Penggunaan minyak goreng dalam pengolahan makanan masih menjadi pilihan utama bagi kebanyakan orang di Indonesia. Hal itu disebabkan karena makanan yang diolah dengan minyak goreng seperti minyak kelapa sawit akan memberikan sensasi rasa yang gurih, lezat, renyah serta menimbulkan rasa ketagihan.
Akan tetapi, dibalik rasa gurih dan lezat dari makanan yang diolah dengan minyak kelapa sawit atau minyak goreng tersebut, ada hal berbahaya bagi kesehatan yang sering dilakukan oleh sebagian orang, yakni menggunakan minyak goreng secara berulang alias menggunakan minyak jelantah.
Lantas, apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan tersebut? Berikut pembahasannya.
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Degeneratif
Penelitian menemukan bahwa penggunaan minyak nabati, seperti minyak sawit, kanola, jagung, kedelai dan bunga matahari yang dipanaskan berulang kali akan membentuk senyawa kimia berbahaya seperti 4-hidroksi-trans-2-nonenal (HNE). Saat masuk ke dalam tubuh, HNE akan bereaksi dengan DNA dan RNA serta mempengaruhi kinerja sel tubuh.
BACA JUGA: Layanan Cuci Darah Bagi Pasien Gagal Ginjal dengan BPJS Perlu Peningkatan, Ini Saran dari Dokter
Makanan yang digoreng dengan minyak jelantah serta mengandung HNE akan meningkatkan risiko menyebabkan berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, stroke, dan Alzheimer seperti dikutip Healthshot.com
2. Meningkatkan Kadar Kolesterol Darah
Minyak goreng yang telah dipanaskan secara berulang akan teroksidasi dan meningkatkan jumlah asam lemak jenuh serta asam lemak trans didalamnya, sehingga akan meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat bagi orang-orang yang mengonsumsinya, seperti dikutip NDTV.com
3. Meningkatkan Risiko Infeksi Bakteri
Minyak goreng yang telah digunakan atau dipanaskan secara berulang menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum yang menyebabkan penyakit botulisme. Penyakit botulisme sendiri merupakan jenis keracunan makanan serius yang dapat mengancam nyawa seseorang, seperti dikutip Livestrong.
BACA JUGA: Tidak Sarapan Bikin Anak Lemot di Sekolah: Ini Penjelasan Dokter Gizi
4. Meningkatkan Risiko Kanker
Berdasarkan studi dari Food Chemistry, menemukan fakta bahwa minyak jelantah menjadi sumber radikal bebas akibat proses oksidasi dari pemanasan secara berulang. Akibatnya, radikal bebas tersebut akan terserap kedalam makanan yang digoreng menggunakan minyak jelantah dan menyerang sel-sel dalam tubuh.
Jika seseorang terlalu sering mengonsumsinya, maka radikal bebas tersebut akan semakin menumpuk dan menjadi karsinogen penyebab berbagai macam jenis kanker yang tentunya sangat berbahaya bagi tubuh.
Itulah tadi empat dampak buruk penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS