Usai Rafathar Dibully, Kini Giliran Jan Ethes Dikritik Jadi Pendamping Kiper Argentina

Sekar Anindyah Lamase
Usai Rafathar Dibully, Kini Giliran Jan Ethes Dikritik Jadi Pendamping Kiper Argentina
Jan Ethes Dampingi Pemain Argentina. (Dok: Twitter/Gibran_Tweet)

Putra sulung Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rafathar, menolak tawaran untuk menjadi pendamping pemain sepak pola alias player escort Timnas Argentina.

Diungkap oleh Raffi Ahmad, Rafathar enggan menjadi player escort lantaran trauma diteriaki 'Rafathar nangis' seperti saat Rans FC kalah lawan Persija.

"Aku kan punya tim bola Rans waktu itu pernah lawan Persija. Rans sama Persija main terus tim aku kalah. Ya namanya juga bobotoh atau suporter tuh pas tim aku kalah, 'Rafathar nangis Rafathar nangis'," jelas ayah Rafathar ini.

"Dia mungkin ngelihat. Aku kasih tahu Rafathar nanti yang nonton Indonesia lawan Argentina banyak nih. Nanti Rafathar pemainnya masuk, Rafathar 'Kok banyak pah? Nanti kalau misalnya Indonesia kalah terus Aa diteriakin Rafathar nangis gimana?'," ucap Raffi menirukan perkataan Rafathar kepadanya.

Selain Rafathar, sosok Jan Ethes selaku putra Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka sekaligus cucu Presiden Jokowi terpilih menjadi pendamping kiper Argentina, Emiliano Martinez.

Momen tersebut pun turut diunggah oleh Gibran melalui akun Twitternya. Dalam unggahan itu, Jan Ethes tampak berdiri bersama anak-anak yang lain di depan para pemain Timnas Argentina.

"Malah nyasar sama Martinez," tulis Gibran dikutip pada Selasa (20/06/2023).

Unggahan itu seketika ramai dibanjiri beragam tanggapan warganet. Meskipun banyak komentar positif soal Jan Ethes yang menjadi player escort, adapula segelintir warganet yang mengkritik keberadaannya.

Sejumlah warganet menilai bahwa keberadaan Jan Ethes menjadi pendamping Emiliano Martinez itu tak lepas dari campur tangan politik ayah dan kakeknya.

Bahkan, keberadaan Jan Ethes itu dianggap warganet termasuk menjadi salah satu praktek nepotisme.

"Wuih nepotism dari bayi," tulis @noir***.

"Udah gue bilang Indonesia sok-sokan demokrasi, udah paling bener monarki absolut aja," imbuh @peb***.

"Wkwkwk menikmati kekuasaan itu bisa dengan berbagai cara, salah satunya kesempatan jadi player escort. Promosi politiknya cerdas untuk masyarakat rata2 78,49," tutur @ada***.

"Gini amat umbar privilege biar apa coba," komentar @boo***.

"Pasti kalau bukan cucu RI 1 mana mungkin," tambah @pris***.

Komentar-komentar miring itu pun ikut ditanggapi oleh warganet lain. Mereka tampak heran lantaran kritikan dan cibiran itu ditujukkan kepada Jan Ethes yang notabene masih kecil.

Tak sedikit pula yang menyebut pantas saja apabila Rafathar taruma, lantaran memang benar banyak pembully.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak