I Found You in Natuna merupakan novel karya Agusta K yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2014. Novel ini memiliki 192 halaman yang bercerita mengenai keluarga, persahabatan, dan cinta.
Apakah kamu mempunyai seseorang yang kamu cinta? Dan jika membicarakan keluarga, mana yang kamu utamakan? Keluarga atau cinta? Novel ini seakan menyusuri cerita bagaimana cinta menemukan tempat berlabuh di hatimu.
Berawal dari Freya Geraldi yang sudah lama tidak bertemu Ayahnya karena perceraian. Freya tinggal bersama Ibunya yang bekerja sebagai akuntan di perusahaan asing. Mereka menetap di Jakarta, tempat penuh keramaian dan polusi udara.
Tiba-tiba saja, Ibunya meminta Freya untuk tinggal bersama Ayahnya atas permintaan Ayahnya sendiri. Freya tertarik dan ingin pergi. Namun, itu artinya dia akan meninggalkan Ibunya sendiri. Setelah berdiskusi, Ibu Freya menyuruhnya tinggal bersama Ayahnya. Beliau ikhlas dan akan membawa Oma yang menetap di Yogyakarta agar tinggal menemani beliau.
Akhirnya, Freya memutuskan untuk pergi tinggal bersama sang Ayah. Mendapat restu dan keikhlasan dari Ibunda, Freya melakukan perjalanan yang baru ke Natuna dan tinggal bersama keluarga kecil yang Ayah bangun.
Ibunya berpesan untuk berkelakuan baik saat tiba, terutama pada Ibu tirinya dan adik tirinya karena perceraian yang terjadi bukanlah salah mereka. Mendengar Ibunda yang berkata demikian, hati Freya terenyuh. Perceraian itu terjadi karena Ayah menduakan Ibunya, tidak kuat menahan kecewa, Ibu menyuruh Ayah untuk menceraikannya.
Saat ditanya apakah Ibu masih mencintai Ayah, beliau tidak menjawab dan menyuruh Freya untuk bersiap. Tanpa Ibu menjawab, Freya mengerti jawabannya. Kedatangan Freya ke Natuna dikarenakan Ayah yang sakit dan ingin menghabiskan waktu dengan putrinya.
Natuna yang terletak di Kepulauan Riau, ternyata tidak ramai dan memiliki udara yang sejuk. Freya dijemput oleh adik tirinya, Alvin. Mengingat pesan Ibunya, Freya bersikap ramah pada Alvin, tapi sepertinya Alvin tidak menjawab atau menerima sisi keramahan yang diperlihatkan Freya.
Perjalanan menuju rumah tidak ada pembicaraan yang menyenangkan. Keduanya diam larut dalam pikiran dan pemandangan. Mobil Alvin yang berhenti di tempat makan sederhana, Freya bingung apakah adik tirinya akan mengajaknya makan atau apa. Barulah dia paham setelah masuk ke tempat makan tersebut, Ayah menyambutnya dengan kursi roda. Memeluk putri kecilnya yang dulu dia tinggalkan begitu saja.
Ibu tirinya yang dia panggil Tante Gita merupakan perempuan yang baik. Beliau tidak seperti Ibu tiri yang ada di televisi. Sangking baiknya, Freya mempertanyakan mengapa Tante Gita memiliki sifat yang berbeda dengan Alvin.
Menyusuri keindahan Natuna, tinggal bersama Ayahnya setelah sekian lama, memiliki teman baru di sekolahnya, dan bertemu dengan cinta yang tahu kelanjutannya. Freya yang duduk di SMA kelas 12 IPA dan Alvin yang duduk di kelas 11 IPA, keduanya bersekolah di tempat yang sama.
Di sekolah baru inilah Freya menemukan teman yang menjadi sahabat dan juga laki-laki yang membuat hatinya seperti sedang jatuh cinta. Namun, ada beberapa masalah saat Freya menemukan cinta dalam hatinya.
Lalu, bagaimana Freya menyelesaikan masalah yang timbul? Dan bagaimana kehidupan baru Freya di Natuna? Apakah dia berhasil menemukan cinta di hatinya? Bagaimana hubungan antara Freya dengan Alvin? Apakah akan membaik? Atau semakin rumit?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, dapat terjawab jika sudah membaca novel I Found You in Natuna karya Agusta K.
Novel dengan latar kisah remaja termasuk kategori alur yang ringan dan penuh makna. Biasanya, para remaja akan suka dengan alur jenis ini karena merasa berkaitan dengan kehidupan mereka. Walaupun ringan, tetap memiliki makna yang mendalam karena diajarkan pentingnya berteman dan menjalin kasih sayang.
Selain itu, penggambaran mengenai Pulau Natuna membuat pembaca ingin datang ke tempat itu. Penulis seakan membawa udara yang segar, suara air yang tenang, dan pemandangan yang memukau. Penceritaan tentang kekayaan alam Indonesia membuat pembaca menambah pengetahuan akan cantiknya Pulau Natuna.
Dari segi gaya bahasa, novel ini mudah dipahami dan terasa nyaman karena penulis menggunakan bahasa yang ringan. Belum ditemukan sesuatu yang tidak sesuai dalam novel ini.
Menariknya, terdapat beberapa lembaran bab yang menggunakan latar belakang bergambar di kertas sehingga pembaca tidak mudah bosan karena ada permainan warna yang menemaninya. Mungkin, bagi sebagian pembaca merasa bahwa permainan warna tidak diperlukan karena dapat mengganggu konsentrasi membaca. Tapi, itulah yang menjadi ciri khas novel ini dengan keunikan tersendiri.
Novel ini layak dibaca oleh semua kalangan, terlebih untuk remaja. Bagi orang dewasa, ini juga dapat mengobati rasa rindu sembari mengingat masa-masa saat remaja dulu.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Aporia: Keraguan dan Kebingungan yang Tidak Mudah Dipecahkan
-
Ulasan Novel Taman Pasir: Selalu Ada Cerita untuk Pulang ke Rumah
-
Cerita Luka yang Menjadi Kekuatan dalam Novel Scars and Other Beautiful Things
-
Persahabatan dan Gelapnya Kehidupan dalam Novel Bumi: Empat Jiwa, Meniti Satu Nadi
-
Ulasan Novel Sailing The Seashore: Bertahan di Negeri Asing demi Harapan
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Arti Cinta: Kisah Cinta yang Bikin Hati Remuk Redam!
-
Novel The Cat Who Saved the Library: Mencari Jejak Buku yang Hilang
-
Ulasan Novel Your Party Girl: Romansa Seru si Playgirl dengan Cowok Kalem
-
Review Film Assalamualaikum Baitullah: Menyentuh dan Bikin Rindu Tanah Suci
-
Menggali Makna Pulang di Novel "Assalamualaikum Baitullah"
Terkini
-
Mulai 4 Jutaan, Ini 3 iPad Termurah yang Layak Dibeli di Tahun 2025
-
Nathan Tjoe-A-On Gagal Berlabuh ke Liga Denmark, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Peter de Roo Paparkan Rencana Persis Solo dalam Menyambut BRI Super League
-
The Love Hypothesis Resmi Difilmkan, Lili Reinhart Jadi Bintang Utama
-
WayV Tampilkan Energi yang Luar Biasa di Lagu Comeback Bertajuk Big Bands