Sebagai seorang anak tentunya ingin tumbuh besar dengan kedua orang tua yang lengkap dan normal. Sayangnya, hal itu tidak dialami oleh tokoh Cahaya (Raihaanun) dalam film Lovely Man. Ia harus merasakan ditinggal sosok ayah dari umur empat tahun. Beranjak dewasa, akhirnya ia memutuskan untuk menemui ayahnya di Jakarta. Berbekal secarik kertas bertuliskan sebuah alamat, ia nekat berangkat ke Jakarta walaupun Ibunya tidak mengizinkan.
Sesampai di Jakarta, Cahaya malah menemui kenyataan yang mengejutkan tentang ayahnya yang seorang transgender bernama Ipuy (Donny Damara). Masih dilanda keterkejutan, Cahaya harus menerima bahwa ayahnya sebenarnya tidak ingin menemuinya. Ipuy yang seorang transgender memiliki pekerjaan yang dianggap tabu di masyarakat yaitu Pekerja Seks Komersial (PSK) di daerah Taman Lawang. Belum lagi Ipuy yang terlibat masalah karena mencuri uang komplotan kriminal sehingga ia harus dikejar-kejar.
Di satu sisi, Cahaya juga menghadapi masalah yang tak kalah pelik. Cahaya tengah hamil muda dan ingin mencari jawaban dari pertanyaannya selama ini. Mengapa ayahnya meninggalkannya? Apakah ia harus menggugurkan kandungannya? Selama waktu yang singkat Ipuy memberikan waktunya untuk menemani Cahaya menjawab pertanyaannya selama ini.
Lovely Man merupakan film garapan Teddy Soeriaatmadja. Bertindak sebagai penulis dan sutradara, Teddy Soeriaatmadja berani mengangkat kehidupan malam dan transgender ke layar kaca. Kedua hal tersebut masih dianggap tidak lazim pada tahun 2011 saat film ini keluar pertama kali. Namun, dari kedua hal yang tak lazim itu Teddy Soeriaatmadja mampu mengemasnya dalam cerita yang apik dalam permasalahan ayah dan anak atau “Father Issue”.
Cerita yang apik tentu didukung dengan aktor dan aktris yang dapat mendalami peran. Raihaanun sebagai Cahaya mampu memerankan seorang gadis pesantren yang lugu dan polos tanpa dibuat-buat. Ia juga mampu menghadirkan kesan seorang anak yang sangat merindukan kasih sayang ayahnya. Bila dilihat sekilas peran Cahaya tampak rapuh, namun sebenarnya Cahaya ini merupakan sosok yang tegar.
Donny Damara tak kalah apik dalam memerankan tokoh Ipuy. Berbalut dengan gaun mini berwarna merah, tas jinjing, wig, sepatu hak dan riasan menor, Donny Damara tetap bisa menunjukan perhatian seorang ayah kepada anaknya. Ada ikatan antara orangtua dan anak yang bisa dirasakan oleh penonton terlepas dari keadaan tak lazim mereka berdua.
Film ini juga menampilkan suasana malam kota Jakarta dengan lampu remang-remang berwarna kuning. Sesekali terlihat tempat umum dengan lampu berwarna putih atau pasar malam dengan lampu warna-warni. Bisa dibilang cara pengambilan gambar terasa kasar dengan gambar yang berguncang-guncang mengikuti gerakan tokoh tetapi hal ini yang menjadikan film ini terasa nyata. Plot juga sangat mudah dipahami karena film ini menggunakan plot maju dan kronologi yang tertata rapi.
Film Lovely Man tidak hanya menarik dari segi cerita dan pengambilan gambar tetapi juga pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Tak heran berbagai penghargaan diraih film ini seperti Best Actor pada Asian Film Awards, Best Film pada Tiburon International Film Festival, Best Feature Film pada Maya Awards, dan masih banyak lagi penghargaan yang diraih.
Film dengan durasi 76 menit ini memang tidak bertengger lama di bioskop Indonesia karena menerima banyak kecaman dari berbagai pihak tetapi film ini tetap menjadi film yang layak tonton dengan pesan-pesan menyentuh di dalamnya. Film ini dapat dinikmati pada platform Netflix atau platform streaming lainnya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Sinopsis Film Sugar & Spice: Kisah Cheerleaders Merampok Bank
-
Sinopsis Film Sixteen Candles: Kesialan di Ulang Tahun Ke-16
-
Musa Rajekshah Meneteskan Air Mata Saat Nonton Ngeri Ngeri Sedap
-
Sinopsis Film Jawbreaker: Merahasiakan Pembunuhan Seorang Sahabat
-
Maria Ozawa Ngaku Pernah Ditawar Miliarder Indonesia Rp330 Juta Semalam
Entertainment
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Selamat! NCT Dream Raih Kemenangan Kedua Lagu BTTF di Program Music Core
-
7 Rekomendasi Film Petualangan Seru yang Membuatmu Lupa Waktu
-
Tembus 2 Juta Penonton Film Sore: Tentang Perjalanan yang Membekas di Hati
-
Step It Up oleh IDID: Tekad Kuat untuk Mengukir Jalan Sendiri Menuju Sukses
Terkini
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir