action, tapi juga atmosfernya begitu mencekam. Sobat Yoursay bayangkan deh, Ethan Hunt masuk ke lorong-lorong kapal yang sempit, gelap, dan sudah mulai hancur. Air laut terus merembes masuk, oksigen terbatas, dan waktu terus berjalan. Gagal sedikit, bukan cuma misi yang gagal, Ethan bisa mati di situ juga. Yang bikin makin greget? Semua itu dilakukan dengan Tom Cruise asli menyelam sendiri, tanpa stunt double. Gokil!

Cruciform Key dan Ketegangan yang Meningkat

Selama dua film terakhir, kita disuruh menebak-nebak. Apa sebenarnya fungsi si cruciform key? Ternyata, dua bagian kunci itu harus digabung untuk membuka satu sistem rahasia di kapal selam—yang menyimpan pusat kendali dari The Entity.

Namun, namanya bukan Mission Impossible kalau proses menuju ke sana bisa dengan mudah. Ada banyak rintangan—baik secara fisik maupun emosional. Ethan kehilangan beberapa orang terdekatnya, termasuk momen emosional yang melibatkan Grace, akhirnya ikut terlibat dalam misi besar ini. 

Gelantungan di Pesawat

Saat Ethan Hunt gelantungan di pesawat tuh ngeri banget! Pesawatnya itu bukan jet militer canggih atau kendaraan super rahasia khas IMF, tapi pesawat biplane lawas warna kuning yang kelihatan lebih cocok buat pertunjukan udara ketimbang kejar-kejaran hidup dan mati. Dan ya, inilah ‘Mission Impossible’. Justru di momen yang paling gawat, yang dipakai bukan teknologi masa depan, tapi keberanian dan nyali segede gunung.

Jadi ceritanya, ini terjadi pas menjelang klimaks. Ethan lagi mengejar Gabriel yang bawa bagian penting dari sistem The Entity dan kabur pakai pesawat. Ethan? Nggak punya pilihan lain selain ngejar pakai pesawat juga. Cuma ya gitu, yang tersedia cuma pesawat tua yang kayaknya sudah siap masuk museum.

Dan lucunya (tragisnya ya sih) Ethan nggak cuma naik pesawat itu, tapi literally berdiri di luar, di sayapnya. Wing-walking gitu! Di ketinggian ribuan kaki, tanpa pengaman, cuma pegangan besi dan insting bertahan hidup. Adegan ini tuh bukan cuma bikin deg-degan, tapi juga secara simbolis nunjukin betapa Ethan udah siap melakukan apa pun, bahkan yang paling absurd sekalipun, buat misi terakhirnya.

Yang bikin makin ngeri, pesawat yang dinaiki Ethan itu rusak di udara dah dia harus lompat, tapi nggak asal lompat. napas aku benar-benar ketahan nonton itu. 

Setelah lompat, Ethan masih harus menghadapi Gabriel yang lagi mengendalikan pesawatnya. Beruntungnya, entah karena nasib, keahlian, atau kombinasi keduanya, Gabriel akhirnya tewas—tertabrak ekor pesawat sendiri saat mau terjun melarikan diri. Mantap deh!

Final Showdown: Menjebak The Entity

The Entity tuh beda dari semua musuh sebelumnya. Dia bukan manusia yang bisa dilawan dengan tinju atau tembakan. Ini sistem. Ini kecerdasan buatan yang bisa mengendalikan informasi, memalsukan kenyataan, dan mematahkan strategi lawan bahkan sebelum dijalankan.

Jadi, cara mengalahkannya pun harus beda. Nggak bisa dimusnahkan, tapi bisa dijebak. Di sinilah alat yang disebut Poison Pill muncul. Fungsinya? Mengisolasi The Entity. Ngunci dia dalam ruang digital tertutup, tanpa akses keluar. Dan bagian ini—ketika Ethan dan timnya berhasil mengaktifkan alat ini—jadi klimaks yang nggak cuma intens secara teknis, tapi juga filosofis.

Ketika dunia makin dikuasai mesin, manusia tetap punya satu senjata terakhir: tekad. Dan Ethan membuktikan itu!

Akhir kata, jika Sobat Yoursay belum nonton, buruan serbu bioskop di kota terdekatmu! 

Athar Farha