Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Shufya Nida
Cover Buku Bertemu Denganmu: Mari bertemu lagi, untuk pertama kalinya Karya Chyntia Hasan.(Gramedia)

Bertemu Denganmu merupakan buku karya Chyntia Hasan yang diterbitkan oleh Sheila publisher pada tahun 2024. Buku ini berisi ungkapan kasih sayang, kegembiraan saat jatuh cinta, rasa rindu, dan kesedihan saat cinta tak berjalan dengan mulus.

Kumpulan curhatan tentang percintaan merupakan isi keseluruhan dari buku ini. Penulis menghadirkan kisah-kisah kecil tentang jatuh cinta, kerinduan yang tak terbalas, patah hati yang membekas, dan mengikhlaskan semua yang telah terjadi. Berikut sinopsis dari buku ini.

Sinopsis Buku Bertemu Denganmu

Bertemu dengan seseorang yang baru hadir dalam hidupmu terkadang terasa seperti merawat kepompong sampai ia menjadi kupu-kupu. Namun, jauh di dalam hati, kamu sebenarnya juga tahu bahwa segala hal yang bersayap pada akhirnya akan terbang meninggalkanmu. Itulah mengapa pertemuan dengan seseorang menjadi proses panjang seumur hidup.

Di mana kamu belajar menerima tangismu, rasa sakit yang datang, dan luka yang menghancurkan. Bukan untuk menyangkalnya, melainkan untuk mengakui bahwa semua itu nyata. Perlahan, kamu belajar untuk menerima, melupakan, membuka hati pada orang baru, dan menemukan kembali cara untuk bahagia.

Semoga hatimu tetap kuat untuk menerima hadirnya seseorang, bangkit setelah jatuh, dan terus melangkah. Mari kita bertemu sekali lagi, seakan itu adalah pertemuan pertama kita.

Ulasan Buku Bertemu Denganmu

Penulis menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun penuh perasaan sehingga pembaca dapat merasakan emosi campur aduk saat membacanya. Setiap bab terasa seperti membaca buku harian atau diary seseorang yang jujur, apa adanya, dan hampir sebagian orang mengalaminya.

Ketika membaca buku ini, pembaca yang mengalami hal serupa akan merasakan dekat dengan buku ini. Kalimat-kalimat yang ditulis singkat tapi berkesan. Misalnya, penulis menulis tentang laki-laki yang menggantungkan hubungan, kenangan yang tersimpan dalam foto, dan berpisah merelakan semuanya.

Banyak kalimat-kalimat yang sering terjadi dalam percintaan. Penulis mengeksekusinya dengan baik walaupun terdapat beberapa kata yang penulisannya menggunakan bentuk tidak baku, seperti penggunaan kata "Gak" yang seharusnya baku, yaitu "Nggak".

Saya mengumpulkan beberapa kutipan yang saya suka pada buku ini. Berikut adalah rinciannya:

  • Jika menunggu 'sempurna' dahulu baru mulai, maka sampai kapan pun kita tidak akan pernah memulai. —dikutip dari bab berjudul "Sambil Jalan Sambil Belajar"
  • Melepaskan apa yang sudah seharusnya pergi merupakan cara yang termudah tanpa harus berharap terlalu banyak lagi. —dikutip dari bab berjudul "Alasan Kembali"
  • Selalu ada orang yang hadirnya tidak bisa dilupakan untuk waktu yang lama. —dikutip dari bab berjudul "Setelah Dia Pergi yang Aku Punya Hanya Kekosongan"
  • Hal yang paling menyakitkan adalah bertemu dengan orang yang tepat pada waktu yang salah. —dikutip dari bab berjudul "Orang yang Benar di Waktu yang Salah"
  • Jangan pernah takut untuk kembali pada hal yang membuatmu bahagia. —dikutip dari bab berjudul "Mengulang Sesuatu"

Itu merupakan 5 kutipan yang menarik perhatian saya. Pastinya, dibalik kutipan tersebut terdapat makna yang mendalam. Bagi pembaca yang sedang mengalami putus cinta, buku ini mungkin bisa menjadi obat sakit hati kalian agar terus mengejar kebahagiaan dan segera move on. Sibukkan diri dengan hal-hal posisitif juga harus dilakukan.

Setiap hal yang menimpa kita, pasti memiliki makna. Dari kehilangan seseorang, hati perlahan belajar bahwa cinta bukan hanya soal memiliki, tetapi juga keberaniaan untuk merelakan demi menemukan pelajaran dalam hidup. 

Secara keseluruhan, buku ini akan sangat cocok dibaca oleh pembaca yang sedang dilanda kegalauan, putus cinta, dan pecinta kalimat cinta yang mendalam. Baca buku ini dan rasakan bagaimana kalimat-kalimat menyergap perasaan dan ingatan.

Shufya Nida