'Peta yang Hilang' adalah buku kedua dalam seri 'Ulysses Moore', melanjutkan petualangan Jason, Julia, dan Rick. Kali ini, mereka menemukan diri mereka terperangkap di Mesir Kuno setelah melintasi Pintu Waktu.
Dunia yang mereka masuki penuh dengan labirin misterius, teka-teki kuno, dan rahasia yang harus mereka pecahkan untuk kembali ke rumah.
Namun, Julia secara tidak sengaja kembali ke masa kini, meninggalkan Jason dan Rick yang kini harus mencari jalan pulang sendiri.
Satu-satunya harapan mereka adalah menemukan peta Kilmore Cove yang telah lama hilang. Namun, perjalanan ini penuh tantangan, terutama karena Ulysses Moore telah meninggalkan teka-teki yang semakin rumit.
Bisakah mereka menemukan peta sebelum semuanya terlambat?
Sebagai sekuel dari 'Pintu Waktu', novel 'Peta yang Hilang' menawarkan kelanjutan yang lebih mendebarkan dan penuh misteri.
Meskipun teka-tekinya lebih sedikit dibandingkan buku pertama, tingkat kesulitannya justru lebih tinggi. Hal ini membuat pembaca penasaran dan ikut berpikir bersama Jason dan Rick dalam memecahkan kode-kode yang ada.
Salah satu aspek yang paling menarik dari novel ini adalah latar Mesir Kuno yang begitu kaya dan penuh detail. Penggambaran sejarah dan mitologi Mesir membuat cerita terasa lebih hidup dan membangkitkan rasa ingin tahu pembaca tentang budaya kuno tersebut.
Namun, ada satu hal yang cukup mengecewakan, yaitu akhir cerita yang terasa menggantung. Setelah perjalanan panjang yang penuh tantangan, kedatangan tokoh antagonis Oblivia Newton terasa agak tiba-tiba, membuat klimaksnya terasa kurang memuaskan.
Meski begitu, kemungkinan besar ini merupakan strategi penulis untuk membangun ketegangan menuju buku ketiga dalam seri ini.
Selain itu, dinamika karakter dalam buku ini juga mengalami perkembangan yang menarik. Julia, meski terpisah dari Jason dan Rick, tetap memiliki peran penting dalam cerita.
Hubungan antara para karakter juga semakin kuat, dan masing-masing memiliki peran unik dalam petualangan ini.
Seperti Jason yang keras kepala tapi cerdas, Rick yang ahli dalam memecahkan teka-teki, serta karakter lain yang memberikan kontribusi penting dalam perjalanan mereka.
Secara keseluruhan, 'Peta yang Hilang' adalah lanjutan yang layak dari buku pertama, dengan unsur petualangan, misteri, dan sejarah yang berpadu dengan apik.
Meski beberapa bagian terasa kurang memuaskan, buku ini tetap memberikan pengalaman membaca yang seru dan menegangkan, terutama bagi mereka yang menyukai kisah petualangan dengan unsur teka-teki dan sejarah.
Buku ini juga menjadi jembatan penting menuju babak berikutnya dalam seri 'Ulysses Moore'. Bagi penggemar cerita petualangan penuh misteri, 'Peta yang Hilang' tetap menjadi bacaan yang menarik dan menghibur.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS