Pencarian jati diri adalah proses panjang yang dialami setiap manusia dalam memahami siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan nilai-nilai yang ingin ia pegang. Dalam perjalanan ini, seseorang dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan sulit tentang masa lalu, kekecewaan, maupun pilihan yang belum tentu sesuai dengan harapan orang lain seperti pada novel ini.
Sorge merupakan novel karya Olive Hateem yang diterbitkan oleh Gradien Mediatama pada tahun 2021. Novel ini memiliki 210 halaman dan mengusung genre fiksi dan roman.
Kata Sorge dalam bahasa Jerman berarti rasa cemas, peduli, atau perhatian yang erat kaitannya dengan perasaan gelisah. Istilah ini merepresentasikan kecemasan tokoh Lika yang dihantui ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari Ayahnya dan Nata, kekasihnya. Perasaan takut kehilangan ini bukan hanya dialami oleh tokoh Lika saja, melainkan juga pengalaman universal yang dirasakan oleh setiap orang.
Novel ini menceritakan tentang Lika, mahasiswa jurusan filsafat yang memilih Yogyakarta sebagai tempat menempuh pendidikan sarjana. Tidak hanya sebagai mahasiswa saja, Lika juga aktif menjalankan profesinya sebagai program manajer di suatu acara dan freelance editor pada beberapa penerbit di Jogja.
Yogyakarta membawa banyak hal untuk Lika. Teman-teman dekat, makanan-makanan enak, rasa cinta pada kopi, sastra dan seni, juga Nata, kekasih barunya. Sebagaimana mahasiswa tingkat akhir pada umumnya, Lika tengah berjuang menemukan jati dirinya di fase paling menentukan dalam hidup. Proses itu menuntutnya untuk belajar berdamai dengan masa lalu dan memaafkan dirinya sendiri.
Namun, siapa sangka, alih-alih menemukan ketenangan, ia justru kembali dipertemukan dengan berbagai bentuk kekecewaan baru. Meski begitu, setiap luka dan kecewa yang ia alami sesungguhnya menjadi bagian dari perjalanan yang perlahan membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat, matang, dan memahami arti hidup dengan lebih utuh.
Lalu, bagaimana Lika berjuang menemukan jati dirinya? Apakah kekecewaan yang datang setelah memaafkan dapat sembuh? Atau Lika akan terlalu larut dalam kekecewaan tersebut?
Untuk mengetahui jawaban dari penasaran tersebut, kamu dapat membaca novel Sorge karya Olive Hateem dan temukan sensasi yang tidak bisa diutarakan di sana.
Ketika membaca buku ini, saya merasakan kehangatan tersendiri yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Setiap kalimatnya seolah menyentuh hati dengan lembut, menghadirkan rasa tenang, nyaman, dan penuh kedekatan. Penulis juga tidak sekedar menyampaikan informasi, melainkan ikut membangun suasana dan menyalurkan emosi dengan tepat.
Saya salut dengan lingkup pertemanan Lika yang sangat positif. Mereka menyeimbangkan tanggung jawab akademik dengan membentuk kelompok belajar, pergaulan sosial, dan pengembangan diri. Dengan melakukan cara yang positif ini, kehidupan perkuliahan bukan hanya menjadi perjalanan meraih gelar, tetapi juga proses pembentukan karakter, kemandirian, dan kesepian menghadapi dunia setelah lulus.
Kegigihan dan semangat tokoh Lika juga perlu dicontoh. Berani mencoba sesuatu dan keluar dari zona nyaman, itu yang harus ditanamkan pada generasi sekarang ini.
Bagi pembaca yang rindu dengan masa-masa kuliah, novel ini akan cocok untuk kalian. Novel ini tidak hanya mengingatkan pada tumpukan tugas kuliah dan begadang menjelang ujian, tetapi juga ada persahabatan, kebersamaan, percintaan, dan kenangan yang tidak akan terlupakan.
Melalui cerita atau refleksi cerita yang ditulis dengan gaya ringan dan menyentuh, novel ini dapat menjadi obat rindu bagi siapa saja yang ingin kembali merasakan semangat dan kehangatan dunia perkuliahan, juga pembaca yang menginginkan motivasi. Jangan lupa juga bahwa banyak pesan-pesan kehidupan yang termuat dan dikemas dengan baik dalam novel ini.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Ulasan Novel Take Me for Granted: Menemukan Rasa Bahagia di Antara Luka
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Ulasan Novel Three Sisters: Perempuan di Pasca-Revolusi Kebudayaan Tiongkok
Artikel Terkait
-
Senjata Paling Sunyi: Kenapa Membaca Buku Bisa Jadi Bentuk Protes Paling Kuat?
-
Rendahnya Literasi, Cermin Buram Pendidikan Indonesia
-
Rumah Politikus Kosong Buku, Penulis Muda: Jangan Pertaruhkan Masa Depan dengan Kepala Kosong
-
Penjarahan Terkuak, Koleksi Buku Absen di Rumah Politikus
-
Literasi: Fondasi yang Sering Terlupakan dalam Demokrasi
Ulasan
-
Rangga dan Cinta Bukan Sekuel, Tapi Reinkarnasi Romansa Ikonik AADC
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Religi yang Mengguncang Iman!
-
Review Film Vicious: Saat Kesunyian Membunuhmu Perlahan
-
Harapan Kecil untuk Tetap Hidup dalam Novel As Long as the Lemon Trees Grow
-
Ulasan Novel Jodoh di Tangan Aplikasi, Mengejar Jodoh Sampai ke Aplikasi
Terkini
-
4 Sleeping Mask dengan Peptide, Rahasia Kulit Kencang & Glowing Pagi Hari
-
IFI Yogyakarta: Kolaborasi Sinema & Peluang Film Indonesia di Kancah Dunia
-
Kemenangan Akademisi IPB, Napas Baru Perlindungan Pembela Lingkungan
-
Cozy Vibes! 4 Ide Padu Padan Knitwear ala Wonyoung IVE yang Super Sweet
-
Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan Hattrick Pemecatan Memalukan yang Harus Ditanggungnya