Saat perilisannya, Summertime Render menjadi seri yang paling banyak diperbincangkan di antara anime-anime Spring 2022 lain. Selain karena mengusung genre misteri yang akhirnya menciptakan banyak spekulasi hingga seru untuk dibahas, anime ini juga berhasil menyajikan kisah menegangkan dengan apik. Tak mengherankan anime ini mengantongi rating 8.5 di situs MyAnimeList.
Meskipun ditampilkan beberapa adegan gore selama cerita berlangsung, Summertime Render tetap menunjukkan beberapa pelajaran hidup yang dapat dijadikan sebagai pengingat. Di antara beberapa pesan moral yang disampaikan oleh anime ini pada penonton, lima pesan yang tertera di bawah adalah contohnya. Untuk itu, terus simak, ya!
1. Tak baik larut dalam kesedihan terlalu lama
Usai mendengar kabar duka kematian teman masa kecilnya, Ushio Kofune, Shinpei Ajiro memutuskan pergi ke Hitogashima untuk menghadiri pemakaman mendiang. Setelah memilih meninggalkan pulau itu pada dua tahun yang lalu, dia tak pernah bertemu Ushio sejak saat itu. Meskipun tak diperlihatkan, dia sebenarnya terpukul dengan kematian Ushio.
Terlepas dari keluarga Kofune yang telah mengasuh dirinya selama ini, Shinpei tak bisa menyangkal perasaan sukanya kepada Ushio. Tak mengherankan jika dia merasa sangat sedih dan frustasi usai Ushio meninggalkannya untuk selamanya. Namun, dia juga menyadari bahwa dia dan keluarga Kofune yang lain tak boleh terus-menerus terbelenggu oleh kesedihan. Bagaimanapun, hidupnya harus tetap berlanjut.
2. Jangan mudah memercayai orang lain
Usai kembali ke Hitogashima, ternyata Shinpei harus menghadapi legenda dongeng pulau yang pernah dia dengar saat dia masih belia. Tak dia sangka bahwa Wabah Bayangan yang menghantui Hitogashima bukan dongeng semata. Meskipun sebagian besar penduduk Hitogashima tak menganggap dongeng itu sebagai kenyataan, dia tak bisa menampik apa yang telah dia lihat sejak dia kembali ke pulau itu.
Shinpei menyadari bahwa Bayangan berwujud persis dengan manusia yang ditiru. Sebelum mengetahui perbedaan antara keduanya, dia tak bisa asal memercayai orang lain. Jika dia menceritakan hal penting kepada orang lain yang ternyata Bayangan, rencananya bisa saja digagalkan oleh para Bayangan. Jadi, dia harus berhati-hati dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk teman-temannya.
3. Kesempatan tak datang dua kali
Dua tahun yang lalu, Shinpei mengungkapkan pada Ushio bahwa dia akan melanjutkan SMA di Tokyo. Dia melakukan hal itu sebab dia memiliki perasaan kepada Ushio hingga tak ingin sekadar menjadi saudara angkat gadis itu. Meskipun kekecewaan Ushio tertangkap jelas oleh kedua matanya, dia tak bisa mengurungkan pilihannya.
Sehari sebelum keberangkatannya ke Tokyo, Shinpei mendengar Ushio yang mengungkapkan bahwa gadis itu ingin memakan kari buatannya. Namun, dia tak memenuhi permintaan Ushio dan mengatakan bahwa dia harus menata barang bawaannya. Dia pun berkata pada Ushio bahwa dia akan memasak kari lain kali. Namun, ternyata dia tak dapat memenuhi permintaan Ushio sebab dia kembali ke Hitogashima ketika Ushio telah tiada.
4. Tak usah menyesali masa lalu sebab hidup akan terus berjalan
Setelah mengingat bagaimana kematian Ushio bisa terjadi, Ushio Bayangan mulai menyalahkan dirinya atas kegagalannya dalam menyelamatkan Ushio dan Shiori Kobayakawa. Ia kesal mengapa bukan dirinya yang tiruan semata saja yang mati. Ia pun terus berpikir tentang bagaimana dia mampu membalas budi Ushio, yang telah mengorbankan nyawa.
Sementara itu, Shinpei yang melihat Ushio Bayangan yang terus merutuki masa lalu mencoba untuk menenangkan gadis itu. Dia berkata bahwa tak ada yang bisa didapat dari menyesali masa lalu secara terus-menerus. Dia pun meyakinkan Ushio untuk melihat ke depan alih-alih terpaku dengan masa lalu. Dia menyadari bahwa masa lalu ada bukan untuk dijadikan sebagai penyesalan, melainkan pelajaran.
5. Jaga baik-baik amanah yang telah dititipkan
Dalam mimpi yang muncul ketika perjalanannya ke Hitogashima, Shinpei mendengar Ushio yang berkata bahwa dia harus menjaga Mio Kofune. Terlepas dari apa yang dimaksud oleh Ushio, dia menyadari bahwa dia diberi amanah untuk melindungi Mio. Meskipun tak berhasil melindungi Ushio, setidaknya dia masih memiliki kesempatan untuk melindungi Mio.
Usai mendengar perkataan orang-orang mengenai kematian Ushio, Shinpei mulai dihadapkan pada keanehan-keanehan yang mendiami Hitogashima. Kian banyak yang dia ketahui, dia pun menyadari bahwa dia harus melindungi Mio bagaimanapun caranya, tak peduli dia harus mengorbankan nyawa untuk mengulang waktu berulang kali. Dia tak bisa mengingkari amanah terakhir Ushio.
Melalui peristiwa-peristiwa besar yang dialami oleh Shinpei Ajiro dan Ushio Kofune, Summertime Render menunjukkan bahwa hikmah ataupun pelajaran hidup selalu ada di setiap masalah, contohnya lima pesan moral yang sudah tertera di atas. Nah, apabila kamu sudah menonton anime dengan 24 episode ini, adakah pesan moral lain yang kamu temukan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
