4 Macam Gangguan Telinga yang Paling Sering Terjadi, Pernah Mengalaminya?

Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
4 Macam Gangguan Telinga yang Paling Sering Terjadi, Pernah Mengalaminya?
Ilustrasi telinga berdengung (Freepik/Racool_studio)

Telinga merupakan salah satu indera pada manusia yang berfungsi sebagai pendengaran. Dari sisi anatomi, telinga terdiri dari 3 bagian, yakni telinga luar (outer ear), telinga tengah (middle ear), serta telinga dalam (inner ear). Setiap bagian dari telinga ini memainkan peranan yang berbeda dalam proses menghantarkan dan mengubah gelombang suara agar dapat didengar.

Sama halnya dengan organ lain pada tubuh, telinga juga berpotensi mengalami gangguan atau penyakit akibat berbagai faktor. Misalnya infeksi bakteri, virus, serumen, dan lain sebagainya. Untuk itu, di artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa macam gangguan telinga yang paling sering terjadi. Berikut empat diantaranya.

1. Penumpukan Kotoran Telinga

Pada dasarnya telinga akan menghasilkan zat lilin atau serumen secara alami dari kelenjar khusus di bagian luar telinga. Serumen ini berfungsi untuk menghalau debu dan serangga kecil yang ingin masuk kedalam telinga Anda. Tak hanya itu, kehadiran serumen ini juga penting dalam menjaga kelembapan area telinga. 

Secara normal, kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya atau dibantu menggunakan alat pembersih. Namun, jika Anda malas membersihkan area telinga, kotoran tersebut akan menumpuk, mengeras, hingga menyumbat telinga.

Penumpukan kotoran telinga akan menimbulkan beberapa keluhan, seperti rasa nyeri dan gatal, berdenging, pusing, hingga menurunnya kemampuan pendengaran.

2. Tinnitus

Tinnitus merupakan nama lain dari telinga berdenging yang dapat terjadi secara terus menerus atau hilang timbul. Bunyi ini bisa terdengar di salah satu atau kedua telinga yang umumnya dialami oleh lansia.

Faktor utama yang memicu tinnitus yakni gangguan pada telinga bagian dalam, infeksi atau sumbatan saluran telinga, dan cedera kepala atau leher. Selain itu, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, pertambahan usia, serta, dan obesitas juga disebut sebagai pemicu tinnitus.

3. Otitis Media

Otitis media atau disebut juga sebagai infeksi telinga tengah, merupakan gangguan telinga yang terjadi ketika dinding saluran yang menghubungkan telinga dengan hidung mengalami pembengkakan akibat reaksi alergi, flu, serta infeksi di tenggorokan.

Pembengkakan ini akan menghambat aliran lendir, sehingga memicu pertumbuhan virus atau bakteri hingga berpotensi menimbulkan penumpukan nanah di tengah dalam telinga.

Tanda dan gejala otitis media pada anak berupa rasa nyeri, sulit tidur, rewel, demam, dan tidak merespons terhadap suara. Sedangkan pada orang dewasa, gejalanya bisa berupa rasa nyeri telinga, keluarnya cairan dari dalam telinga, dan berkurangnya kemampuan pendengaran.

4. Otitis Eksterna

Otitis eksterna merupakan infeksi pada telinga bagian luar. Kondisi ini umumnya dipicu akibat masuknya air ke dalam telinga. Adanya air di saluran telinga membuat telinga menjadi lembap, sehingga memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. 

Otitis eksterna sering terjadi pada anak-anak dan perenang. Selain itu, kebiasaan mengorek telinga terlalu sering dan menggunakan alat bantu dengar juga bisa meningkatkan risiko terkena otitis eksterna.

Gejala yang bisa ditimbulkan berupa rasa gatal di saluran telinga, keluarnya cairan dari dalam telinga, hingga nyeri hebat yang dapat menjalar ke wajah, leher, atau sisi kepala.

Itulah tadi empat macam gangguan telinga yang paling sering terjadi. Artikel ini melansir dari laman clevelandclinic.org, mayoclinic.org, dan webMD.com. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak