Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Zainal Muttaqin
Poster Film Of Love and Lies (Imdb)

Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia. Tidak sedikit anak-anak yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Di zaman modern ini, bisa dikatakan menjadi pemain sepak bola adalah salah satu pekerjaan yang menjanjikan. Masyarakat Indonesia sendiri sangat menggilai olahraga asal Inggris ini, tapi tidak di imbangi dengan prestasi dari Tim Nasional ataupun Klub-klub lokal di kompetisi internasional.

Di samping hal itu, apakah sepak bola hanya sebatas hobi dan kesenangan belaka? Sebuah film asal perancis berjudul "Of Love and Lies" memberi warna lain, di mana sepak bola tidak hanya sebatas hobi atau cita-cita. Dalam film ini digambarkan bagaimana sepak bola dapat melunakkan watak keras seorang ayah.

Theo (Maleaume Paquin), seorang anak broken home berusia 13 tahun yang menjadi pemain sepak bola tim junior klub di lingkungan tempat tinggalnya. Meski Ayah dan Ibunya telah bercerai, hal itu tidak menganggu aktivitasnya sebagai pemain sepak bola, bahkan ia menjadi salah satu pemain andalan di timnya.

Theo memiliki ayah kandung bernama Laurent (François Damiens), ia sangat menggilai sepak bola dan sangat mendukung permainan anaknya. Di samping menjadi sosok ayah yang mendukung passion anaknya, Laurent adalah seorang pengangguran dan memiliki sifat tempramental serta suka bermabuk-mabukan (mabuk minuman ya! bukan mabuk janda meskipun dia duda).

Tidak jarang si Laurent melakukan hal yang memalukan ketika menonton pertandingan yang dilakoni anaknya. Hal itu juga yang menyebabkan ia tidak mendapatkan hak asuh Theo dari pengadilan. Meski begitu, Laurent selalu menyempatkan hadir dan menyaksikan anaknya bertanding.

Pada suatu pertandingan, ketika Theo dalam pertandingan, ia dijegal pemain lawan, tetapi wasit tetap melanjutkan pertandingan. Laurent yang melihat hal itu langsung berteriak kepada wasit dari pinggir lapangan dan meluapkan amarahnya. Seketika fokus penonton beralih kepada Laurent bahkan Pelatih dari klub Theo sampai menghampiri Laurent dan memperingatkannya.

Suatu malam di Bar, Laurent tidak sengaja kembali bertemu dengan pelatih klub di mana Theo bermain. Di kesempatan itu, sang pelatih kembali memperingatkan Laurent atas tindakannya yang mengganggu jalannya pertandingan. Di perbincangan itu juga Laurent diberitahu bahwa pada pertandingan selanjutkan akan ada pemantau bakat yang akan memantau permainan anaknya.

Tak main-main, pemandu bakat tersebut berasal dari salah satu klub besar liga Inggris, yaitu Arsenal. Jadi, sang pelatih meminta Laurent untuk tidak merusak suasana saat pertandingan. Mengetahui hal tersebut, Laurent sangat senang juga bersemangat karena ia sangat yakin dengan kemampuan puteranya.

Pada keesokan harinya, ia menghampiri Theo di sekolahnya. Di sana Laurent memberi tahu Theo bahwa akan ada pemandu bakat dari Arsenal yang akan memantaunya. Laurent menyemangati Theo untuk bermain bagus di pertandingan yang akan datang.

Pertandingan yang ditunggu-tunggu akhirnya berlangsung. Theo bermain cukup baik di pertandingan yang disaksikan langsung oleh pemandu bakar Arsenal. Laurent sangat yakin dan percaya diri bahwa anaknya pasti akan direkrut oleh klub asal London tersebut.

Setelah pertandingan, Theo diberitahukan oleh pemandu bakat tersebut bahwa ia bermain sangat baik dan Theo salah satu anak berbakat. Namun, karena posturnya yang kurang dari standar mereka maka pemandu bakat tersebut memutuskan bahwa Theo belum bisa diterima oleh Arsenal.

Theo menerima hal itu, tapi ia takut ayahnya sedih apabila mengetahui hal itu. Akhirnya ketika Theo bertemu ayahnya ia berkata bahwa Arsenal tertarik dan menerima Theo untuk bermain di tim junior Arsenal dan akan menuju London dalam beberapa bulan. Mendengar itu, Laurent terihat sangat senang dan bangga. Theo juga berkata bahwa ia ingin ayah kandungnya yang menemaninya di London karena ibu dan ayah tirinya sangat sibuk.

Laurent berpikir ia tidak mungkin mendapat izin untuk menemani Theo di London nanti. Tapi ia mendapatkan jalan dari seorang pengacara yang bernama Sarah (Laetitia Dosch) bahwa Laurent harus merubah sikapnya serta memiliki pekerjaan agar bisa mendapat izin menemani Theo. hal inilah yang menjadi motivasi Laurent untuk mulai tobat dan merubah kebiasaan buruknya. Bagaimanakah kelanjutannya, apakah Laurent berhasil merubah kebiasaannya? bagaimana Theo menutupi kebohongannya? siapkah Theo dengan semua resiko atas kebohongannya? jawabannya dapat anda saksikan saat menyaksikan film ini.

Film yang disutradai oleh Julien Rappeneau  dan memiliki judul "Fourmi" di negara asalnya ini, cukup untuk menggambarkan secara utuh perasaan manusiawi yang sebenarnya, serta memiliki pesan mendalam yang dapat ditafsirkan oleh berbagai kalangan. Walau film ini bertema olahraga, film ini memiliki paket komplit mengenai kehidupan sehari-hari di dalamnya.

Jika mencari film yang dapat memberikan tawa serta rasa pedih untuk disaksikan bersama keluarga, maka film yang rilis pada tahun 2019 ini dapat menjadi pilihan anda. Film "Of Love and Lies" dapat anda saksikan di salah satu aplikasi atau situs layanan streaming film berbayar di perangkatmu.

Zainal Muttaqin

Baca Juga