Social Loafing atau Pemalasan Sosial merupakan suatu kondisi ketika kamu bersikap malas untuk memberikan kontribusi yang berarti pada suatu kelompok. Hal ini justru berbanding terbalik saat kamu mendapatkan tugas untuk dikerjakan secara individu, kamu akan menunjukkan performa terbaik guna menyelesaikan tugas tersebut.
Lantas, apa saja hal yang menyebabkan seseorang mengalami social loafing? Melansir dari jurnal berjudul Social Loafing: A Review of the Literature, berikut empat diantaranya.
1. Rendahnya Motivasi diri
Motivasi menjadi salah satu faktor pencetus seseorang untuk aktif dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tanpa adanya motivasi, maka kamu tidak akan mampu atau mau menyelesaikan tugas atau pekerjaan tersebut.
Hal inilah yang terjadi pada seseorang yang mengalami social loafing. Mereka seakan kehilangan motivasi untuk bekerja dalam kelompok.
Ada beberapa alasan yang membuat rendahnya motivasi kerja kelompok, yakni hubungan yang kurang baik dengan sesama anggota kelompok, lingkungan kerja yang kurang nyaman, serta rasa ketidakpercayaan kepada sesama anggota kelompok.
2. Merasa Tidak Memiliki Tanggung Jawab secara Individu
Setiap kelompok perlu menerapkan dan mengukur secara jelas tentang tanggung jawab masing-masing anggota kelompok. Sebab, jika hal ini tidak dilakukan maka anggota kelompok merasa tidak perlu berkontribusi terlalu banyak. Bahkan, masing-masing anggota kelompok akan saling lempar tanggung jawab dan sulit untuk dimintai pertolongan.
3. Anggota Kelompok yang Terlalu Banyak
Jumlah anggota dalam suatu kelompok juga mempengaruhi motivasi setiap anggota untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan. Jika anggota kelompok terlalu banyak, maka pembagian tugas menjadi tidak jelas.
Mereka juga akan berpikir bahwa kontribusi dalam kelompok cukup diberikan oleh orang-orang tertentu saja, seperti ketua dan para koordinator masing-masing bagian. Sedangkan para anggota akan menganggap bahwa kontribusi mereka dalam kelompok tidak akan membawa pengaruh yang berarti.
4. Ekspektasi
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang dengan tingkat kecerdasan tinggi. Hal ini juga turut memicu fenomena social loafing dalam kelompok.
Mereka mengganggap tidak perlu memberikan kontribusi berarti asalkan ada satu orang yang mampu menyelesaikan tugas dan pekerjaan tersebut.
Untuk mengatasi fenomena social loafting ini, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan, yakni membagi tugas kelompok secara adil dan jelas agar masing-masing anggota mengetahui tugasnya, membangun komunikasi yang baik antar sesama anggota kelompok, serta melakukan evaluasi performa kelompok agar lebih baik lagi ke depannya.
Itulah tadi pembahasan tentang empat penyebab seseorang mengalami social loafting, semoga bermanfaat!