Belajar Mengatur Uang dengan Kakeibo, Seni Mengelola Keuangan ala Jepang

Hernawan | aozora dee
Belajar Mengatur Uang dengan Kakeibo, Seni Mengelola Keuangan ala Jepang
Ilustrasi Kakeibo, seni keuangan rumah tangga Jepang [Unsplash/Jun Rong Loo]

Di zaman modern ini kita hidup berdampingan dengan teknologi di mana semua hal menjadi termudahkan. Transaksi jual beli dan pengiriman barang dilakukan dengan sangat cepat. Akan tetapi, sistem yang memudahkan kita melakukan berbagai banyak hal dalam hidup memberikan dampak buruk berupa tidak terkontrolnya pengelolaan keuangan.

Jika kamu tengah mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan, kamu bisa terapkan prinsip Kakeibo berikut ini. Apa itu Kakeibo? Dilansir oleh laman Money Crasher, ini dia penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Kakeibo?

Kakeibo secara harfiah diartikan sebagai melacak keuangan secara manual agar anggaran dan tabungan tetap terkendali. Hani Makoto adalah jurnalis wanita Jepang yang pertama kali memperkenalkan prinsip ini kepada pembaca majalah Fujin No Tomo di tahun 1908. Tulisan dalam majalah yang kebanyakan dibaca oleh ibu rumah tangga ini mendorong mereka untuk mengembangkan sistem tugas-tugas di rumah. Dalam tulisannya, Hani Makoto juga menekankan pentingnya menyisihkan uang untuk keluarga.  

Kakeibo mempunyai empat pilar utama keuangan, yakni berapa banyak uang yang dimiliki, berapa banyak yang bisa dihemat, berapa banyak uang yang bisa dihabiskan, dan berapa banyak uang yang bisa ditingkatkan. Dengan mencermati uang yang kamu miliki, kamu bisa merefleksikan penggunaan uang demi menghindari tekor di akhir bulan.

Cara Menggunakan Kakeibo 

Kakeibo adalah sebuah proses multi langkah yang detail dan terperinci. Proses ini memberikan gambaran besar mengenai pandangan kamu dalam pengeluaran sehari-hari. Berikut ini langkah-langkah menggunakan Kakeibo.

1. Membuat Review Tahunan

Kamu bisa mulai membuat gambaran umum mengenai prediksi pendapatan dan pengeluaran untuk tahun depan. Pada langkah ini, catatan pengeluaran yang mungkin akan terjadi dalam hanya sekali dalam satu tahun, misalnya liburan atau membeli barang mewah. Tinjau ulang pengeluaran tahun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran rencana pengeluaran tahun depan.

2. Buat Rencana Belanja Bulanan

Di langkah ini, ada dua pertanyaan yang melatari Kakeibo, yakni berapa banyak uang yang akan diperoleh dan berapa banyak uang yang akan dihabiskan. Catat secara terperinci pengeluaran tetap setiap bulan, seperti biaya sewa, tagihan, asuransi, dan biaya membeli kebutuhan pokok bulanan. Kurangi total biaya tersebut dari pendapatan yang kamu peroleh, lalu lihat berapa sisanya. Setelah itu, kamu bisa memprediksi target tabungan bulan ini, seperti berapa banyak yang bisa kamu tabung, dan untuk apa uang tabungan tersebut.

3.  Buat Daftar Pengeluaran Mingguan

Selanjutnya analisa pembelanjaan mingguan. Untuk menentukan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan, hitungannya adalah jumlah uang yang tersisa dikurangi target tabungan. Kemudian, bagi jumlah tersebut dengan jumlah minggu dalam satu bulan.

Catat secara detail pengeluaran mingguan dan bagi pengeluaran tersebut ke dalam beberapa kategori, misalnya pengeluaran biaya untuk kelangsungan hidup (pokok), pengeluaran untuk keinginan (tidak begitu penting), dan pengeluaran ekstra (pengeluaran tidak terduga)

4. Lakukan Evaluasi Bulanan 

Luangkan waktu untuk melakukan evaluasi pengeluaran dan tabungan bulanan. Catat berapa banyak yang dikeluarkan, berapa banyak yang dibelanjakan, dan berapa banyak yang bisa dihemat. Agar lebih termotivasi, tuliskan apa tujuan kamu berhemat dan menyisihkan uang.

Selain itu, catat kemungkinan-kemungkinan yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan pundi-pundi keuangan kamu bulan depan. Setelah semuanya tertulis lengkap dalam jurnal Kakeibo, kamu bisa merencanakan pengeluaran bulan dengan dan melihat mana pembelian yang penting dan mana pembelian yang tidak perlu.

Ini dia cara berhemat ala kakeibo. Tertarik mempraktekannya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak