7 Sunah saat Berhubungan Seks bagi Pasangan Muslim

Candra Kartiko | Rusdi NS Pati
7 Sunah saat Berhubungan Seks bagi Pasangan Muslim
Ilustrasi Pasangan Harmonis (pexels.com/ @mikhail nilov)

Berhubungan intim dengan pasangan merupakan sesuatu yang disunahkan menurut ajaran Islam. Berhubungan intim termasuk nafkah batin bagi pasangan yang berkeluarga. Sunah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring adalah (1) jalan yang biasa ditempuh; kebiasaan, (2) aturan agama yang didasarkan atas segala apa yang dinukilkan dari Nabi Muhammad saw., baik perbuatan, perkataan, sikap, maupun kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkannya; hadis dan (3) perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.

Berdasarkan pengertian itu, sunah adalah aturan agama berdasarkan ajaran Nabi Muhammad saw berupa perbuatan dan perkataan yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan tidak berdosa. Pahala yang diharapkan tersebut termasuk berhubungan seks dengan pasangan. Melansir islamicweblibrary.com, berikut ada 7 sunah yang bisa kita ikuti sebagai pasangan muslim saat berhubungan intim.

1. Membersihkan diri terlebih dahulu

Langkah pertama adalah membersihkan diri terlebih dahulu. Perlu dikerjakan sebelum berhubungan intim. Ini untuk menjaga agar badan tetap segar, fit dan berbau wangi. dengan tubuh yang bersih menjadikan gairah seks lebih besar sehingga diharapkan keduanya merasakan kepuasan batin dalam berhubungan seks.

2. Berdoa sebelum berhubungan intim

Berdoalah sebelum melakukan aktivitas yang baik. Berhubungan seks termasuk berbuat baik jika dilakukan dengan pasangan. Dengan berdoa, kita memohon dijauhkan dari godaan setan dan berharap mendapatkan keturunan dari hubungan seks tersebut. Dengan diawali doa, semoga keturunannya nanti beriman dan bertakwa kepada Allah. Jadi, berdoalah sebelum berhubungan intim.

3. Pemanasan dan saling menyenangkan pasangan

Lakukanlah pemanasan dan saling menyenangkan pasangan. Pemanasan  atau istilah kerennya foreplay dilakukan agar masing-masing pasangan mendapatkan kepuasan atau klimaks. Jika tidak ada pemanasan, wanita tidak akan mendapatkan kepuasan. Padahal hubungan seks itu dilakukan agar pasangan saling menyenangkan dan itu diawali dengan pemanasan.

4. Tidak menyebarluaskan masalah ranjang kepada orang lain

Kepuasan dan ketidakpuasan ketika berhubungan seks dengan pasangan tidak perlu disebarluaskan kepada orang lain. Jika itu dilakukan, hubungan suami istri menjadikan bermasalah dan menjadikan orang lain bisa masuk dalam lingkaran masalah. Yang akibatnya bisa menjadi permulaan perselingkuhan  untuk mendapatkan kepuasan seks dari rang lain. Jadi, masalah seks tidak perlu disebarluaskan. 

5. Tidak berhubungan intim di saat istri sedang haid

Saat istri mengalami haid atau menstruasi, kita dilarang berhubungan intim. Karena wanita sedang mengalami fase ini berarti rahimnya sedang sakit dan mengeluarkan darah kotor. Jadi, di saat istri sedang haid, kita tidak boleh berhubungan intim.

6. Tidak berlaku kasar dan lakukanlah di tempat yang semestinya

Saat berhubungan intim, kita tidak boleh berlaku kasar. Kita harus melakukan dengan lembut dan saling pengertian. Hal lain adalah melakukannya di tempat yang semestinya. Jangan sampai melakukan hubungan seks seperti umat Nabi Luth yang dilaknat Allah.

7. Menggunakan penutup atau selimut

Sunah ketujuh adalah menggunakan penutup atau selimut. Ini dilakukan agar kita tidak telanjang bulat tanpa penutup. Dengan memakai penutup, berarti kita mengikuti sunah Nabi.

Demikian, 7 sunah saat berhubungan intim yang perlu kita ikuti agar mendapatkan pahala dan jauh dari laknat Allah.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak