Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Ellyca S.
Woozi SEVENTEEN (X/pledis_17)

Simple” adalah salah satu lagu rekomendasi dari SEVENTEEN. Lagu dari album "Love & Letter" rilisan 2016 ini diciptakan dan dinyanyikan oleh Woozi.

Nadanya lembut dan tenang di telinga, tapi kalau kamu dengerin baik-baik liriknya, sebenarnya lagu ini penuh banget sama perasaan yang dalam. Woozi, yang memang dikenal jago banget dalam bikin lagu, lagi-lagi berhasil menyampaikan sesuatu yang personal tapi tetap relate ke banyak orang.

"Simple" milik Woozi berkisah tentang keinginan untuk hidup yang sederhana, tanpa drama, dan tanpa beban berlebihan.

Liriknya langsung menyentuh sejak awal. “Aku berdiri di jalan ini untuk terakhir kalinya hari ini.” Dari situ aja udah keliatan banget kalau ini bukan lagu tentang cinta-cintaan yang manis-manis aja. Namun sebaliknya, lagu ini bercerita tentang seseorang yang lagi ngerasa capek banget sama hidup dan dunia yang rasanya ribet dan nggak ada habisnya. Dunia di lagu ini digambarkan kayak labirin. Dimana nggak ada jalan keluar, dan semuanya terasa sulit. 

Lalu muncul bagian paling ikonik, “I just want it SIMPLE, SIMPLE.” Kadang kita cuma pengen semuanya kembali ke hal-hal dasar. Nggak perlu mewah, nggak perlu muluk-muluk, cukup bisa bernapas tenang dan ngerasa damai. Dan menariknya, di tengah segala kerumitan itu, Woozi menggambarkan seseorang yang dicintai sebagai sumber kebahagiaan. “Aku memanggilmu sayang, karena kamulah kebahagiaanku.” 

Lagu ini juga nggak takut buat menunjukkan perasaan kecil atau nggak berarti. Ada baris lirik yang bilang, “Aku senilai debu dan aku tahu itu dengan baik.”

Di satu sisi itu sedih, tapi di sisi lain justru jujur banget. Kadang kita memang merasa nggak punya tempat atau terlalu kecil di dunia yang besar ini. Tapi justru karena kejujuran itu, lagunya jadi terasa tulus dan dekat.

Yang bikin lagu ini makin dalam adalah karena ada semacam penolakan terhadap impian yang terlalu tinggi atau konsep kebahagiaan yang rumit. Woozi bilang, “Kebahagiaan hanyalah sebuah kata, hanya mimpi yang semua orang inginkan, sebuah omong kosong.”

Rasanya Woozi seperti lagi mempertanyakan semua hal yang katanya harus bikin kita bahagia. Padahal sebaliknya justru malah bikin capek. Semua ini lagi-lagi membuat mereka balik ke keinginan yang paling dasar: hidup yang simple, bareng orang yang disayang.

Lagu ini juga ngasih semacam harapan kecil di tengah semua rasa putus asa. Ada bagian yang bilang, “Aku berharap kita bisa tersenyum cerah bahkan setelah malam berakhir.” Itu kayak doa kecil buat bisa tetap ketawa meskipun hari-hari gelap masih terus datang. Simpel banget, tapi ngena.

Secara musikal, “Simple” juga dibuat dengan aransemen yang nggak berlebihan. Suaranya lembut, melodinya tenang, tapi pesannya kuat. Semua elemen lagu ini kayak sengaja dibikin selaras dengan makna lagunya: nggak ribet, tapi tetap meninggalkan kesan.

Buat kamu yang lagi ngerasa hidup terlalu berat, atau cuma pengen lagu yang bisa nemenin pikiran yang lagi semrawut, “Simple” dari Woozi ini bisa banget jadi teman. Kadang kita nggak butuh saran. Di saat semuanya terasa berat, kita cuma pengen ada yang ngerti, dan lagu ini berhasil jadi bentuk pengertian itu. Simpel, tapi menyentuh.

Dari segi musik, lagu ini nggak terlalu melow. Jadi masih nyaman untuk didengarkan. Sebaliknya, temponya yang sedang dan penghayatannya yang prima membuat "Simple" cocok didengar di segala suasana. Karena lagu ini terasa candu dan buat pengen terus memutarnya ulang.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Ellyca S.