Review Anime 'Ocean Waves', Kisah Cinta Remaja yang Terpecah Belah

Hayuning Ratri Hapsari | Inggrid Tiana
Review Anime 'Ocean Waves', Kisah Cinta Remaja yang Terpecah Belah
Poster film animasi Ocean Waves (Netflix)

Film animasi "Ocean Waves" produksi Studio Ghibli yang dirilis tahun 1993 awalnya dibuat untuk istirahat dari proyek-proyek yang lebih besar. Mengadaptasi kisah cinta dari novel Saeko Himuro, film ini disutradarai oleh Tomomi Mochizuki. 

Ceritanya mengikuti Taku dan Yutaka, dua siswa SMA yang menjadi teman dekat ketika mereka membantah terhadap larangan sekolah untuk melakukan perjalanan ke luar kota. 

Mereka tinggal di kota pulau Kochi yang dianggap terpencil oleh orang Jepang perkotaan. Namun, semuanya berubah ketika Rikako, seorang gadis dari Tokyo, bergabung dengan kelas mereka. Rikako menarik perhatian Yutaka, tapi dia lebih suka pada Taku. 

Awalnya, Rikako memanfaatkan Taku untuk mendapatkan uang, lalu memposisikannya dalam situasi canggung, memaksa Taku untuk mengikutinya ke Tokyo. 

Review Anime Ocean Waves 

Menurut saya tentang "Ocean Waves" bercampur aduk. Saya menyukai tampilan visualnya dan suasana santai yang dimiliki anime ini. Film ini tetap memiliki drama dan kejadian menarik, menjauhkannya dari kesan membosankan. Namun, ada beberapa hal yang tidak sesuai harapan saya. 

Beberapa kekecewaan saya melibatkan kurangnya fokus pada kisah romansa. Saya mengharapkan lebih banyak momen romantis dan sedikit drama dari cerita ini.

Kekurangan penjelasan mengenai perasaan karakter terhadap Rikako, terutama antara Taku dan Matsuno, membuatnya sulit untuk dipahami. Saya merasa ada kekurangan dalam membangun kedalaman hubungan di antara mereka. 

Rikako juga menjadi poin kekecewaan lain bagi saya. Saya tidak sepenuhnya memahami daya tariknya, dan alasan karakter menyukainya tidak dijelaskan dengan baik. 

Kurangnya momen positif antara Taku dan Rikako membuatnya sulit memahami dasar perasaan mereka. Akhir cerita juga kurang memuaskan bagi saya, terutama dalam hal permintaan maaf dan penjelasan. 

Meskipun begitu, saya menikmati perjalanan Taku dan Rikako ke Tokyo. Meski dramatis, mereka terlihat menikmati waktu bersama. Beberapa adegan membuat saya tertawa, dan saya tetap tertarik dengan alur ceritanya. 

Karakter-karakter lain dalam film ini, seperti Matsuno, memberikan kontribusi positif pada pengalaman menonton saya. 

Saya sangat menyukai karakter Taku. Dia memiliki keunikan sebagai karakter protagonis. Aura kejamnya menarik, namun dia tetap punya sifat yang baik dan penyayang. 

Dedikasinya yang tinggi terhadap pekerjaan dan sikap pemberontak membuatnya menarik untuk diikuti. Taku adalah karakter yang seimbang, dan pantas mendapatkan lebih banyak apresiasi. 

Sementara itu, saya tidak terlalu menyukai karakter Rikako. Sikapnya yang selalu jahat terhadap semua orang membuatnya sulit disukai. 

Meskipun saya memahami latar belakang sulitnya hidupnya, kurangnya momen baik dari karakter ini membuatnya tidak menyenangkan. Saya berharap ada sedikit penjelasan atau momen indah yang dapat membuatnya lebih diterima. 

Secara visual, "Ocean Waves" sangat bagus. Seni gambar yang menarik dan latar belakang yang menakjubkan memberikan daya tarik visual yang kuat. 

Warna-warna yang dipilih dengan hati-hati menciptakan perasaan menenangkan dalam setiap adegan yang ditampilkan. Soundtrack film ini juga sangat bagus, menyatu dengan alur cerita tanpa terlalu mencolok. 

Secara keseluruhan, "Ocean Waves" adalah film animasi yang menyenangkan, terutama bagi penggemar anime slice of life. 

Meskipun memiliki kekurangan dalam penjelasan karakter dan adegan romansa, tampilan visual dan atmosfer yang diciptakan oleh anime ini membuatnya layak untuk dinikmati. Saya memberikan nilai 7 dari 10, tidak sempurna, tetapi tetap menghibur.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak