Review Film Gereja Setan: Horor Mencekam yang Mengguncang Jiwa dan Iman

Kalau kamu lagi nyari film horor yang nggak cuma bikin lompat dari kursi bioskop, tapi juga nge-hits sampai ke jiwa sampai pagi, "Gereja Setan" ini jawabannya. Film ini baru aja rilis tanggal 11 September 2025, dan langsung bikin heboh di beberapa media sosial.

Diangkat dari kisah nyata komika legendaris Mongol Stres yang dulu sempat masuk ke sekte sesat, ceritanya ini campur aduk antara jumpscare ala Conjuring dan drama spiritual yang bikin aku merefleksi hidup.

Oh iya aku baru nonton di CGV Maspion Square Surabaya kemarin, dan sumpah, ini horor Indonesia level up banget. Durasi 110 menitnya pas, nggak bikin bosen, tapi cukup buat aku ketika keluar dari bioskop dengan hati dag dig dug. Yuk langsung simak ulasannya!

Sinopsisnya dimulai dari Ribka, perempuan muda yang hidupnya lagi di titik nadir abis. Bayangin kamu hamil di luar nikah, terus calon suamimu, Matthew (diperankan Roy Romagny), tewas kecelakaan tragis.

Orang tua Ribka panik banget, suruh dia sembunyi ke luar kota biar "aib" keluarga nggak bocor. Di sana, dia ketemu Gladys (Maddy Slinger), perempuan misterius yang kelihatannya baik hati, menawarkan tempat tinggal. Tapi, plot twist!

Gladys malah memperkenalkan Ribka ke Hendrik (Mongol Stres), bos besar sekte sesat yang namanya Gereja Setan. Ritual-ritual gelap, pemujaan Lucifer (Jonas Rivanno Wattimena mainnya keren abis), sampai Ribka nyaris dijadikan "pengantin iblis".

Dari situ, ceritanya makin liar: campur antara pengkhianatan, kegelapan batin, dan pencarian cahaya Tuhan yang bikin kamu merasa, "Aku harus lebih kuat imannya nih."

Hal yang bikin film ini berbeda dari horor Indo biasa, seperti "Pengabdi Setan" atau "Impetigore", adalah sentuhan spiritualnya yang kuat. Ini bukan cuma soal hantu atau setan lompat-lompat, tapi lebih ke psikologis: gimana orang yang lagi down bisa gampang kejebak ajaran sesat yang dibungkus tampang religius.

Inspirasi dari pengalaman Mongol Stres sendiri bikin ceritanya autentik banget. Dia nggak cuma akting, tapi juga riset timnya, cerita soal masa lalunya yang sempat goyah iman.

Hasilnya? Adegan ritual di gereja tua itu bener-bener bikin bulu kuduk berdiri, apalagi dengan sound design yang nge-boom di telinga. Aku sampai nutup mata pas bagian eksorsisme, tapi penasaran banget buat liat kelanjutannya.

Review Film Gereja Setan

Akting para pemainnya? Top markotop! Kathleen Carolyne sebagai Ribka ngegas abis, dia bisa menjaga emosi dari rapuh jadi fighter dengan natural. Aku bisa merasakan perjuangannya yang bener-bener relatable, apalagi di era sekarang di mana banyak orang struggle sama mental health.

Mongol Stres? Wah, ini peran serius pertamanya yang bikin aku kagum. Biasanya kan dia lucu-lucuan di stand-up, tapi di sini dia jadi Hendrik yang karismatik tapi jahatnya subtle, bikin aku benci tapi penasaran.

Jonas Rivanno sebagai Lucifer juga ikonik, tatapannya itu loh, dingin tapi magnetis. Dukungan dari Maddy Slinger, Bebby Fey, sampe Millen Cyrus nambah kedalaman cerita, meski beberapa side character kayak kurang dieksplor. Tapi overall, chemistry mereka solid, bikin film ini nggak terasa murahan.

Sutradara Daniel Tito Pakpahan, yang juga produser bareng Nico Rosto, pintar banget nge-balance horor dan pesan moral. Skrip dari Alexandra Yunadi mengalir lancar, nggak ada plot hole gede-gedean.

Visualnya? Sinematografi ala gothic dengan lighting gelap di gereja bikin atmosfer mencekam, mirip film Hollywood tapi dengan vibe Indo yang earthy.

Soundtracknya juga nendang, campur chant Latin sama suara hujan deras yang bikin aku merinding. Produksi dari Amazing Grace Productions dan Shakti Cinema keliatan effort-nya, budgetnya nggak pelit buat efek praktis yang bikin jumpscare lebih organik daripada CGI lebay.

Tapi, ya, nggak ada film sempurna. Beberapa adegan awal agak lambat, kayak lagi build-up terlalu panjang buat ngenalin backstory Ribka.

Endingnya? Bisa dibilang satisfying buat yang suka redemption arc, tapi kalau kamu expect plot twist gila-gilaan, mungkin agak predictable. Plus, tema sekte sesat ini sensitif banget di Indonesia, jadi bisa bikin kontroversi.

Tapi justru itu kekuatannya: film ini alarm buat kita semua, waspada sama "gereja" yang keliatan suci tapi isinya busuk. Di tengah maraknya berita ajaran sesat, "Gereja Setan" ngingetin bahwa iman sejati datang dari kasih Tuhan, bukan dari manipulasi.

Pokoknya, kalau kamu fans horor spiritual kayak "The Exorcist" atau "The Rite", ini must-watch. Rating dari aku: 8.5/10. Pastinya kalau kamu nonton film ini bkin kamu takut, tapi juga bikin kamu lebih dekat sama Tuhan.

Langsung cus ke bioskop sekarang, sebelum kamu nyesel ketinggalan. Share pengalamanmu di komentar, ya! Siapa tahu kamu juga punya cerita seram mirip ini.