Kemampuan numerik menjadi salah satu keterampilan dasar yang dibutuhkan saat ini. Kamu pasti sudah banyak mendengar istilah literasi numerasi. Literasi numerasi adalah kemampuan menggunakan konsep matematika secara praktis dalam konteks kehidupan.
Tes literasi numerasi ada dalam ujian AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan diperlukan strategi yang tepat dalam mengerjakannya. Lalu bagaimana caranya?
Ini dia 4 tips menghadapi soal literasi numerasi.
1. Bentuk dan Konten Soal yang Muncul
Dalam persiapan menghadapi AKM, kamu perlu mengetahui bentuk dan konten soal yang diujikan. Pada AKM Literasi Numerasi terdapat 4 konten yang diujikan, yaitu bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, serta data dan ketidakpastian. Terdapat beberapa bentuk soal dalam AKM yaitu, soal pilihan ganda (PG), soal pilihan ganda kompleks (PGK), soal menjodohkan, soal isian, dan soal uraian.
Tentunya konten tersebut disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa tiap jenjang. Khusus untuk tingkat 1 pada kelas 1-2 SD, konten data dan ketidakpastian tidak termasuk. Pada jenjang SD diujikan juga mengenai pola bilangan sederhana diantaranya pola bilangan ganjil dan genap. Untuk lebih rinci, kamu bisa berkunjung ke situs Pusmenjar Kemdikbud mengenai Komponen, Level, Domain, Subdomain Asesmen Kompetensi Minimum.
2. Terapkan Strategi D-A-F-S
Kamu bisa menerapkan 4 tahap strategi yaitu Deteksi, Amati, Fokus, dan Selesaikan (D-A-F-S). Pada tahap deteksi, terlebih dahulu kamu mengetahui apa yang ditanyakan dalam soal. Kemudian pada tahap amati, kamu perlu memilah data atau informasi mana yang relevan untuk menjawab permasalahan soal. Kemudian fokus, kamu memusatkan perhatian pada data yang dibutuhkan secara seksama. Terakhir selesaikan, gunakan konsep matematika dan metode perhitungan yang sesuai.
3. Buat Persamaan Matematika
AKM literasi numerasi dikaitkan dengan konteks kehidupan. Konteks bisa terlihat dari bentuk penyajian masalah dalam soal. Nah, pada AKM terdapat tiga macam konteks yaitu konteks personal, sosial budaya, saintifik.
Konteks personal berkaitan dengan masalah yang sering kita temui sebagai individu, contoh soalnya misalkan, dalam hal penentuan sarana transportasi dengan memperhitungkan jarak dan waktu tempuh dari masing-masing sarana transportasi. Kemudian konteks sosial budaya berkaitan dengan masalah pada kegiatan sosial dan budaya masyarakat, contoh soalnya misalkan, dalam hal mengetahui keuntungan dari penjualan tiket bioskop dengan memperhitungan formasi dan kapasitas kursi penonton. Kemudian konteks saintifik berkaitan dengan data-data penelitian, contoh soalnya misalkan, dalam hal mengetahui rasio kesembuhan berdasarkan data statistik Covid-19 di suatu negara.
Karena dikaitkan dengan konteks, maka soal literasi numerasi kebanyakan muncul dengan soal cerita serta data tabel dan grafik. Oleh karena itu, perlu diterjemahkan ke bahasa matematika. Artinya, kamu harus bisa merumuskanya dengan menggunakan pemahaman dasar persamaan matematika.
4. Perhatikan Ketepatan dan Kecepatan
Meskipun ujian memiliki batasan waktu, sebaiknya kamu tetap memperhatikan baik-baik detail soal. Kamu perlu benar-benar mengetahui apa maksud pertanyaan pada soal. Kemudian pastikan juga, jangan sampai ada informasi atau data yang kamu lewatkan.
Selain ketepatan, kecepatan juga berperan penting. Pertahankan kecepatan yang stabil dalam mengerjakan setiap soal. Jika kamu menemui soal yang sangat susah, lebih baik kamu berpindah ke soal lain daripada menghabiskan banyak waktu untuk menguraikannya. Kamu bisa kembali nanti ke soal yang belum terjawab.
Itulah 4 tips menghadapi soal AKM Literasi Numerasi. Pastikan kamu menerapkan hal ini ya!