Karakter Mickey Mouse dan Winnie the Pooh yang begitu melekat menemani masa kecil kita akan hadir dalam film bergenre horor slasher.
Hal tersebut karena status mereka yang sudah menjadi bagian dari domain publik, sehingga para sutradara film tertarik untuk menciptakan kisah mengerikan dengan menggunakan karakter-karakter mereka.
Ada dua film slasher karakter Winnie the Pooh yang telah dibuat, dan sekarang Pooh akan bertarung dengan Mickey dalam film bertajuk Mickey vs. Winnie. Tim produksi film ini diketahui tidak berasal dari tim yang sama dengan Winnie the Pooh: Blood and Honey.
Menyadur dari Deadline pada Kamis (2/5/2024), Glen Douglas Packard didapuk sebagai sutradara sekaligus penulis naskah untuk film Mickey vs. Winnie.
Film ini menceritakan tentang dua narapidana pada tahun 1920-an yang kabur ke dalam hutan yang terkutuk. Setelah seratus tahun berlalu, sekelompok penggila petualangan datang ke hutan yang sama, tanpa mengetahui ada sesuatu yang mengerikan di dalamnya.
Benar saja, liburan mereka berubah menjadi tragedi saat narapidana tersebut bermutasi menjadi sosok Mickey Mouse & Winnie-The-Pooh yang menakutkan dan menyerang mereka.
Demi bisa bertahan hidup dan lolos dari hutan terkutuk itu, mereka harus melawan karakter masa kecil mereka yang kini menjadi monster. Kita juga akan melihat Mickey dan Winnie saling bertarung hingga hutan dipenuhi dengan darah.
Sutradara Glen mengatakan banyak penggemar film horor ingin melihat karakter ikonik seperti Aliens dan Avengers berkolaborasi di layar. Namun, hal itu jarang terjadi karena masalah lisensi.
Oleh karena itu, film Mickey vs. Winnie dianggap sebagai penghormatan kepada keinginan para penggemar tersebut.
Pernicka dari iHorror mengatakan bahwa mereka sangat senang memperkenalkan pendekatan baru ini kepada penggemar horor. Mickey Mouse dalam film mereka berbeda dari versi sebelumnya yang pernah dilihat penonton.
Mereka tidak menggunakan topeng sederhana, tetapi menampilkan karakter-karakter ikonik ini dalam bentuk live action yang sangat berbeda, dengan menggabungkan unsur kepolosan dan kejahatan.
Mereka yakin setelah menonton adegan-adegan intens yang disajikan, penonton tak akan memandang Mickey Mouse dengan cara yang sama.