Telinga adalah salah satu organ terpenting yang membantu kita berkomunikasi, menjaga keseimbangan, dan menikmati suara di sekitar. Sayangnya, banyak orang baru memperhatikan kesehatan telinga setelah muncul masalah seperti gangguan pendengaran, infeksi, atau rasa penuh di dalam telinga.
Padahal, dengan perawatan yang tepat, sebagian besar masalah telinga dapat dicegah. Berikut adalah berbagai cara untuk menjaga kesehatan telinga agar tetap berfungsi optimal.
1. Jangan Mengorek Telinga dengan Benda Apa Pun
Menjaga kesehatan telinga bukan berarti membersihkannya terus-menerus karena kotoran telinga (earwax) sebenarnya berfungsi melindungi telinga dari bakteri, jamur, debu, dan iritasi.
Kotoran telinga adalah sistem pembersihan alami tubuh sehingga penggunaan kapas pentol (cotton swab), jepit rambut (bobby pin), atau benda tajam lainnya sangat berbahaya karena dapat melukai saluran dan gendang telinga. Membersihkan telinga cukup dengan waslap pada jari untuk bagian luarnya saja.
2. Lindungi Telinga dari Suara Keras
Paparan suara keras dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran. Suara lebih dari 85 desibel, seperti konser musik, mesin kendaraan, atau volume headset yang terlalu tinggi, dapat merusak sel-sel telinga bagian dalam.
Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan penyumbat telinga (earplug) atau pelindung telinga saat berada di lingkungan bising. Aturlah volume perangkat audio tidak lebih dari 60% dari kapasitas maksimal. Ketika memilih headphone, pilihlah jenis over-ear yang lebih aman dibandingkan in-ear.
3. Jaga Telinga Tetap Kering
Kelembapan berlebih dapat memicu pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga menyebabkan infeksi telinga seperti swimmer’s ear. Setelah berenang atau mandi, pastikan untuk mengeringkan telinga dengan menepuk lembut bagian luar menggunakan handuk kering.
Jika air masuk ke dalam telinga, miringkan kepala dan biarkan air mengalir keluar. Hindari menggunakan kapas pentol untuk mengeluarkan air karena dapat memperparah kondisi.
4. Waspadai Infeksi dan Alergi
Infeksi telinga dapat menimbulkan nyeri, demam ringan, keluarnya cairan dari telinga, hingga gangguan pendengaran sementara. Alergi dan pilek juga dapat membuat saluran telinga terasa penuh karena adanya peradangan.
Untuk mencegahnya, jagalah kebersihan tangan untuk mengurangi risiko bakteri masuk ke telinga. Segera tangani alergi dengan obat atau konsultasi dengan dokter. Jangan menunda pengobatan jika muncul gejala infeksi seperti rasa nyeri yang tajam atau keluar cairan.
5. Hindari Penggunaan Ear Candling
Banyak orang mencoba ear candling karena dipercaya dapat mengeluarkan kotoran telinga, tetapi metode ini tidak terbukti secara medis dan justru membahayakan. Risiko luka bakar, sumbatan lilin, hingga kerusakan gendang telinga dapat terjadi. Pilihan terbaik tetaplah metode yang aman dan direkomendasikan oleh dokter.
6. Lakukan Pemeriksaan Rutin ke Dokter THT
Meskipun tidak mengalami keluhan, pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini, terutama bagi mereka yang sering terpapar suara bising atau memiliki riwayat infeksi telinga. Dokter THT atau audiolog dapat membersihkan telinga dengan aman dan memeriksa kondisi pendengaran secara menyeluruh.
(Flavion Aiko)