Keberadaan pinjaman online alias pinjol memang membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan dana cepat tanpa ribet. Namun, pinjol memiliki sisi gelap di mana biaya layanan pinjol nyaris 2 kali lipat dari pokok pinjaman.
Seorang peminjam diduga bunuh diri karena tak tahan diteror debt collector (DC) sebuah aplikasi pinjol. Sebut saja pria ini K yang awalnya meminjam uang sebesar Rp9,4 juta tetapi harus mengembalikan nyaris Rp19 juta.
BACA JUGA: Di Luar Nalar! Pria di Sulsel Ngaku Hobi Minum Semen, Inilah Sosoknya
Ketika K mengalami kesulitan pembayaran hingga telat bayar, ia mulai mendapat teror dari DC aplikasi pinjol tersebut. Teror itu juga menyasar ke kantor tempat K bekerja.
DC terus menerus menelepon ke kantor K sampai menggangu operator telepon.
"K, sebagai seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun lalu dipecat karena telpon yang masuk kantor dirasa sudah sangat menggangu," kata akun Twitter rakyatvspinjol yang mengangkat kisah K dikutip Rabu (20/9/2023).
K berusaha menutupi kesulitan yang dialaminya dari keluarga. Ia beralasan dipecat karena SK-nya tidak diperpanjang.
"Menerima kabar K dipecat, keluarga pun membantu ala kadarnya tanpa mengetahui akar permasalahannya. Setelah dipecat, istri dan anaknya pun pulang ke rumah orangtuanya," sambungnya.
BACA JUGA: Sudah Menikah dan Punya Anak, Bisakah Daftar CPNS 2023? Simak Penjelasannya
Mulai dari sana teror lain seperti orderan fiktif taksi online dan makanan ke alamat K. Tak tanggung-tanggung ada 5-6 orderan fiktif per hari yang diterima K.
Keadaan mental K semakin terpuruk setelah keluarga mengetahui bahwa ia terjerat pinjaman online. Hingga akhirnya, K memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Nahasnya, kematian K tak membuat teror DC berhenti karena pihak pinjol tidak percaya kabar tersebut. Teror masih berlanjut sampai sekarang meski K telah meninggal dunia.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS