Media Sosial dan Kesehatan Mental: Antara Manfaat di Tengah Risiko

Ayu Nabila | Abdillah Qomaru Zaman
Media Sosial dan Kesehatan Mental: Antara Manfaat di Tengah Risiko
Ilustrasi tentang sosial media (pexels/Magnus Mueller)

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita dalam beberapa tahun terakhir ini. Dari Facebook hingga Twitter, Instagram hingga TikTok, media sosial telah memperluas cara kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia. Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari kita. Mereka membantu kita terhubung dengan teman, keluarga, dan orang lain di seluruh dunia. 

Manfaat dari penggunaan media sosial dapat terlihat dari segi dukungan sosial. Menurut penelitian, penggunaan media sosial dapat memperkuat hubungan sosial dan mengurangi rasa kesepian. Selain itu, media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kesadaran kesehatan mental, termasuk penyebaran informasi tentang program kesehatan mental dan layanan dukungan.Beberapa platform media sosial telah menyediakan informasi tentang kesehatan mental, sumber daya, dan bahkan membantu dalam mempromosikan kampanye kesadaran kesehatan mental.

Namun, penggunaan media sosial juga bisa mempengaruhi kesehatan mental kita dengan berbagai cara, baik positif maupun negatif. Artikel ini akan membahas manfaat dan risiko dari penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental kita.

Menurut jurnal "The rise of social media" yang ditulis oleh Ortiz-Ospina dan Roser (2023), sejak awal 2000-an, penggunaan media sosial telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia. Dalam waktu singkat, media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyediakan platform yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, berbagi informasi, dan memperluas jaringan sosial.

BACA JUGA: 6 Tips Mencari Tempat Makan Enak dan Murah untuk Mahasiswa di Dekat Kampus

Namun, penggunaan media sosial juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental kita. Jurnal "Social media and mental health: benefits, risks, and opportunities for research and practice" yang ditulis oleh Naslund (2020) menjelaskan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi, dan stres. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap konten negatif seperti kekerasan, bullying, dan body shaming juga dapat memengaruhi kesehatan mental kita secara negatif.

Selain itu, penggunaan media sosial dapat menjadi adiksi dan mempengaruhi kualitas tidur kita. Terlalu sering menggunakan media sosial sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur kita dan bahkan dapat memicu insomnia.

Namun, meskipun penggunaan media sosial dapat memiliki risiko, Naslund juga menemukan bahwa media sosial dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental kita. Salah satu manfaatnya adalah bahwa media sosial dapat membantu kita terhubung dengan orang lain, terutama bagi mereka yang merasa kesepian atau terisolasi. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi platform yang memungkinkan pengguna untuk berbagi pengalaman positif, memperoleh dukungan, dan mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya.

Oleh karena itu, dalam mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial pada kesehatan mental, diperlukan kesadaran dan penggunaan yang bijak dari pengguna media sosial itu sendiri. Beberapa tips yang dapat dilakukan antara lain seperti mengatur waktu dan durasi penggunaan media sosial setiap harinya, mengurangi atau bahkan menghindari konten yang merugikan atau memicu perasaan negatif, membatasi interaksi dengan orang-orang yang berpotensi merugikan atau memicu perasaan negatif, dan yang terakhir Mengikuti akun dan grup yang bermanfaat dan memberikan informasi yang berkualitas.

BACA JUGA: Buruh dan Masalah Upah yang Tak Berkesudahan

Dalam hal ini, juga diperlukan upaya dari pihak platform media sosial dan pemerintah untuk membatasi dan mengontrol penyebaran informasi yang tidak akurat atau merugikan serta menyediakan sumber informasi kesehatan mental yang bermanfaat dan terpercaya. Pemerintah juga dapat menggalakkan kampanye kesehatan mental melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

Secara keseluruhan, media sosial memiliki manfaat dan risiko pada kesehatan mental kita. Oleh karena itu, penggunaan yang bijak dan pengawasan dari pihak platform media sosial dan pemerintah sangat diperlukan untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risikonya.

Kesimpulannya, penggunaan media sosial dapat memberikan manfaat dan risiko bagi kesehatan mental kita. Namun, dengan memperhatikan penggunaannya dengan bijak dan mempertimbangkan dampaknya pada kesehatan mental kita, kita dapat memaksimalkan manfaat dan mengurangi risikonya. 

Referensi:

Ortiz-Ospina, Esteban, and Max Roser. "The rise of social media." Our world in data (2023).

Naslund, John A., et al. "Social media and mental health: benefits, risks, and opportunities for research and practice." Journal of technology in behavioral science 5 (2020): 245-257.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak