Persaingan antar dua perusahaan pembuatan prosesor komputer ini memang sudah tidak asing lagi untuk didengar, terutama bagi mereka penggemar dunia teknologi. Kedua perusahaan tersebut tentunya adalah Intel dan AMD.
Selama puluhan tahun, Intel mendominasi pasar prosesor dunia dan tidak ada satu pun perusahaan yang mampu mengalahkannya. Pesaing-pesaing Intel mengalami kolaps secara perlahan hingga tersisa AMD sebagai satu-satunya musuh terbesar Intel hingga saat ini.
Walaupun bertahan, kemampuan AMD untuk menguasai pasar masih sangat rendah. Berdasarkan data market share AMD dalam penjualan prosesor yang diperoleh dari PassMark Software, pada Q2 2019, market share yang dimiliki AMD masih berada di angka 23,1 persen.
Namun, semua berubah semenjak AMD meluncurkan senjata andalannya yaitu prosesor Zen 2 dengan arsitektur 7nm pada Juli 2019 lalu. AMD berhasil melakukan penetrasi pasar dan memperoleh peningkatan sebesar 8,1 persen market share dalam waktu kurang dari 3 bulan. Saat artikel ini dibuat, market share AMD masih mengalami peningkatan secara perlahan di angka 31,3 persen. Namun, apa yang membuat mereka berhasil?
Price to Performance
Sebelum AMD mampu memberikan persaingan yang berarti, komputer merupakan barang mahal yang belum tentu dapat dimiliki setiap orang. Pembeli harus membayar mahal untuk prosesor Intel karena dinilai memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan AMD.
Selain performa yang rendah, prosesor AMD kala itu terkenal boros listrik dan beroperasi sangat panas sehingga sulit untuk mendinginkannya.
Kini, AMD berhasil membuktikan bahwa mereka dapat memproduksi prosesor dengan harga yang lebih murah murah, konsumsi daya lebih rendah, beroperasi lebih dingin, dan memiliki kemampuan yang dapat mengalahkan prosesor Intel.
Hal ini membuat semakin banyak kalangan menengah ke bawah yang dapat membeli komputer dibandingkan sebelumnya. Bahkan saat peluncuran prosesor baru AMD di bulan Juli lalu, banyak warga Jepang yang rela mengantri panjang berjam-jam hanya untuk membeli sebuah prosesor baru tersebut.
Konsumen dan Pasar Komputer
Saat artikel ini dibuat, Intel masih unggul dalam persaingan dengan 68,6 persen market share. Namun, beberapa pengamat teknologi menganggap bahwa hal ini terjadi karena kebanyakan orang masih belum mengetahui bahwa produk prosesor AMD saat ini lebih berkualitas dibandingkan dengan Intel.
Mereka juga menambahkan bahwa sampai saat ini, kebanyakan pengguna komputer hanya merupakan pengguna biasa yang tidak memiliki pengetahuan tentang dunia hardware. Sementara di sisi lain, masih banyak pengguna yang memutuskan untuk menggunakan komputer lamanya dan belum berniat membeli yang baru.
Apabila Intel tidak bergerak cepat, AMD dipastikan dapat membalik keadaan dan mengambil alih dominasi di pasar prosesor dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini tentu bukanlah hal yang menyenangkan untuk didengar. Dalam dunia usaha, persaingan ketat akan selalu menguntungkan pihak konsumen.
Setiap perusahaan akan saling berlomba-lomba menurunkan harga dan meningkatkan kualitas barang agar produknya diminati banyak orang. Walaupun AMD saat ini merupakan favorit, kita tetap ingin Intel berdiri dan bertarung demi terjaganya persaingan di pasar prosesor.