Good Old Days Episode 3: Memory of Happiness Part 1, Kisah Dibalik Rol Film

Hikmawan Firdaus | Priscilla Olga Salim
Good Old Days Episode 3: Memory of Happiness Part 1, Kisah Dibalik Rol Film
Good Old Days episode 3 (Instagram.com/gmmtv)

Aye Sarunacha, Tay Tawan, dan Toy Pathomphong akan beradu peran dalam cerita kedua Good Old Days yang berjudul Memory of Happiness. Bada bagian pertama Memory of Hapiness kita diperkenalkan dengan karakter Piang, yang diperankan Aye Sarunacha. Piang telah 11 bulan menganggur setelah kelulusannya. Mengambil jurusan Communication Art tidak menjamin ia langsung mendapat kerja pada bidang yang ia sukai. 

Melihat ayahnya tidak dalam kondisi baik di kampung halaman membuat hati Piang tergerak dan kembali ke sana. Ia ingin merawat ayahnya sekalian menjalankan bisnis cetak foto yang telah ayahnya geluti sejak dahulu. Piang yang setiap hari berada di toko itu sering merasa kesal, karena omelan tetangga. Apalagi ayahnya sering mengomel dan mengatakan Piang tidak becus dalam bekerja. 

Piang ingin mendapat pekerjaan sebagai producer di Bangkok. Ia sebenarnya telah dijanjikan pekerjaan oleh P Wut (Toy Pathompong), senior yang ia sukai. Namun saat ini posisi itu masih belum tersedia, karena pegawai sebelumnya belum mengajukan resign. 

Suatu hari, Piang mengirimkan foto ke sekolah lamanyan. Di situlah ia mulai bernostalgia, khususnya sahabat lamanya, Jab yang diperankan Tay Tawan. Dulunya Jab dan Piang tergabung dalam klub fotografi yang sama. Piang berusaha mencari tahu mengenai Jab oleh teman-teman sekelasnya. Ternyata Jab melanjutkan usaha ibunya untuk berjualan Mie Pangsit. 

Piang menghampiri Jab untuk sekedar menyapa dan berbincang, karena mereka telah lama tidak bertemu. Suasana mencair di antara keduanya. Jab dengan akrab menceritakan tentang dirinya, dan mimpinya membuat masakan mie pangsit enak seperti ibunya. Jab juga memberikan solusi dari permasalahan Piang. Ayahnya yang minum kopi terus menerus. Hingga pelanggan toko Piang yang tak kunjung ramai. 

Di saat Piang mulai terbiasa dengan kesehariannya saat itu. Wut datang dengan informasi baru, Piang diterima bekerja. Lantas ia mempersiapkan perpisahan dengan Jab. Namun mereka malah bertengkar gara-gara rol film yang terlupakan. Sesampainya di rumah, Piang juga bertengkar dengan ayahnya dan segala pemikiran negatif sang ayah. 

Malam itu juga ia pergi ke Bangkok. Meninggalkan sang ayah. Meninggalkan Jab yang ingin menyampaikan sesuatu yang tertahan. Mampukah Piang menghadapi permasalahan yang ada? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak