Buku Burung Beo yang Setia adalah cerita rakyat dari Sulawesi Selatan. Kisah dalam buku cerita rakyat ini juga tak kalah seru. Menceritakan jalinan persahabatan antara anak seorang petani bernama Ambo Upe dengan anak seekor burung beo yang diselamatkan dari cengkeraman elang.
Setelah dewasa, burung beo itu pun membantu Ambo Upe saat hendak dicelakai ular dan ketika kerbau-kerbaunya dicuri dan dibawa ke dalam gua oleh dua orang perampok.
Kisah menakjubkan burung beo dan anak seorang petani yang dikisahkan dalam buku ini pantas menjadi pilihan orang tua untuk membentuk karakter anak-anak agar memahami pentingnya kesetiaan, saling tolong-menolong, dan merawat persahabatan.
Lebih jelasnya, berikut kisah singkat dari buku cerita rakyat Sulawesi Selatan ini. Alkisah, pada zaman dahulu kala, ada anak seorang petani yang sangat rajin dan patuh membantu orang tua. Selain itu, ia juga rajin sekolah, dan tekun menggembala kerbau milik bapaknya.
Saat ia membawa tiga kerbau tersebut ke sawah, Ambo Upe beristirahat di bawah sebatang pohon asam. Sewaktu ia duduk-duduk sambil melihat kerbaunya, tiba-tiba dari udara ia melihat seekor anak burung jatuh dari cengkeraman elang.
Setelah tiba di rumah, Ambo Upe mengobati luka anak burung beo itu. Dari hari ke hari, luka-lukanya mulai sembuh dan bulu-bulunya juga mulai tumbuh. Saat sudah dewasa, burung beo yang sudah kian bersahabat dengan Ambo Upe selalu dibawa ke mana pun ia pergi, termasuk saat menggembala tiga kerbau ke sawah.
Pada suatu hari di musim kemarau, Ambo Upe tertidur di bawah pohon. Saat itu, tiba-tiba datang seekor ular yang ingin menggigitnya. Sontak, burung beo yang melihat tuannya dalam keadaan bahaya, langsung menggunakan paruhnya untuk mematuk mata ular berbisa itu, hingga ular tersebut mundur dan lari masuk ke dalam semak-semak.
Kisah pertolongan dari burung beo selanjutnya adalah saat Ambo Upe menggembala kerbaunya ke dalam hutan yang jauh dari pemukiman. Waktu itu terdapat dua penjahat yang membuntuti Ambo Upe dan hendak merampok tiga kerbaunya. Ambo Upe lalu diikat di sebatang pohon, sementara burung beo dengan kecerdikannya terbang mengikuti perampok yang membawa kerbau itu hingga ke dalam gua persembunyian.
Burung beo itu pun terbang pulang dan dengan bahasa isyarat ia memberi tahu kepada orang tua Ambo Upe perihal kejadian yang dialami anaknya di hutan. Kemudian mereka mengikuti arah terbang burung beo menuju padang rumput.
Setelah melepas ikatan Ambo Upe, sang ayah menyusun rencana bersama warga kampung untuk membekuk perampok yang bersembunyi di dalam gua. Dengan hati-hati, mereka mengepung gua itu dan menangkap dua perampok tersebut, serta mengembalikan kerbau-kerbau itu kepada pemiliknya.
Ambo Upe terharu melihat burung beo yang membantu kesulitan-kesulitannya. Sikap tolong menolong memang berbuah manis. Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Burung Beo yang Setia
Penulis: Tim Mentari
Penerbit: Mentari Utama Unggul
Cetakan: I, 2017
Tebal: 28 Halaman
ISBN: 978-602-1593-67-7
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.