Ulasan Novel The Rose and The Dagger: Cinta dan Pertaruhan Nyawa

Ayu Nabila | Tuan Typo
Ulasan Novel The Rose and The Dagger: Cinta dan Pertaruhan Nyawa
Novel The Rose and The Dagger (DocPribadi/SonangAmbarita)

Jika dalam buku pertamanya, Renee Ahdieh menyuguhkan kisah romansa di tengah serangan teror yang mengancam hingga akhirnya Khalid dan Shahrzad dipisahkan oleh badai yang dibuat ayah Shahrzad, di buku kedua ini (novel The Rose and The Dagger), Renee membawa kisah yang akan memperkuat kisah di buku sebelumnya.

Novel The Rose and The Dagger mengisahkan kehidupan Shahrzad setelah badai yang menerjang kerajaan Khalid dan meruntuhkan pemukiman di Rey. Shahrzad dibawa pergi ke tenda perkemahan milik Syekh Omar al-Sadiq di tengah gurun. Di sana ada Tariq—mantan kekasih Shahrzad—yang membawa gadis itu pergi dari kerajaan Khalid saat badai terjadi.

Reza bin Latief menyewa tentara bayaran dan bersekutu dengan Tariq untuk menyerang Khalid dan kerajaannya setelah badai yang nyaris melumpuhkan kerajaan itu. Tariq yang berhasil mengambil hati Omar mengajak pria itu beserta sukunya untuk bersama melakukan penyerangan. Di tenda itu mereka merundingkan rencana penyerangan.

Shahrzad tidak tinggal diam. Dengan sebuah permadani ajaib ia terbang mencari penyihir bernama Musa Zaragoza untuk meminta bantuannya. Shahrzad ingin perang itu dihentikan tanpa adanya pertumpahan darah. 

Dengan tekadnya, akhirnya mereka menemukan cara untuk mematahkan kutukan pada Khalid. Yakni dengan menghancurkan kitab kuno yang dipakai ayah Sharzad untuk menciptakan badai demi menyelamatkan putrinya dari tangan Khalid.

Novel kedua ini mengandung lebih banyak konflik yang menantang. Meski tidak banyak teror seperti buku pertama, tetapi aku lebih bisa merasakan pergolakan batin setiap tokohnya di buku kedua ini. Ada banyak misteri yang terungkap tentang identitas dan niat beberapa tokoh.

Aku cukup terenyuh pada kematian Rahim yang terbunuh saat berusaha melindungi Khalid di kerajaan Parthia. Meski bukan tokoh utama dalam cerita ini, tetapi ia cukup banyak disorot bersama Irsa—adik Shahrzad. Saat ia tewas, aku ikut sedih membayangkan bagaimana Irsa harus melepas orang yang baru beberapa waktu membuatnya jatuh hati. 

Seri buku ini aku rekomendasikan untuk kalian baca. Romansa yang manis dan menegangkan. Aku suka bagian akhir dari cerita ini. Semua terbayar lunas dan cukup memuaskan setelah dibawa masuk ke dalam perang batin yang panjang.

Bagaimana, tertarik untuk membaca novel The Rose and The Dagger?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak