Dono, Kasino, dan Indro bukan lagi trio dewasa yang ikutan pelatihan satpam, atau jadi mahasiswa yang sok ganteng, seperti yang kita kenal di era keemasan Warkop DKI.
Kali ini, mereka menjelma dalam bentuk kartun yang buncit, berkepala lonjong, dan bertingkah hiperaktif.
Itulah yang ditawarkan ‘Warkop DKI Kartun’, film animasi terbaru garapan Falcon Pictures yang menyulap trio lawak legendaris itu ke dalam dunia animasi, penuh warna, penuh nostalgia, dan tentu saja penuh tawa.
Disutradarai Daryl Wilson (untuk bagian animasi) dan Rako Prijanto (untuk penceritaannya), film ini dibangun sebagai sebuah antologi sketsa, yang terdiri dari tiga bagian cerita berbeda yang tetap terhubung lewat tokoh dan semesta yang sama.
Penonton nggak cuma disuguhkan ulang adegan-adegan ikonik Warkop DKI dalam versi baru, tapi juga diperkenalkan pada cerita-cerita segar dengan pendekatan visual yang lebih bebas dan leluasa.
Jadi bagaimana dengan ceritanya? Sini deh kepoin bareng!
Sekilas tentang Film Warkop DKI Kartun
Film yang sudah bisa Sobat Yoursay tonton di bioskop sejak 26 Juni 2025, tentu saja menyoroti Dono, Kasino, dan Indro, yang tergabung dalam satu unit fiktif bernama Cara Hebat Ikut-Ikutan Penyelesaian Masalah Sosial alias CHIIPS.
Satuan ini merupakan parodi dari film Warkop era 80-an, ‘CHIPS’ (1983), yang juga memparodikan series asal Amerika, ‘CHiPs’.
Suatu ketika Dono, Kasino, dan Indro bikin robot untuk membantu tugas sosial. Eh, bukannya jadi penolong, robot itu malah jadi rusuh. Dari ngepel jalanan pakai api sampai nangkap maling tapi malah nangkap polisi, si robot bikin satu kota geger. Trio CHIIPS pun harus turun tangan buat menangkap ‘ciptaan’ mereka sendiri. Ironis? Kocak.
Di segmen kedua. mereka dikasih tugas menyusup ke sebuah sekolah dasar buat mengungkap sindikat pembocor soal ujian nasional. Tapi biar bisa masuk ke dunia anak-anak, mereka harus mengecil dulu lewat ramuan aneh buatan ilmuwan kampung.
Jadilah tubuh mereka kayak anak SD, walau kepala tetap kayak bapak-bapak. Misi jadi makin kocak saat mereka harus sok jadi murid, ikutan pelajaran, sampai main karet sama anak-anak. Eits, jangan salah ya, penyelidikan tetap jalan. Dan tentu saja, hasilnya? Absurd.
Nah, di segmen terakhir, skala kekonyolan mereka naik level internasional. Mereka dikirim sebagai pemain cadangan untuk Timnas Indonesia dalam misi penyusupan ke negara fiktif bernama Korea Barat. Tujuannya?
Menggagalkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang ternyata cuma kedok buat aksi sabotase yang bisa memicu perang dunia. Dengan kemampuan bola yang seadanya tapi akal-akalan tiada batas, mereka harus menyelamatkan pertandingan dan perdamaian dunia. Gaya mainnya?
Ya kayak pertandingan bola di planet lain, ada jurus-jurus aneh dan selebrasi yang lebih ribut dari golnya.
Kalau dibayangkan, ketiga segmen ini tuh ibarat gabungan antara aksi detektif kelas teri, superhero asal-asalan, dan drama sepak bola absurd, tapi dibungkus dalam humor khas Warkop yang tetap terasa hangat dan familiar. Dan berhubung ini Warkop DKI, jadi jangan berharap solusi serius.
Impresi Selepas Nonton Film Warkop DKI Kartun
Pas nonton Dono-Kasino-Indro diberi ramuan khusus agar tubuh mereka mengecil dan bisa menyusup ke lingkungan anak-anak. Asli deh, kocak banget.
Walaupun berbentuk animasi, gaya humornya tetap Warkop 100% kok. Komedi slapstick yang mengandalkan gestur tubuh dan kekacauan visualnya di sini mendominasi.
Ditambah lagi, dialog yang absurd dan saling timpang antara karakter, seperti saat mereka bicara dalam satu ruangan tapi seolah-olah lagi berada di tiga dimensi berbeda, yang mengingatkan diriku pada pada salah satu adegan di film lama mereka, Sama Juga Bohong (1986).
Buat yang tumbuh besar dengan film-film Warkop DKI, ini akan terasa seperti reuni penuh tawa. Dan buat generasi baru, ‘Warkop DKI Kartun’ bisa jadi pintu masuk yang ramah dan menyenangkan ke dalam dunia lawak yang dulu sangat lekat.
Aku suka dengan kebebasan visualnya lho. Apa yang dulu hanya bisa dibayangkan di kepala (karena keterbatasan teknologi atau bujet), kini bisa direalisasikan. Misalnya, bentuk tubuh Dono yang sangat buncit atau aksi-aksi ekstrem yang terlalu ajaib untuk live-action, semua jadi mungkin karena format animasi.
Tak hanya itu, bahkan beberapa momen terkesan kayak parodi anime atau film superhero, tapi tetap membumi lewat logat Betawi, celetukan kocak, dan suara khas trio legendaris itu.
Ngomong-ngomong soal suara, sulih suara para karakter diisi sama: Mo Sidik (Indro), Farie Judhistira (Kasino), dan Wiwid Widyas Prihantoro (Dono). Suara mereka sangat mendekati aslinya, membuat karakter kartun ini terasa hidup dan nggak kehilangan jati diri. Ada juga kemunculan karakter Jaja Mihardja dan Mandra yang makin memperkaya kisahnya.
Salut deh buat kemampuannya dalam menyentil isu sosial. Di film ini, itu tetap dipertahankan, hanya saja dikemas lebih ringan dan cocok dikonsumsi anak-anak. Misalnya, kasus bocoran jawaban ujian nggak hanya jadi bahan ketawa, tapi juga membuka ruang diskusi tentang kejujuran di sekolah.
Dengan cerita yang ringan tapi sarat pesan dan komedi khas Warkop DKI, film animasi ini cocok banget buat jadi teman hiburan Sobat Yoursay. Selamat nonton ya.
Baca Juga
-
Review Film Dangerous Animals: Saat Lautan dan Hiu Jadi Satu Medan Sang Psikopat
-
Review May December: Saat Masa Lalu Kelam Jadi Inspirasi Film
-
Tayang di Festival Film Cannes, Lorong Kost Buktikan Horor Lokal Mendunia
-
Film Sinners Ciptakan Rig Kamera Baru yang Bikin Dunia Perfilman Melongo
-
Review Series Hell Motel: Influencer Horror yang Mati Berurutan di Motel
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Dangerous Animals: Saat Lautan dan Hiu Jadi Satu Medan Sang Psikopat
-
Review May December: Saat Masa Lalu Kelam Jadi Inspirasi Film
-
Review Lagu iKON 'Killing Me': Pura-Pura Bahagia Tak Bisa Sembuhkan Luka
-
I Am The Hero Of My Own Life, Jurnal untuk Menyelami Dirimu yang Sebenarnya
-
Makna Lagu SEVENTEEN 'My My': Stop Bandingin Hidupmu dengan Orang Lain
Terkini
-
PSSI Umumkan 23 Nama Skuad Timnas Putri Indonesia, Ada Nama Pemain Naturalisasi Baru
-
Sempat Berkonflik, Timnas Putri Indonesia Akui Butuhkan Djenna De Jong
-
Bakal Adu Akting, Lee Do Hyun dan Shin Si Ah Jadi The Next Couple Goals?
-
Tayang di Festival Film Cannes, Lorong Kost Buktikan Horor Lokal Mendunia
-
Indra Sjafri Optimis Kualitas Pertandingan Piala Presiden Bakal Meningkat