Mengenal Sexual Grooming dan 5 Tanda Anak Mengalaminya, Orang Tua Wajib Tahu!

Ayu Nabila | Nurillah A.
Mengenal Sexual Grooming dan 5 Tanda Anak Mengalaminya, Orang Tua Wajib Tahu!
Ilustrasi korban kekerasan seksual. (Pixabay/Favor)

Agaknya, kekerasan seksual di negeri ini tak kunjung habis. Tiap hari, beragam kasus terus bermunculan. Hukuman yang ditimpakan kepada pelaku seolah-olah belum cukup untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual. Ironisnya, modus kekerasan seksual terus berkembang biak. Salah satunya adalah sexual grooming.

Istilah sexual grooming identik dengan predator seksual di mana mereka melakukan pendekatan secara manipulatif dengan tujuan melakukan pelecehan atau kekerasan seksual di kemudian hari. Mudahnya, pelaku sengaja mengenakan topeng dan memasang tampang ‘baik’ agar modusnya berjalan lancar. Ia mempersiapkan korban jauh-jauh hari dengan melakukan perbuatan bak malaikat.

Tidak sedikit korban yang tertipu sebab merasa pelaku adalah orang yang sangat memperhatikannya. Korban akan merasa aman dan nyaman bahkan merasa diperlakukan secara istimewa. Sulit memang membedakan apakah seseorang memiliki niat sexual grooming atau tidak. Akan tetapi, terdapat tanda-tanda apakah anak-anak tengah mengalaminya.

Oleh karena itu, selaku orang tua, kita harus peka untuk dalam menilai kondisi anak. Serta tidak tenggelam dalam kesibukan sehingga kurang memperhatikan tumbuh kembang buah hati.

Lantas, bagaimana ciri-ciri seorang anak yang mengalami sexual grooming? Berikut penjelesannya.

1. Anak Mendadak Murung

Apabila seorang anak yang semula ceria, aktif, dan periang lantas mendadak murung serta pendiam, tanyakan pada mereka apa yang sebetulnya terjadi. Apakah memiliki masalah sesama teman atau justru kemungkinan yang lain.

2. Menarik Diri dari Pergaulan

Ciri selanjutnya akan mudah diidentifikasi apabila orang tua benar-benar memperhatikannya, yaitu jika si anak mulai enggan bermain ke luar rumah, menolak bermain di luar atau ingin di dalam kamar saja.

3. Sering Gelisah

Anak yang menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual cenderung gelisah, was-was, dan merasa tidak aman. Ia akan mudah takut sebab apa yang dialaminya akan melekat selama bertahun-tahun.

4. Sakit Saat Buang Air Kecil atau Buang Air Besar

Ciri ini akan tampak pada perubahan fisik si anak. Apabila ia merasakannya, tanyakan baik-baik terkait aktivitas apa saja yang ia lakukan selama beberapa hari ke belakang.

5. Mudah Sakit

Pelecehan atau kekerasan seksual bukan perkara mudah. Ia tidak hanya meninggalkan luka di fisik, tetapi juga psikis. Tak jarang korban sexual grooming adalah anak kecil yang tidak mengerti aktivitas tersebut disebut pelecehan seksual. Ketika menyadarinya, tidak sedikit yang trauma.

Proses penyembuhannya butuh bertahun-tahun. Luka yang dialami sangat membekas. Tak ayal jika ia mudah sakit sebab psikis korban kekerasan seksual benar-benar terganggu.

Demikian 5 ciri anak ketika mengalami sexual grooming. Sebagai orang tua, kita perlu peka sebab tak jarang pelakunya berasal dari lingkungan dekat, seperti keluarga, teman, atau tetangga. Satu hal yang paling penting, jangan pernah menyalahkan korban dan teruslah mendukung kepulihannya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak