7 Penyebab Vagina Berbau Tak Sedap yang Kerap Diabaikan

Ayu Nabila | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
7 Penyebab Vagina Berbau Tak Sedap yang Kerap Diabaikan
Ilustrasi vagina (freepik.com)

Pada dasarnya, setiap wanita memiliki aroma vagina yang berbeda-beda. Kondisi ini dipicu oleh aktivitas bakteri, hormon, dan ph di area kewanitaan. Secara umum vagina yang normal dan sehat memiliki aroma yang asam yang mirip dengan cuka, atau manis seperti tebu. 

Namun, adakalanya vagina mengeluarkan aroma busuk dan amis yang menyengat. Hal ini bisa terjadi jika pH di area vagina terganggu, serta berkembangnya bakteri dan jamur dalam jumlah yang terlalu banyak.

Nah diartikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa penyebab vagina berbau tak sedap. Berikut tujuh diantaranya.

1. Jarang Mengganti Celana Dalam

Beberapa wanita cenderung malas mengganti celanda dalam mereka. Padahal, kebiasaan ini bisa menyebabkan vagina menjadi lembap dan memicu penumpukan bakteri. Oleh sebab itu, setiap wanita dianjurkan mengganti celana dalamnya sebanyak 2 kali sehari, untuk menjaga kebersihan dan aroma vagina yang normal.

2. Penggunaan Celana Dalam yang Salah

Tak hanya jarang mengganti celana dalam, penggunaan celana dalam yang salah juga bisa memicu aroma tak sedap pada vagina. Jenis celana dalam yang sebaiknya tidak Anda gunakan yakni terlalu ketat, menggunakan bahan yang tidak menyerap keringat, serta model thong atau g-string.

3. Penggunaan Antibiotik dan Antihistamin

Obat-obatan seperti antibiotik dan antihistamin ternyata dapat merubah aroma pada vagina wanita dengan cara yang berbeda. Obat antibiotik dapat mengacaukan keseimbangan bakteri dalam vagina sehingga menimbulkan bau tak sedap.

Sedangkan obat antihistamin bisa mengurangi produksi cairan alami vagina. Akibatnya, vagina menjadi terlalu kering dan rentan terhadap infeksi yang jadi penyebab bau.

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon di dalam tubuh wanita berpotensi menjadi penyebab munculnya bau vagina. Kondisi ini bisa terjadi saat wanita melakukan terapi hormon atau menggunakan pil kontrasepsi yang mempengaruhi kadar hormon. 

Selain itu, perubahan hormon juga dapat terjadi saat wanita memasuki masa menopause. Akibatnya, wanita menjadi rentan terinfeksi bakteri dan jamur, sehingga memicu bau tak sedap pada vagina.

5. Menstruasi

Saat wanita memasuki fase menstruasi, vagina akan terasa lebih bau daripada biasanya. Hal ini dipicu oleh aliran darah yang bercampur dengan bakteri di saluran vagina.

Meski terasa mengganggu, bau vagina saat menstruasi umumnya tidak tercium oleh orang lain. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika ini terjadi.

Untuk mengurangi bau tersebut, Anda perlu menjaga kebersihan vagina dengan rutin, mengganti pembalut atau tampon. 

6. Infeksi Jamur Vagina

Infeksi yang satu ini dapat terjadi ketika jamur Candida albicans berkembang biak terlalu banyak di dalam vagina. Ada berbagai faktor risiko yang menyebabkan wanita terinfeksi jamur, yakni kehamilan, daya tahan tubuh yang lemah, stres, atau penyakit tertentu. 

7. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh parasit Trichomoniasis vaginalis. Penyakit ini umumnya menular lewat hubungan seks yang tidak aman. Misalnya dengan bergonta-ganti pasangan atau tidak menggunakan kondom.

Selain memicu bau tak sedap, trikomoniasis juga dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan seks, rasa gatal, kemerahan, hingga keputihan yang abnormal.

Itulah tadi pembahasan tentang tujuh penyebab vagina berbau tak sedap, seperti dilansir oleh www.mayoclinic.org, my.clevelandclinic.org, www.lilypads.org.uk, dan artikel Trichomoniasis: Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatments, Prevention. Cleveland Clinic. (2021). Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak