Ulasan Sweat and Soap, Dorama Manis dengan Kisah Fetish Eksentrik

Hikmawan Firdaus | aozora dee
Ulasan Sweat and Soap, Dorama Manis dengan Kisah Fetish Eksentrik
Foto dorama Sweat and Soap (MydramaList)

Apa jadinya jika kamu tiba-tiba didekati oleh seorang pria asing yang tertarik dengan aroma tubuhmu? Pastinya ketakutan ‘kan? Apalagi jika sang pria berkata bahwa aroma tubuh yang kamu miliki membuat inspirasi seolah mengalir deras dalam kepalanya.

Nah, itu dia premis dari drama Sweat and Soap, sebuah drama yang dirilis pada 2022 silam. Drama yang dibuat sepanjang 8 episode ini merupakan adaptasi dari manga karya Yamada Kintetsu yang bertajuk Ase to Sekken.

Sweat and Soap berfokus pada seorang perempuan pekerja kantoran bernama Asako Yaeshima (Ohara Yuno) dan Kotaro Natori (Sato Kanta). Ia adalah seorang akuntan di Lilia Drop, sebuah perusahaan sabun. Asako yang tidak percaya diri dengan aroma tubuhnya bertemu dengan Natori yang justru jatuh cinta karena aroma tubuhnya yang unik.

Drama ini menggambarkan perjalanan cinta antara Asako dan Kotaro yang diiringi dengan konflik dan pertentangan batin seorang Asako yang menemukan kepercayaan dirinya dari Kotaro. Di sisi lain, Kotaro sendiri menemukan kedamaian yang selama ini belum pernah ia temukan dalam hidupnya.

Tema yang Unik Bikin Tersenyum Manis 

Sweat and Soap juga dikenal karena menyajikan tema yang tidak umum dalam drama Jepang. Fetish Kotaro terhadap aroma tubuh menambahkan lapisan kompleksitas pada cerita, sambil tetap menjaga keseimbangan dengan elemen romantis yang terasa manis.

Tapi tentu saja, fetish Kotaro Natori yang senang menciumi aroma Asako Yaeshima merupakan elemen yang kontroversial. Elemen fetish ini sepertinya membuat penonton terbaik ke dalam dua kubu yang berbeda, yaitu kubu pro dan kontra. Bagi sebagian penonton, ini mungkin menjadi poin yang menarik dan menyajikan aspek keunikan pada cerita. Namun, bagi sebagian lainnya, hal ini mungkin menjadi hal yang kurang disukai atau terasa eksentrik.

Dari segi akting, Ohara Yuno dan Sato Kanta berhasil membawa penonton pada kedalaman emosi dan keunikan karakter masing-masing. Selain itu, penonton seolah dibuat paham bagaimana upaya Asako yang berusaha untuk melihat nilai kebaikan dari dirinya.

Visual Sederhana tapi Cocok dengan Ceritanya

Secara visual, drama ini menawarkan sinematik yang apik untuk menghadirkan suasana yang cocok dengan cerita yang diusung. Lokasi pengambilan gambar juga terasa autentik dan mendukung atmosfer cerita.

Drama ini diadaptasi dari jumlah manga yang panjang, tapi dikemas menjadi cerita yang padat tanpa kebuntuan, sehingga ceritanya terasa seru. Penggemar drama Jepang yang mencari sesuatu yang berbeda dan menyegarkan mungkin akan menemukan Sweat and Soap sebagai pilihan yang OK.

Jadi, secara keseluruhan, Sweat and Soap menyuguhkan kisah romantis dengan sentuhan kontroversial berupa fetish yang tidak biasa.

Drama Sweat and Soap menyajikan cerita romantis yang unik dengan sentuhan kontroversial dalam bentuk fetish yang diangkat. Drama ini berhasil menggambarkan perjalanan cinta yang penuh dengan konflik, pertumbuhan, dan cara untuk menerima diri sendiri. Tapi, perlu diketahui bahwa drama ini dilabeli 18+ oleh sang sutradara, meskipun adegan dewasanya ditampilkan dalam bentuk komedi. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak