Tanggung jawab seorang dokter begitu besar, karena berkaitan langsung dengan nyawa manusia. Kesalahan kecil yang dilakukan dokter dapat berakibat fatal bagi pasien. Bekerja di siang hari pun sudah terasa sangat berat bagi seorang dokter, apalagi ketika ia harus bekerja di malam hari, saat orang-orang pada umumnya tengah beristirahat dari aktivitas mereka. Begitu pula yang tergambar dalam drama Jepang “Night Doctor”.
Drama Night Doctor bercerita tentang masalah yang tengah dialami layanan medis darurat Jepang akibat kekurangan tenaga kerja. Banyak pasien yang tidak tertangani saat mereka mengalami keadaan gawat darurat, terutama pada malam hari. Namun, jam kerja yang padat bagi dokter akan menyebabkan risiko yang lebih besar, yakni kesalahan medis yang dapat merenggut nyawa pasien.
Demi mengatasi hal tersebut dan memberikan pelayanan 24 jam pada pasien dengan maksimal, Rumah Sakit Hakuoukai Asahi Kaihin yang menjadi rumah sakit cabang milik Grup Hakuoukai, menciptakan sistem ‘Dokter Malam’, yakni sebuah program dimana beberapa dokter darurat ditugaskan hanya pada malam hari.
Direktur rumah sakit pun menunjuk 5 orang dokter yang ditugaskan sebagai dokter malam. Mereka adalah Mitsuki Asakura (diperankan oleh Haru), Akito Naruse (diperankan oleh Kei Tanaka), Arata Fukazawa (diperankan oleh Yuta Kishi), Yukiho Takaoka (diperankan oleh Sae Okazaki) dan Shun Sakuraba (diperankan oleh Takumi Kitamura). Mereka dibimbing oleh seorang dokter bernama Toru Hongo (diperankan oleh Ikki Sawamura) yang dipanggil pulang ke Jepang untuk menjadi mentor para dokter malam saat ia tengah bertugas di New York.
Dengan rentang usia dan kepribadian yang berbeda, kelima dokter itu bahu-membahu menangani pasien. Mereka bekerja di saat orang lain tengah tertidur lelap dan pulang ke rumah ketika orang lain baru memulai aktivitas mereka. Meski telah bekerja begitu keras, para dokter malam tersebut kerap diremehkan dan menerima banyak protes dari para dokter ahli yang bertugas di siang hari.
Di tengah tugas mereka sebagai dokter malam, mereka juga harus menghadapi permasalahan masing-masing. Mitsuki yang kekasihnya berselingkuh dan pekerjaannya ditentang sang ayah, Naruse yang harus menghadapi keluarga pasien yang menuntutnya, Fukazawa yang memiliki seorang adik dengan tubuh yang lemah sehingga harus mendapatkan perawatan berkali-kali di rumah sakit, Takaoka yang berusaha keras menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaannya, serta Sakuraba yang kondisi jantungnya lemah.
Walau begitu, mereka tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi para pasien. Sebab, menjadi dokter malam bukan hanya sekadar pergantian sif dalam bekerja. Program ini juga sekaligus uji coba solusi atas masalah yang terjadi dalam layanan medis darurat Jepang dan jika dinilai berhasil, program tersebut akan dikembangkan ke rumah sakit lain. Sanggupkah kelima dokter ini menjalankan perannya dengan baik sebagai pionir dokter malam? Saksikan kiprah mereka dalam drama Night Doctor. Tentunya akan ada banyak pengetahuan dan amanat yang dapat kita ambil dari drama ini. Jangan dilewatkan, ya!