WEWAW (Women Empower Women At Work) sebagai komunitas pemberdayaan perempuan, sukses menggelar kegiatan Hybrid bertajuk “WEtheWAW Vol.2” bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2023). Kegiatan ini menjadi puncak perayaan ulang tahun ketiga WEWAW.
Mengusung tema “How To Be a Great Leader in Digital Era”, WEtheWAW Vol.2 digelar luring di Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta. Tema itu diusung karena melihat pesatnya perkembangan digital saat ini yang memberikan kesempatan dan tantangan baru bagi para pemimpin perempuan dalam memimpin tim dan bisnisnya.
Bukan cuma itu, berbagai isu lain juga mencuat, misalnya hate comment, cyber bullying, data leaking dan lainnya menjadi tantangan digital yang harus dihadapi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tentang bagaimana kemampuan warganet untuk mengelola diri dan berempati di era digital baik dalam konteks sebagai individu maupun pemimpin.
Dalam kesempatan kali ini, WEWAW mengemas acaranya dengan dua kali sesi talkshow yang menghadirkan narasumber berpengalaman di bidangnya. Sesi pertama audience diajak berdiskusi bagaimana para pemimpin perempuan memiliki ketahanan diri untuk memimpin di era digital bersama Hesty Setianingrum (Executive Director & Partner - Deloitte Consulting) dan Ayu Fadhillah (Co-founder & BIGS Group).
Pada sesi diskusi pertama ini, Hesty dan Ayu menyampaikan bahwa salah satu kekuatan perempuan adalah memiliki empati yang lebih besar terutama dalam menghadapi konflik yang ada secara adil. Definisi adil bukan berarti membenarkan yang benar atau menyalahkan yang salah. Tetapi, yang paling penting adalah mengedepankan profesional dalam pekerjaan termasuk di era digital saat ini.
Sesi kedua talkshow menghadirkan Nada Arini (Ecopreneur & Co-founder Sustainable Indonesia) dan Henry Manampiring (Penulis "Filosofi Teras”) yang membahas mengenai bagaimana membangun empati dan mengelola emosi di Era Digital terutama dalam bermedia sosial. Topik ini memiliki keterikatan yang cukup erat dengan para WAWgirls sehingga banyak sekali pertanyaan yang muncul. Dalam sesi ini Henry dan
Nada menyampaikan untuk tidak perlu merasa tertinggal ketika bersosial media karena kita perlu berfokus pada sesuatu yang menambah value diri bukan untuk berlomba dengan orang lain yang seringkali membuat tidak produktif. WAWgirls diajak untuk mengubah persepsi bersosial media dari hanya menerima informasi menjadi membuat sesuatu yang berdampak.
WetheWAW Vol.2 terbuka untuk umum dengan antusiasme peserta yang cukup besar sejak dimulainya pembukaan pendaftaran. Kuota luring dan daring terisi penuh hampir 200 peserta. Ke depannya, WEWAW berharap dapat mengadakan kegiatan serupa dengan lebih banyak lagi kolaborator yang terlibat dan peserta yang bergabung.
"Momen Sumpah Pemuda menjadi saat yang tepat untuk kita kembali mengingat semangat pemuda-pemudi Indonesia dalam merajut persatuan dalam keberagaman. Melalui kegiatan ini diharapkan WEWAW mampu menjadi wadah bagi para perempuan muda Indonesia untuk menjadi pemimpin yang memiliki empati dan manajemen emosi yang baik di era digital sehingga bisa melihat keberagaman sebagai potensi untuk terus berkarya dan berdampak," ujar Jessica Carla selaku Founder WEWAW.
Acara “WEtheWAW Vol. 2” terselenggara karena dukungan dari Dinas PPAPP Prov. DKI. Jakarta, Indika Foundation, Search for Common Ground, BIGS, BASE, Segari. Para media partner yang membantu publikasi yaitu, Women’s Obsession, SCARF MEDIA, WMN Lyfe, Event di Jakarta, Radio Telekomunikasi Cipta Universitas Indonesia 107,9 FM, Educational Radio Universitas Negeri Jakarta 107,8 FM, dan Yoursay.id.