Kuah Pliek adalah kuliner Aceh yang kaya akan rempah-rempah pilihan. Tak hanya lezat dalam segi rasa tapi juga memiliki makna persatuan yang melekat dalam satu hidangan.
Pliek yang menjadi bahan untuk membuat kuah pliek itu berasal dari ampas kering sisa-sisa kelapa yang sudah pernah mengalami beberapa kali proses pemerasan.
Sudah menjadi budaya di Aceh bahwa segala hal yang masih bisa dipakai dan memberikan manfaat itu sebaiknya jangan dibuang.
Hal itulah yang kemudian memotivasi masyarakat Aceh untuk memanfaatkannya kembali yakni dengan memproduksi pliek yang kemudian di campur dengan rempah lainya sehingga menjadi sebuah hidangan makanan yang sangat lezat.
Untuk bahan rempahnya itu terdiri dari cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lada, dan ketumbar.
Sedangkan untuk isi dari kuah pliek sendiri biasa terdiri dari kumpulan beberapa sayuran seperti melinjo, pepaya muda, kacang panjang, kangkung bahkan terong.
Sebenarnya beberapa sayuran yang penulis sebutkan di atas bukan hal yang mutlak dan bisa dimodifikasi sesuai dengan selera masing-masing orang.
Bahkan ada juga yang lebih suka memasukkan udang, ikan lele, bandeng, dan jenis hewan lainnya yang halal dimakan ke dalam kuah pliek tersebut.
Hal ini dikarenakan bumbu rempah yang sudah bercampur dengan pliek tersebut akan mampu memberikan rasa nikmat kepada bahan-bahan yang maksud ke dalamnya. Baik bahan-bahan itu dalam bentuk sayuran maupun udang dan ikan
Jika Anda penyuka pedas, maka bisa menambahkan cabe hijau yang sudah dibelah-belah tengahnya ke dalam kuah pliek tersebut dan akan mampu menciptakan sensasi pedas yang tak biasa.
Kuah pliek itu sering dijadikan sebagai lauk dan dimakan dengan sepiring nasi. Dijamin deh selera makanmu bakal makin bertambah. Namun jika kamu tidak ingin makan nasi, makan kuah plieknya aja juga tidak mengapa.
Kembali ke ungkapan penulis di awal artikel ini bahwa kuah pliek itu memiliki makna persatuan dalam satu hidangan.
Hal ini terlihat jelas dalam proses menyiapkan hidangan kuah pliek yang lezat itu begitu rumit dan membutuhkan kerja sama yang kompak dari pembuatnya.
Selain itu, bumbunya juga terdiri dari kumpulan rempah-rempah, sayuran, udang bahkan ikan yang semuanya dipadukan untuk menghasilkan sebuah hidangan yang bisa memanjakan lidah dari para penikmatnya.
Kuah pliek pun mengingatkan bahwa keberagaman dari rempah-rempah dan bumbu dapat bersatu menjadi sebuah hidangan harmonis.
Itu artinya persatuan tidak hanya dibutuhkan di dalam kehidupan manusia tapi juga dalam kuliner itu sendiri.
Sudah pernahkah Anda mencoba kuliner yang memiliki makna persatuan tersebut? Kalau belum semoga bisa segera mencoba.