Rahasia dan Penjelajahan Tempat Kelahiran Papa dalam Novel Bingkai Memori

Hernawan | Shufya Nida
Rahasia dan Penjelajahan Tempat Kelahiran Papa dalam Novel Bingkai Memori
Cover Novel Bingkai Memori Karya Petronela Putri (goodreads.com)

Bingkai Memori merupakan novel karya Petronela Putri yang diterbitkan oleh PT Grasindo pada tahun 2014. Secara garis besar, novel bergenre fiksi ini menceritakan tentang Mei yang menemukan catatan-catatan rahasia sang Papa dan melakukan perjalanan ke Padang, kota masa kecil Papa sebagai bentuk liburan dan pencarian masa lalu Papa.

Mei tidak pernah menyangka kehidupannya akan berubah setelah kepergian sang Papa. Jika diibaratkan dengan satu kata, yang cocok menggambarkan dirinya adalah "hancur". Dia benar-benar hancur karena Papa merupakan orang terdekatnya. Mei jadi lebih banyak diamnya, Wendy mengatakan bahwa kakaknya seperti orang depresi berat.

Karena kehidupan terus berjalan, Mama menginginkan untuk hidup merantau bersama anak-anaknya. Tidak ingin tinggal di Bandung sendirian dengan sejuta kenangan suaminya. Rasanya tidak kuat membayangkan kesepian yang menerkam dirinya. 

Saat membereskan barang-barang untuk perpindahan rumah, Mei menemukan buku yang berisi catatan-catatan rahasia milik Papa. Dilihat seperti barang penting, Mei menyimpannya untuk dia lihat apa isi buku tersebut. Ketika membacanya, Mei baru tahu bahwa Papa merupakan laki-laki yang ceria dan ambisius dilihat dari tulisan beliau.

Tulisan yang Papa tulis tentang cinta pertamanya membuat Mei penasaran ketika menemukan dua fakta mengejutkan. Pertama, namanya persis dengan cinta pertama Papa. Kedua, foto seorang perempuan yang memegang kalung gioknya. Dan saat itulah Mei bertekad untuk mengambil cuti dan melakukan perjalanan ke kota masa kecil Papa, Padang.

Di samping itu, Prima, kekasih Mei yang workaholic terus meminta maaf lantaran dia tidak ada di saat hari kematian Papa. Laki-laki itu tidak berkunjung dan lebih mementingkan pekerjaannya. Selama ini Mei bisa memaklumi bahwa kekasihnya lebih banyak waktu dengan pekerjaan ketimbang dirinya, tapi tidak untuk kali ini. Rasa kecewanya memenuhi hati dan dia ingin bersikap tegas dengan mengatakan bahwa dia terlebih dahulu ingin mereka break

Wendy sudah mengetahui bahwa kakaknya berniat mencari cinta pertama Papa. Menurut Wendy, kakaknya sudah gila. Untuk apa mencari masa lalu Papa? Yang ada hanya rasa sakit bahwa selama ini Mama dan Papa tidak bahagia. Mereka bahagia demi dirinya dan juga kakaknya. Mama tidak mengetahui tentang rencana gila Mei. Beliau sudah was-was anak sulungnya bersikap membahayakan. 

Di Padang, Mei bertemu dengan laki-laki berdarah Tionghoa dan Padang. Namanya Malvin. Pemilik cafe yang pernah diliput oleh Mei namun Mei tidak ingat. Pertemuannya dengan Malvin membuat Mei menemukan cinta pertama Papa. Mei Lie, wanita yang memakai kalung giok persis seperti di foto yang ternyata Mama Malvin.

Untuk lebih lanjut mengenai apa yang dilakukan Mei setelah bertemu dengan cinta pertama sang Papa, dapat dibaca di novel Bingkai Memori karya Petronela Putri.

Ketika membaca novel ini, pembaca seperti merasakan kesedihan dan kehampaan yang dirasakan Mei setelah kehilangan sang Papa. Begitupun ketika menemukan fakta rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Mei Lie, rasanya pembaca dibuat terpukul setelah diterpa kebahagiaan. Nano nano merupakan kata yang cocok saat membaca novel karya Petronela Putri yang satu ini. 

Latar yang diambil dalam novel ini adalah kota Padang bernuansa Tionghoa. Pembaca seperti diajak berkeliling kota Padang bagian Tionghoa dengan budaya dan lingkungan yang unik dan berbeda. Ketika Mei mulai beraksi dengan DSLR, pembaca ikut senang bagaimana Mei memotret sebuah kenangan keluarga ataupun pemandangan.

Mengambil tema yang dicampur adukkan, novel ini merupakan novel terbaik yang layak dibaca. Keluarga, cinta pertama, kota masa kecil, percintaan merupakan tagar ketika pembaca ingin terenyuh saat membaca sesuatu. Banyak kelebihan yang dapat ditemukan dalam novel. 

Namun, ada juga kekurangan yang pembaca temukan. Dapat dilihat dalam salah satu halaman, ada kalimat yang tercoret. Entah penulis itu sengaja ataupun tidak karena tidak ada penjelasan mengenai pencoretan kalimat tersebut.

Walaupun begitu, novel ini juga mengandung banyak pelajaran. Jika pembaca membacanya, setiap Mei bertemu atau pamit dengan seseorang sebelum misi perjalanannya dimulai, seseorang itu pasti memberikan kalimat yang berharga sebagai pengingat Mei agar sadar akan perjalanannya yang membingungkan ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak