5 Hal Baik yang Bisa Dipetik dari Variety Show Unexpected Business 2

Candra Kartiko | Dwi Handriyani
5 Hal Baik yang Bisa Dipetik dari Variety Show Unexpected Business 2
Unexpected Business 2. (Viu)

Mengulang kesuksesan acara ragam yang pertama, "Unexpected Business" musim ke-2 telah memasuki episode ke-5 melalui aplikasi streaming berbayar atau stasiun televisi tvN pada episode ke-10.

Kehadiran sosok utama 2 aktor senior, Chae Tae Hyun dan Jo In Sung, menjadi daya ungkit tersendiri bagi reality show ini. Belum lagi kehadiran para bintang tamu dari kalangan selebritis Negara Ginseng ini semakin membuat acara ini layak ditonton bersama keluarga.

Bertempat di Naju, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, melalui "Unexpected Business 2", kita dapat mengambil 5 hal baik yang dapat diambil manfaatnya.

Hal-hal baik yang bisa diambil dari "Unexpected Business 2"

Lee Kwang Soo, Kim Woo Bin, Im Ju Hwan, bintang tamu
Lee Kwang Soo, Kim Woo Bin, Im Ju Hwan, bintang tamu "Unexpected Business 2". Sumber: Viu

1. Belajar mengelola usaha yang cukup besar

Pada musim pertama "Unexpected Business", dirancang untuk mengelola toko kecil di Gangwon. Sedangkan, pada musim ke-2 ini, mereka dipercayai untuk mengelola swalayan selama 10 hari.

Disini pemilik swalayan diberikan kesempatan berlibur bersama keluarganya setelah 20 tahun mereka tidak bisa kemana-mana karena harus terus mengelola swalayan satu-satunya di kota kecil itu.

Pemilik swalayan pun selama 20 tahun tersebut terpaksa bergantian dengan istri dan anaknya ketika ingin cuti dan berlibur. Bertiga mengelola swalayan, suami, istri, dan anaknya, bagi Tae Hyun dan In Sung, mereka sangat luar biasa dan pekerja keras.

Demi kelancaran bisnis, Cha Tae Hyun dan Jo In Sung memang harus belajar cepat dan keras kepada pemilik toko swalayan dan pemilik toko daging yang berada di tempat yang sama.

Merasa kerepotan, kedua tokoh utama ini pun ditemani bintang tamu yang keren-keren. Pada episode ke-2 hingga ke-5, kehadiran Lee Kwang Soo, Im Ju Hwan, dan Kim Woo Bin sebagai pekerja paruh waktu sangat membantu Cha Tae Hyun. Mereka berlima berbagi tugas mengurus swalayan. 

2. Perlunya kerja keras dan cerdas di dalam mengelola usaha

Mengelola usaha yang cukup besar memerlukan manajemen yang cukup menantang untuk setiap personil. Ketangguhan keluarga pemilik swalayan dan toko daging diacungi jempol oleh para pemain acara ini. 

Bagaimana mereka terkapar kelelahan di kamar singgah di toko ketika pelanggan sepi hingga Kwang Soo mengorok akibat kepenatan bertugas sebagai kasir dan melayani begitu banyak pelanggan.

Kwang Soo yang memiliki tinggi badan hampir mencapai 2 meter pun, punggungnya terasa amat pegal karena harus terus membungkuk saat menjadi kasir.

Belum lagi Tae Hyun dan Insung belajar mengetahui jenis-jenis bagian daging sapi atau babi yang dibutuhkan pelanggan. Demikian pula, mereka juga harus mempelajari cara memotong daging yang disesuaikan kebutuhan dan keinginan pembeli.

Acara ini juga diclaim sebagai comebacknya Woo Bin setelah hiatus selama 5 tahun dari acara-acara TV karena sedang menjalani pengobatan kanker nasofaring. Disini Woo Bin juga harus belajar cepat menjadi kasir dan menghitung stok barang.

3. Kemandirian para lansia

Melalui acara ragam ini, kita juga bisa mengamati para lansia di kota tersebut yang berbelanja di toko swalayan. Dengan mandirinya, para lansia itu baik sendiri maupun dengan temannya berbelanja barang, membeli dan menikmati panganan yang dibuat In Sung juga Ju Hwan.

Bahkan, adapula kisah lansia yang sendirian membeli 20 kg makanan anjing dan dibantu supir taksinya memasukkan makanan anjing ke bagasi taksi.

Di Korea Selatan diketahui memang memiliki program sekolah untuk para lansia belajar ketrampilan dan bersosialisasi di balai pertemuan warga atau gereja setempat. Mungkin seperti di Indonesia program posyandu lansia atau posbindu PTM (Pos Bimbingan Terpadu Penyakit Tidak Menular) melalui kegiatan PKK.

4. Kebijakan rokok di Korea Selatan

Pada episode ke-4, netizen dihebohkan dengan momen Kwang Soo dan Woo Bin memberikan korek api secara gratis kepada pelanggan karena memberi satu dus rokok.

Ternyata hal ini adalah ilegal di Korea Selatan karena dinilai sebagai bentuk menjual rokok dengan harga di bawah atau lebih tinggi dari ketentuan yang telah diberlakukan.

Menurut Pasal 18 Undang-Undang Bisnis Tembakau, kejadian itu merupakan pelanggaran pertama dapat mengakibatkan penangguhan bisnis selama 3 bulan dan pelanggaran kedua dapat mengakibatkan penangguhan bisnis selama 6 bulan dan denda hingga 1 juta won atau setara dengan 12 juta rupiah.

Kontroversi ini akhirnya langsung membuat tvN mengungkapkan permintaan maaf resmi. Pihak "Unexpected Business 2" mengaku bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui bahwa hal tersebut adalah tindakan ilegal.

Di Indonesia sendiri, aturan terkait rokok termaktub di dalam Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Regulasi itu kini tengah berproses untuk revisi.

5. Hubungan yang hangat di antara masyarakat pedesaan

Di episode ke-5, penonton disuguhkan adegan lucu yang alamiah, dimana ada salah satu orang tua dan anaknya yang masih balita dengan lugunya bercelutuk "Aku baru saja kentut".

Kemudian, Kwang Soo yang sebagai kasir pun berpura-pura menutup hidungnya karena merasa kebauan. 

Adegan-adegan alamiah tentang keramahan warga pedesan itu tampak tanpa skenario. Perbincangan antara personil-personil "Unexpected Business 2" dengan para warga desa terasa begitu hangat dan mengalir begitu saja.

Bahkan, mereka pun sering menerima hadiah dari warga seperti celemek untuk bekerja, kue ikan gratis, kimbab. Suasana kehangatan di antara masyarakat desa ini memang jarang dirasakan para selebritis itu sebagai warga kota besar, Seoul.

Ah, rasanya tak sabar untuk menonton episode-episode berikutnya dari "Unexpected Business 2".

Jadi, bagaimana? Tertarik kan menonton variety show ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak