Serial The Backrooms karya Kane Parsons resmi diadaptasi menjadi film layar lebar. A24 menangani produksinya dan proses syuting akan dimulai pada musim panas ini.
Menyadur laporan dari IndieWire pada Minggu (15/6/2025), dua pemain yang telah dikonfirmasi bergabung ada Chiwetel Ejiofor (Doctor Strange, Doctor Strange in the Multiverse of Madness) dan Renate Reinsve (A Different Man, Presumed Innocent).
Film ini akan mengembangkan cerita dari serial YouTube yang dibuat oleh Kane Parsons yang juga akan duduk di kursi sutradara. James Wan dan Shawn Levy turut terlibat sebagai produser eksekutif bersama penulis skenario Robert Patino.
A24 juga bekerja sama dengan Chernin Entertainment untuk membawa proyek horor viral ini ke layar lebar. Di usianya yang baru 19 tahun, Kane Parsons dilaporkan menjadi sutradara termuda yang bekerja sama dengan A24.
Rencana adaptasi film layar lebarnya pertama kali diumumkan A24 pada 2023. Nama Chiwetel Ejiofor dan Cristin Milioti (The Penguin) sempat disebut sebagai kandidat pemeran utama sejak awal pengembangan.
Terinspirasi dari urban legend populer, Kane Parsons pertama kali mengunggah film pendek horor berjudul The Backrooms (Found Footage) ke YouTube pada Januari 2022.
Video tersebut langsung viral dan hingga kini telah ditonton lebih dari 66 juta kali. Sejak itu, Kane Parsons terus menambah sejumlah video lanjutan untuk memperluas mitologi The Backrooms.
The Backrooms berawal dari sebuah thread di 4Chan pada 2019, menampilkan sebuah foto dengan keterangan "the East (Oval) room".
Foto itu memperlihatkan bagian dalam sebuah bangunan tanpa jendela, diterangi cahaya lampu neon, dengan dinding polos berwarna kuning dan karpet senada.
Awalnya, para pengguna internet berusaha mencari lokasi asli foto tersebut. Namun, sebagian lainnya justru terpikat oleh misterinya, yang seolah-olah memperlihatkan jaringan ruangan tak berujung.
Seiring waktu, The Backrooms berkembang menjadi urban legend yang erat kaitannya dengan ketakutan terhadap hal asing (xenophobia) dan atmosfer ruang liminal — ruang-ruang peralihan yang terasa asing sekaligus akrab.
Konsep ini kemudian menginspirasi berbagai karya, mulai dari video game, serial Severance, hingga film Vivarium.
Dalam wawancaranya bersama Dazed, Kane Parsons membagikan inspirasi di balik serial The Backrooms yang ia buat.
Ia sendiri mengaku selalu tertarik dengan tempat-tempat yang jarang atau bahkan hampir tidak pernah dilalui manusia.
“Aku selalu paling tertarik dengan tempat-tempat yang jarang — atau bahkan idealnya, sama sekali tidak — dilalui orang. Lorong-lorong belakang industri, ruang penyimpanan, ruang sempit, pintu darurat, kantor kosong, mal mati, atau bangunan-bangunan aneh dan kuno yang tersembunyi dari pandangan publik. Tempat-tempat yang jarang dipakai, tapi belum sepenuhnya rusak karena ditinggalkan," kata Kane Parsons
Baginya, The Backrooms bukan sekadar tren internet atau meme viral. The Backrooms ialah kisah yang benar-benar ia pedulikan, lengkap dengan karakter yang memiliki makna personal baginya.
Sebagian besar serial The Backrooms karya Kane Parsons disajikan dari sudut pandang orang pertama.
Dalam cerita tersebut, The Backrooms digambarkan sebagai dimensi lain tak berujung yang sesekali menyatu dengan realitas, menjebak siapa pun yang secara tak sengaja masuk ke dalamnya akibat gangguan atau glitch dalam dunia nyata.
Serial ini menampilkan berbagai karakter, mulai dari orang-orang asing yang tanpa sengaja terperangkap, hingga sosok-sosok misterius yang menghuni ruang-ruang aneh tersebut.
Ceritanya berkembang ketika pemerintah menemukan titik masuk menuju dimensi tersebut dan mulai mengirimkan tim untuk melakukan investigasi dan eksperimen.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS