Menyelami 4 Lokasi Syuting Film Sore: Cinematic Abis!

Hikmawan Firdaus | Oktavia Ningrum
Menyelami 4 Lokasi Syuting Film Sore: Cinematic Abis!
Pemeran Film Sore (instagram/@sheiladaisha)

Tak hanya menyentuh hati lewat narasi emosional dan sinematografi yang memanjakan mata. Film Sore: Istri dari Masa Depan juga berhasil menciptakan atmosfer yang kuat melalui pemilihan lokasi syuting yang unik dan beragam.

Dalam rangka menggambarkan transformasi batin tokoh utama Jonathan dari kesendirian menuju kehidupan baru bersama Sore. Lokasi-lokasi yang dipilih tidak hanya menjadi latar, tetapi bagian dari narasi itu sendiri. Tak heran jika film garapan Yandi Laurens ini begitu menghipnotis penonton, hingga menembus dua juta penonton hanya dalam 16 hari penayangannya.

Menariknya, sekitar 80–85% adegan film ini diambil di luar negeri, terutama di Kroasia dan Finlandia. Dua negara Eropa ini tidak hanya menyuguhkan keindahan visual, tetapi juga menyimbolkan perjalanan waktu, ruang, dan batin para tokoh. Simak 4 lokasi syuting Film Sore berikut ini! 

1. Artotel Thamrin & Artotel Gelora Senayan, Jakarta

Bts Poster Film Sore (instagram/@yndlaurens)
Bts Poster Film Sore (instagram/@yndlaurens)

Meskipun sebagian besar adegan mengambil latar Eropa, film ini tetap membuka jejaknya di Indonesia. Salah satu yang paling ikonik adalah tangga spiral di Artotel Thamrin, Jakarta, yang juga ditampilkan dalam poster resmi film. Tangga ini seolah melambangkan perjalanan waktu dan transisi emosional tokoh utama.

Selain itu, Artotel Gelora Senayan juga menjadi bagian dari semesta film, terutama melalui penyelenggaraan pameran fotografi bertema Sore yang terbuka untuk umum. Pameran ini menampilkan hasil jepretan Dion Wiyoko (pemeran Jonathan) yang mendokumentasikan proses syuting dan hubungan emosional antar tokoh. Tak hanya sebagai lokasi syuting, Artotel juga menjadi ruang ekspresi lanjutan dari film ke ranah seni visual.

2. Kemi, Finlandia: Zona Waktu Nol yang Membekukan Waktu

Film Sore (instagram/@yndlaurens)
Film Sore (instagram/@yndlaurens)

Salah satu latar paling penting dalam film ini adalah Kemi, sebuah kota kecil di Finlandia utara yang terletak di lingkar Arktik. Di sinilah diambil adegan kunci yang menyangkut mesin waktu dan konsep zona waktu nol, tempat semua garis waktu bertemu.

Tim produksi menghabiskan 14 hari di kapal pemecah es dengan suhu ekstrem hingga –20°C. Pilihan ini bukan tanpa alasan. Yandi Laurens ingin memberikan pengalaman sinematik yang otentik. Udara beku yang membekukan napas, suara derit es yang terbelah, dan cahaya senja Arktik yang tak mungkin dipalsukan oleh CGI. Lokasi ini menjadi penyempurna untuk mendapatkan chemistry profesi Jonathan di Film Sore sebagai fotografer. Gila kan, kurang totalitas gimana? 

3. Zagreb, Kroasia: Perpaduan Klasik dan Urban

Film Sore (instagram/@sheiladaisha)
Film Sore (instagram/@sheiladaisha)

Sebagai ibu kota Kroasia, Zagreb menyuguhkan nuansa Eropa klasik yang berpadu dengan dinamika budaya urban. Kota ini dipilih untuk menggambarkan sisi realistik dan dinamis dalam perjalanan hidup Jonathan.

Beberapa lokasi ikonik yang muncul dalam film di antaranya Tkalieva Street dengan kafe-kafe kecilnya yang hangat, Green Horseshoe yang menjadi ruang terbuka hijau khas Zagreb, serta Katedral Zagreb yang menjulang megah sebagai latar reflektif. Semua ini bukan hanya memperkuat mood film, tetapi juga menunjukkan kontras antara keramaian luar dan keheningan batin tokoh.

4. Gronjan, Kroasia: Kota Seni yang Menyentuh Jiwa

Film Sore (instagram/@sheiladaisha)
Film Sore (instagram/@sheiladaisha)

Berbeda dengan Zagreb yang ramai, Gronjan adalah kota kecil nan tenang di Semenanjung Istria, Kroasia. Hanya dihuni oleh puluhan orang, kota ini dikenal sebagai kota seni dan musik. Jalanan batu, gang-gang sempit, dan galeri seni lokalnya memberikan aura kontemplatif yang kuat.

Gronjan menjadi lokasi ideal untuk merepresentasikan sisi introspektif Jonathan. Di sinilah penonton diajak melihat keteduhan pikirannya, dan bagaimana ia memaknai kembali hidupnya bersama Sore. Bahkan karena ukuran kotanya kecil, kru film bisa berpindah lokasi syuting hanya dengan berjalan kaki, menjadikan proses produksi lebih intim dan efisien.

Sebuah Perjalanan Batin yang Diperkuat Lanskap Visual

Pemilihan lokasi dalam Sore: Istri dari Masa Depan bukan sekadar strategi estetika, tetapi bagian dari narasi emosional film itu sendiri. Dari tangga spiral di Jakarta hingga senja beku di Arktik, semua lokasi dirancang untuk menegaskan perubahan dalam hidup Jonathan.

Melalui keberagaman latar ini, penonton tidak hanya diajak menyaksikan kisah cinta lintas waktu, tetapi juga disuguhkan perjalanan visual yang menggugah. Lokasi-lokasi ini ibarat cermin dari perubahan batin tokoh, menjadikan Sore bukan sekadar tontonan, tapi pengalaman sinematik yang penuh lapisan makna.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak