The Eagle, julukan bagi Khabib Nurmagomedov. Petarung MMA (Mixed Martial Artist) dari Rusia ini akhirnya resmi untuk gantung sarung tangan. Keputusan ini diumumkan oleh presiden UFC (Ultimate Fighting Championship), Dana White melalui akun Twitternya.
Khabib sebenarnya sudah memutuskan untuk meninggalkan ring Octagon setelah kemenangan atas pertarungan terakhir melawan Justin Gaethje pada UFC 254, Oktober 2020. Dalam wawancara dengan komentator UFC Jon Anik, Khabib menyatakan bahwa pertarungan dengan Justin Gaethje adalah pertarungan terakhirnya.
Keputusan untuk pensiun diambil oleh Khabib setelah berjanji kepada ibunda bahwa dia tidak akan bertarung lagi di Octagon setelah kehilangan sang ayah sekaligus pelatihnya Abdulmanap Nurmagomedov yang meninggal setelah melawan Covid-19.
Khabib dan mendiang ayahnya adalah sosok yang sangat dekat. Abdulmanap adalah seorang tentara veteran yang melatih Khabib beladiri, termasuk Judo & Sambo. Sang ayah telah menjadi pelatih Khabib sejak ia berumur 8 tahun, bahkan saat kecil Khabib dilatih untuk bergulat dengan seekor beruang. Hinga akhirnya Khabib terjun ke dunia MMA, tentu ditemani ayahnya yang menjadi coach dan selalu menemani di ringside octagon.
Rekor 29-0 adalah jumlah kemenangan dibanding dengan kekalahan Khabib di dunia MMA profesional. Di UFC sendiri, Khabib memiliki rekor tidak terkalahkan 14-0. Rekor ini ditambah lagi dengan Khabib sebagai pemegang gelar kelas ringan terlama, sejak April 2018. Khabib telah memegang gelar tersebut dengan mengalahkan Iaquinta pada UFC 223, dan tidak pernah kalah meskipun berbagai petarung tangguh seperti Conor Mcgregor, Dustin Poirier, dan Justin Gaethje menantangnya satu persatu.
Seorang petarung sejati. Khabib tidak mencari ketenaran ketika bertarung di octagon. Khabib bahkan pernah menolak uang sebesar 100 juta US Dollar, tawaran bagi dirinya untuk bertarung kembali melawan musuhnya pada UFC 229, Conor Mcgregor. Bagi Khabib, yang terpenting adalah bertarung melawan musuh terbaik.