Bagi yang baru saja menyaksikan film 'Exhuma' pasti ada perasaan tidak nyaman bagi para penontonnya. Memang film ini tidak hanya mengandalkan horor yang penuh dengan adegan jumpscare bagi pemirsa. Tapi lebih menyuguhkan alur cerita yang menarik dan menyerang psikologis penonton.
Film 'Exhuma' menceritakan serangkaian kejadian aneh ketika Lee Hwa Rim (Kim Go Eun) dan Yoon Bong Gil (Lee Do Hyun) yang merupakan dukun muda mendapatkan klien yangseluruh keluarganya diganggu oleh leluhurnya. Kemudian mereka merasa makam leluhur keluarga tersebut perlu direlokasi. Untuk itu mereka menghubungi Kim Sang Deok (Choi Min-sik) yang merupakan ahli Feng Shui serta Go Young Gan (Yoo Hae Jin) ahli pemakaman.
Ternyata mereka justru menemukan makam aneh yang dikubur secara vertikal. Inilah yang menjadi cikal bakal permasalahan besar bagi mereka. Film 'Exhuma' ini juga menampilkan sosok hantu seperti pada film horor biasanya. Lantas apa yang membuat penonton merasa tidak nyaman setelah menyaksikan film ini? Simak penjelasannya berikut!
1. Score
Score dalam dunia perfilman berarti adalah komposisi musik dan audio yang digunakan untuk menghidupkan suasana dalam film. Score juga berperan memberikan nyawa dalam suatu film. Apalagi dalam film horor score biasanya digunakan untuk menonjolkan adegan jumpscare.
Dalam film 'Exhuma', score yang digunakan sangat intens. Terdiri dari musik-musik yang kuat dan terus mengiringi film ini untuk menciptakan ketegangan. Apalagi di adegan-adegan tertentu seperti daesalgut atau ritual yang menggabungkan alat musik tradisional yang ditabuh sangat kencang untuk menuju klimaks penonton.
Perpaduan ucapan mantra yang dinyanyikan serta tabuhan gendang yang ditabuh Yoon Bong Gil juga memberikan suasana mistis yang kuat dalam film ini. Musik-musik misterius juga dimunculkan untuk menciptakan kesan tegang dan asing sehingga menciptakan rasa takut tentang apa yang terjadi di adegan berikutnya.
Score dalam film ini cukup padat, sejak awal audio bas yang kuat terus mengiringi film ini hingga akhir. Inilah yang menciptakan perasaan yang tidak nyaman bagi penonton.
2. Membangun Cerita Slow Burn
Cerita yang dibangun dalam film ini memiliki alur yang lambat, namun klimaks yang sangat berkesan di akhirnya. Film dengan alur cerita slow burn memiliki kelebihan bahwa penonton akan terhanyut dalam ceritanya.
Namun dalam film 'Exhuma' berhasil membawa emosi penonton untuk merasakan perasaan setiap tokoh utama. Inilah yang membuat pemirsa terhanyut dan ikut menjadi tegang, takut, dan memikirkan, "Bagaimana jika aku berada di posisi tersebut." Ketegangan ini yang membuat penonton diselimuti perasaan tak nyaman.
3. Adegan Gore
Bagi sebagian orang akan tidak nyaman menyaksikan adegan kekerasan dan pertumpahan darah yang berlebihan. Film 'Exhuma' dipenuhi oleh adegan gore yang menampilkan darah-darah yang banyak. Pertumpahan darah dari hasil pembalasan dendam leluhur keluarga kaya raya yang menyerang keturunannya.
Selain itu beberapa kali juga terdapat adegan berdarah setelah melakukan pertarungan dari siluman jendral. Termasuk jendral tersebut yang menyerang hewan ternak serta Bong Gil untuk diambil organ hatinya.
Termasuk adegan daesalgut yang menampilkan kekerasan pada babi yang digunakan sebagai persembahan untuk memindahkan kesialan pada makan leluhur keluarga kaya.
4. Teror Tiada Akhir
Film ini akan membuat penonton lelah secara psikologis karena teror hantu yang tiada akhir. Di mulai dari ketegangan yang diciptakan oleh teror leluhur keluarga kaya. Bagaimana ritual dan pemindahan makam tersebut bisa melindungi keluarga mereka.
Sedangkan pada bagian kedua penonton dihadapkan ketegangan pada jendral Jepang yang berubah menjadi siluman. Sehingga tidak memberikan jeda pada penonton untuk tenang. Sebagai penonton juga bisa merasakan lelah setelah menyaksikannya karena ketegangan ini.
Perpaduan keempat elemen tersebut berhasil menyeret penonton dalam pusara perasaan tidak nyaman sepanjang menyaksikan film ini. Sehingga usai menonton 'Exhuma' akan menimbulkan perasaan aneh. Memang film ini sengaja menciptakan sensasi seperti ini untuk memberikan kesan berbeda dari film horor pada umumnya.