Kebijakan lockdown yang diterapkan untuk mengatasi pandemi Covid-19 telah memberikan eksternalitas pada bidang ekonomi. Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi.
Salah satu bentuk nilai eksternalitas yang terjadi karena Covid-19 adalah perekonomian yang melambat. Pelambatan perekonomian yang terjadi di Indonesia digambarkan pada pertumbuhan ekonomi tahun 2020 quartal 1 yang hanya tumbuh sebesar 2.97 persen.
Penurunan ini berbanding terbalik dengan asumsi pemerintah yang mengatakan bahwa pertumbuhan pada quartal 1 akan mencapai 4% dikarenakan masih adanya kegiatan perekonomian yang terjadi.
Lalu bagaimana pertumbuhan pada quartal ke 2? Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani mengatakan bahwa pada kuarta ke 2 akan terjadi penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menurut Sri Mulyani, penurunan yang terjadi pada kuartal ke 2 diperkirakan akan minus sebesar 3.4 persen. Penurunan ini terjadi karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada kuartal ke 2 lebih ketat dimana toko-toko diminta untuk menutup jualannya serta membatasi akses keluar masuk suatu wilayah.
Selain melambatnya perekonomian, Covid-19 telah menyebabkan naiknya tingkat pengangguran yang ada. Eksternalitas berupa PHK yang terjadi selama masa pandemi semakin mendorong pelambatan perekonomian.
Eksternalitas ini timbul karena terjadinya penurunan produktivitas yang diakibatkan oleh Covid-19 sehingga perusahaan mengambil langkah merumahkan ataupun melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya.
Walaupun terjadinya pelambatan perekonomian, pemerintah telah berusaha untuk menaikan kembali perekonomian yang sedang menurun ini. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan menerapkan new normal dimana masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti bekerja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah dipersiapkan.
Melalui penerapan new normal, diharapkan perekonomian dapat membaik kembali pada kuartal selanjutnya dan penularan virus Covid-19 dapat ditekan.