Kalau ada satu aktor yang mampu membuat penonton nggak bisa mengalihkan pandangan meski karakternya misterius, dingin, bahkan kadang brutal, Tom Hardy adalah jawabannya. Dan ketika namanya kembali muncul dalam sebuah series gangster terbaru berjudul: MobLand, otomatis ekspektasi pun langsung membumbung.
Apalagi ini bukan proyek sembarangan. Series ini disutradarai Guy Ritchie, sineas Inggris yang sudah terkenal sebagai rajanya film gangster yang penuh gaya. Kombo Hardy dan Ritchie? Bagi penggemar genre kriminal, ini ibarat mimpi yang jadi kenyataan lho!
Diproduksi sama Miramax Television dan Moonage Pictures, Series MobLand resmi tayang perdana di Paramount+ pada 30 Maret 2025. Series ini juga melibatkan Ronan Bennett, penulis naskah di balik Film Top Boy. Dengan kolaborasi sekuat ini, nggak heran Series MobLand sekeren itu.
Sekilas tentang Series MobLand
Series MobLand mengikuti konflik antara dua keluarga mafia besar di Inggris: Keluarga Harrigan yang sudah lama mendominasi bisnis gelap di kota, dan keluarga rival baru yang mulai menggoyahkan keseimbangan bisnisnya. Di tengah-tengah perang kekuasaan, muncul sosok Harry Da Souza (Tom Hardy), seorang fixer—orang yang dipanggil untuk menyelesaikan masalah, apa pun bentuknya.
Harry bukan tipe karakter yang banyak bicara. Dia bukan bos, bukan juga kaki tangan biasa. Dia adalah penghubung, pengatur, sekaligus peredam konflik dalam dunia kriminal yang mudah memanas. Dan tentu saja, dia menyimpan masa lalu yang nggak kalah kelam dari orang-orang yang dia bantu.
Selain Tom Hardy, series ini juga dibintangi Pierce Brosnan sebagai Conrad Harrigan—kepala keluarga mafia yang mencoba mempertahankan dominasinya dengan cara apa pun. Helen Mirren hadir sebagai Maeve Harrigan, matriark keluarga yang jadi sumber emosional dan intrik dalam series ini.
Memangnya sebagus apa series-nya? Sini kepoin!
Impresi Selepas Nonton Series MobLand
Biarpun aku bukan penggemar Tom Hardy, tapi aku merasa aktor satu ini paling hidup saat memerankan karakter yang abu-abu.
Tom Hardy tuh pernah jadi Bane yang brutal dalam Film The Dark Knight Rises, si bengal Alfie Solomons dalam Film Peaky Blinders, hingga tokoh ganda Eddie Brock dan Venom dalam trilogi Film Venom.
Nah, dalam Series MobLand sepanjang 10 episode, Tom Hardy seolah-olah kembali ke akarnya, ke dunia yang penuh tekanan moral, kekerasan diam-diam, dan dialog pendek tapi menghantam.
Yang menarik, Hardy nggak mencoba untuk memikat lewat gaya flamboyan atau aksi berlebihan. Sebaliknya, dia bermain dengan gestur, tatapan, dan intonasi suara yang serba minimalis tapi menekan.
Sosoknya Sebagai Harry Da Souza (karakter yang mungkin nggak banyak bicara, tapi setiap kalimatnya terasa penting), di dunia mafia tempat semua orang ingin jadi yang paling berkuasa, Tom Hardy justru memerankan orang yang memilih berada di tengah-tengah (nggak terlalu memihak). Dan itu membuatnya makin memikat.
Aku melihat transformasi Tom Hardy di sini bukan hanya soal gaya akting, tapi soal kematangan. Dia bukan lagi aktor yang mencoba mencuri perhatian di layar, tapi justru menyatu dengan narasi. Bahkan saat kamera nggak fokus padanya, kehadirannya tetap terasa. Dan menurutku, itu kekuatan Tom Hardy yang jarang dimiliki aktor lain.
Ada banyak momen dalam series ini yang membiarkan mereka memperlihatkan sisi emosionalnya, terutama melalui interaksi antara Harry dan karakter-karakter di sekitarnya. Dan itu membuat series ini nggak cuma tontonan penuh ketegangan, tapi juga kisah tentang manusia yang tersesat di antara kekuasaan, keluarga, dan masa lalu yang nggak bisa dilupakan.
Buat aku pribadi, Series MobLand tuh drama gangster dengan sentuhan seni dan jiwa.
Skor: 4/5