Kudasi merupakan Novel karya penulis Indonesia yang kini namanya sedang naik daun karena novel terbarunya yang berjudul "Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati." Ya, dia adalah Brian Khrisna.
Cetakan pertama novel Kudasai sendiri yaitu pada tahun 2019, dan kini ditahun 2025 novel ini telah mencapai cetakan ke dua belas, dan menjadi salah satu novel populer yang di terbitkan oleh penerbit Mediakita.
Novel ini bergenre romance comedy yang memiliki alur cerita yang sangat kompleks namun tetap memberikan kesan komedi yang intens di dalamnya.
Sehingga pembaca tidak akan merasa bosan karena penulis sangat pandai dalam memasukan elemen komedi pada setiap alur cerita yang dibangun dalam novel ini.
Bercerita tentang sosok pria biasa yang tidak mempunya keahlian khusus selain memasak, bahkan kuliah pun tidak selesai. Pria tersebut bernama Chaka, dirinya merupakan sosok pria yang sudah tidak memiliki orang tua.
Entah sebuah musibah atau anugerah bagi Chaka, dirinya tiba-tiba terjebak dalam sebuah perjanjian pernikahan dengan seorang alpha female yang bernama Twindy.
Twindy merupakan sosok perempuan mandiri dan berpendidikan, sangat berbanding terbalik dengan Chaka yang hanya seorang pria biasa yang kuliah saja tidak tamat.
Namun karena perjanjian itu, Twindy dan Chaka akhirnya menjadi sepasang suami istri yang terikat oleh pernikahan yang sebenarnya tidak mereka inginkan.
Dua tahun selama pernikahan tersebut, Chaka benar-benar merasa tidak ada harganya sebagai kepala keluarga di dalam pernikahan tersebut. Bagaimana tidak? Chaka setiap hari harus berperan layaknya sebagai ibu rumah tangga.
Chaka yang memegang kendali atas semua aktivitas yang harusnya dilakukan perempuan seperti memasak dan mencuci piring. Hal ini ia lakukan karena ia merasa memiliki tanggung jawab atas pernikahan yang mengikatnya.
Konfilk utama muncul ketika sang mantan dari seorang Chaka bernama Anet kembali lagi ke permukaan. Aneh bertemu dengan Chaka di cafe yang Chaka kelola, yang tentu saja cafe tersebut adalah aset yang di beli oleh Twindy.
Novel ini sangat menarik karena membahas tentang konflik dalam rumah tangga yang sangat kompleks. Hal yang menjadi menarik adalah ketika Chaka harus dihadapkan oleh dua pilihan berat dalam hidupnya.
Kehadiran Anet membuat Chaka berpikir keras antara hanyut dalam kenangan-kenangan lamanya bersama anet, yaitu wanita yang ia tinggalkan tanpa alasan.
Ataukah Chaka harus bertanggung jawab atas peran barunya dalam keluarga kecil yang dibilang tidak terlalu harmonis tapi akhirnya sedikit-demi sedikit tumbuh cinta di antara Chaka dan Twindy setelah melalui berbagai prahara rumah tangga.
Kelebihan lain dari novel ini adalah penyampaiannya yang mudah dipahami, gaya penulisannya mengalir dan komposisi antara dialog dan narasi terasa sangat pas.
Terdapat pula kutipan-kutipan reflektif di awal setiap bab, yang menjadikan novel ini terasa sangat relate dengan kehidupan atau mungkin cerita pribadi pembaca.
Kekurang novel ini yaitu terdapat pada bagian-bagian tertentu terutama pada humor yang terlalu sedikit berlebihan. Pasalnya ada beberapa bagian cerita sedih yang tiba-tiba muncul dialog humor yang sangat mengganggu suasana.
Selain itu, sepertinya novel ini perlu dilengkapi label 18+ karena terdapat beberapa adegan atau dialog orang dewasa yang jika di baca oleh anak di bawah umur tentunya akan sedikit sensitif.
Bagi kamu yang sedang mencari bahan bacaan yang menghibur, novel ini sangat cocok untuk kamu baca. Novel ini juga mengingatkan tentang tanggung jawab seorang pria tentunya sangat berat.
Setiap dari kita tentu tidak ingin melukai hati seseorang, tetapi terkadang kita perlu memilih. Secara tidak langsung ketika kita memilih tentunya ada pilihan lain yang harus kita korbankan.
Ketika yang dikorbankan adalah hal yang sama-sama penting, kita merasa bersalah atas tindakan yang kita lakukan bahkan kita menghukum diri sendiri dengan membuat narasi bahwa kita adalah orang jahat.
Dalam kehidupan hal itu adalah suatu hal yang wajar. Kita tidak akan selalu menjadi orang baik di cerita orang lain. Kita sesekali perlu menjadi orang jahat di cerita orang lain.
Karena pada akhirnya, hidup adalah tentang memahami. Memahami bahwa setiap dari kita akan pergi dan tidak akan pernah abadi. Menggantungkan harapan pada manusia hanyalah pilihan yang sia-sia. Jadikanlah diri sendiri sebagai acuan dalam menjalani kehidupan ini.
Baca Juga
-
Solo Activity Bukan Tanda Kesepian, tetapi Bentuk Kemandirian Emosional
-
Bukan Sekadar Membaca: Kebijakan Resensi dan Literasi Kritis di Sekolah
-
Moderate Reader: Indonesia Peringkat Ke 31 Negara Paling Giat Membaca Buku
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
Artikel Terkait
Ulasan
-
Romansa dan Luka Masa Lalu dalam Novel Reuni Berdarah 1995
-
Ulasan Film Korea Mantis: Ketika Pembunuh Bayaran Jadi Pekerjaan Tetap
-
Menghayati Realita Hidup dari Keteduhan Kata dalam Kumpulan Puisi Kawitan
-
Ketika Nasib Baik dan Buruk Bertukar dalam Novel Komik Good/Bad Fortune
-
Pelangi di Mars: Akhirnya Film Sci-Fi Indonesia Sekelas Hollywood Terwujud?
Terkini
-
Viral! Anak Muda Berbondong Ikut Tren 'Party Jamu' yang sedang Naik Daun
-
Sama-sama Hijau, Ini 5 Perbedaan Mendasar Teh Hijau dan Matcha
-
9 Makanan Terbaik untuk Mengontrol Kulit Berminyak dari Dalam
-
Penuh Energi, NCT Dream Rap Battle di Penampilan Live Lagu Tempo (0 to 100)
-
Belajar dari Spanyol, Legenda Timnas Spanyol Ungkap Cara Indonesia Lolos ke Piala Dunia